Sepuluh tahun lalu Kota Bima dilanda banjir bandang. Kerugianateri yang di alami masyarakat Kota Bima mencapai Milyaran rupiah, setelah banj...
Sepuluh tahun lalu Kota Bima dilanda banjir bandang. Kerugianateri yang di alami masyarakat Kota Bima mencapai Milyaran rupiah, setelah banjir meluluhlantahkan rumah dan perabot rumah tangga warga Kota Bima di sejumlah wilayah Kelurahan yang parah akan banjir.
KOTA BIMA, KS.- Kini banjir yang lebih dahsyat dari sepuluh tahun itu kembali menimpa warga Kota Bima, dimana kondisi kehidulan masyarakat Kota Bima sekarang, yang hampir seluruh kelurahan telah terjangkit berbagai macam penyakit sosial seperri peredaran narkoba yang setiap hari semakin menjadi-jadi, minuman keras bebas diperjual belikan, togel dan berbagai macam jenis perjudian semakin marak terjadi bahkan bertambah luas operasinya. Di tambah lagi sikap tidak mau taunya Pemerintah Kota Bima dibawa kendali kakak dan adik, putra kesayangan dari almarhum H.Abidin, salah satu pengusaha/pedagang sukses di Bima puluhan tahun silam itu.
Sikap apatisme H.Qurais dan H.Arahman H.Abidin atas kondisi kehidupan masyarakatbya, bisa menjadi alasan atas "murka" Allah SWT saat ini dengan mendatangkan bencana banjir yang tak diduga sebelumnya oleh masyarakat Kota Bima. Dengan harapan agar masyarakat tidak terus menutup mata dan telinga mendengar dan melihat kejadian nyata disekitar tempat tinggal mereka atas penyakit sosial yang terus merajalela dan meresahkan masyarakat Kota Bima sekarang.
Kembali ke persoalan banjir bandang yang terjadi sehari penuh pada Rabu (20/12) kemarin telah merugika. Rakyat Kota Bima dengan angka mencapai puluhan milyar.
"Bencana banjir sekarang adalah musibah terbesar yang dihadapi warga Kota Bima dalam era pemerintahan sekarang, juga disaat almarhum Drs.Nur Latif menjadi Walikota Bima,"kata Amirudin S.Sos salah seorang aktivis Kota Bima yang berkali kali meminta pmerintahan Qurais dan H.Man agar senantiasa menjadi bapak dan Ibu bagi seluruh rakyat Kota Bima, bukan untuk segelintir manusia tertentu.
Kata Amirudin, tidak ada gunanya pemerintah menunjukan kepeduliannya memberikan bantuan bagi rakyatnya disaat rakyat ditimpah musibah, tapi langkah antisipasi agar masyarakat tidak terus menjadi korban seperti ini harus dilakukan sejak dulu oleh pemerintah, jika memiliki niat yang tulus membangun Kota Bima ini.
"Saya kasihan rakyat sekarang, "ditipu dengan sebungkus mie dan telur juga sejenia bahan sembako lainnya oleh pemerintah, sementara penindasan dan kezholiman yang terjasi di depan mata tidak mau dipedulikan oleh rakyat,"kata aktivis yang tidak suka dengan demonstrasi yang berbau materilistis ini.
Pada kesempatan itu, Amir juga mengungkap dengan bencana banjir ini akan memberikan peluang bagi oknum tertentu untum melakukan kejahatan korupsi ke depan, ketika ada bencana banjir datang seperti sekarang.."Otomatis banjir datang, akan mendatangkan uang banyak dari pemerintah pusat, sehingga ada kesempatan bagi oknum penguasa, pejabat dan oknum pegawai untuk menyalahgunakan uang bantuan bencana dari pusat tersebut,"kata alumni MAN I BIMA di tahun 1994 itu seraya mengatakan bahwa Kota Bima sekarang bukan lagi dilanda banjir bandang, melainkan hendak si tenggelamkan oleh ALLAH AWT. (KS-IB02)
KOTA BIMA, KS.- Kini banjir yang lebih dahsyat dari sepuluh tahun itu kembali menimpa warga Kota Bima, dimana kondisi kehidulan masyarakat Kota Bima sekarang, yang hampir seluruh kelurahan telah terjangkit berbagai macam penyakit sosial seperri peredaran narkoba yang setiap hari semakin menjadi-jadi, minuman keras bebas diperjual belikan, togel dan berbagai macam jenis perjudian semakin marak terjadi bahkan bertambah luas operasinya. Di tambah lagi sikap tidak mau taunya Pemerintah Kota Bima dibawa kendali kakak dan adik, putra kesayangan dari almarhum H.Abidin, salah satu pengusaha/pedagang sukses di Bima puluhan tahun silam itu.
Sikap apatisme H.Qurais dan H.Arahman H.Abidin atas kondisi kehidupan masyarakatbya, bisa menjadi alasan atas "murka" Allah SWT saat ini dengan mendatangkan bencana banjir yang tak diduga sebelumnya oleh masyarakat Kota Bima. Dengan harapan agar masyarakat tidak terus menutup mata dan telinga mendengar dan melihat kejadian nyata disekitar tempat tinggal mereka atas penyakit sosial yang terus merajalela dan meresahkan masyarakat Kota Bima sekarang.
Kembali ke persoalan banjir bandang yang terjadi sehari penuh pada Rabu (20/12) kemarin telah merugika. Rakyat Kota Bima dengan angka mencapai puluhan milyar.
"Bencana banjir sekarang adalah musibah terbesar yang dihadapi warga Kota Bima dalam era pemerintahan sekarang, juga disaat almarhum Drs.Nur Latif menjadi Walikota Bima,"kata Amirudin S.Sos salah seorang aktivis Kota Bima yang berkali kali meminta pmerintahan Qurais dan H.Man agar senantiasa menjadi bapak dan Ibu bagi seluruh rakyat Kota Bima, bukan untuk segelintir manusia tertentu.
Kata Amirudin, tidak ada gunanya pemerintah menunjukan kepeduliannya memberikan bantuan bagi rakyatnya disaat rakyat ditimpah musibah, tapi langkah antisipasi agar masyarakat tidak terus menjadi korban seperti ini harus dilakukan sejak dulu oleh pemerintah, jika memiliki niat yang tulus membangun Kota Bima ini.
"Saya kasihan rakyat sekarang, "ditipu dengan sebungkus mie dan telur juga sejenia bahan sembako lainnya oleh pemerintah, sementara penindasan dan kezholiman yang terjasi di depan mata tidak mau dipedulikan oleh rakyat,"kata aktivis yang tidak suka dengan demonstrasi yang berbau materilistis ini.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Amir juga mengungkap dengan bencana banjir ini akan memberikan peluang bagi oknum tertentu untum melakukan kejahatan korupsi ke depan, ketika ada bencana banjir datang seperti sekarang.."Otomatis banjir datang, akan mendatangkan uang banyak dari pemerintah pusat, sehingga ada kesempatan bagi oknum penguasa, pejabat dan oknum pegawai untuk menyalahgunakan uang bantuan bencana dari pusat tersebut,"kata alumni MAN I BIMA di tahun 1994 itu seraya mengatakan bahwa Kota Bima sekarang bukan lagi dilanda banjir bandang, melainkan hendak si tenggelamkan oleh ALLAH AWT. (KS-IB02)
COMMENTS