Tepat tanggal 15 Maret 2016 lalu, jembatan Kawangge sepanjang 20 meter lebih roboh, setelah dihantam banjir bandang saat itu. Akibat robohny...
Tepat tanggal 15 Maret 2016 lalu, jembatan Kawangge sepanjang 20 meter lebih roboh, setelah dihantam banjir bandang saat itu. Akibat robohnya bangunan jembatan tersebut, membuat aktivitas pertanian warga Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima terhambat. Bagaimana tidak, untuk melewati jembatan tersebut saat ini, warga hanya bisa berjalan kaki dan menggunakan roda dua, itupun harus dibantu dengan dorongan oleh sejumlah warga, untuk bisa melewati sungai tersebut, bagi yang menggunakan motor.
BIMA, KS.- Sebanyak empat ribu lebih jiwa warga yang tinggal di Desa Sampungu saat ini, berharap agar Pemerintah Kabupaten Bima tidak tutup mata terkait kerusakan jembatan kawangge yang sudah berjalan setahun lebih. Apalagi saat ini, aktivitas petani mulai intens, menjelang penanaman bawang merah yang serentak dilaksanakan pada April hingga Mei mendatang.
“Saat ini memang sudah banyak petani yang menanam bawang merah, namun belum semuanya karena masih banyak padi, jagung dan kacang tanah yang belum dipanen, sehingga menunda waktu untuk menanam bawang merah,” tutur mantan Kades Sampungu H.Ramli saat berbicang dengan wartawan Koran Stabilitas, Selasa (21/3) sore sekitar pukul 17.00 wita.
Ia menilai bahwa pemerintah sekarang tidak serius memperhatikan nasib petani. Padahal di Desa Sampungu salah satu Desa yang paling banyak memproduksi bawang merah, kacang tanah, jenis tanaman lainnya. Mestinya kata dia, sejak jembatan itu roboh harus ada tindakan nyata dari pihak pemerintah, dengan membangun jembatan alternative, atau berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik bagi rakyat di Sampungu.
“Justeru sekarang, saya melihat pemerintah tidak peduli bahkan terkesan tutup mata,” tuturnya kesal.
Selanjutnya, mantan kades dua periode di era 80an itu menginginkan Bupati dan Wakil Bupati Bima sekarang cepat merespon apa yang menjadi harapan dan tuntutan rakyat, seperti yang dialami warga Sampungu sekarang tidak bisa menikmati pembangunan, setelah jembatan dihantam bencana banjir.
”Sampai kapan jembatan ini dibangun kembali oleh pemerintah. Apakah alasan ruas jalan propinsi atau tanggungjawab pemerintah pusat, yang membuat pemerintah Daerah tidak segera mengambil sikap. Kita ini adalah warga Kabupaten Bima yang menunggu dan berharap perhatian pembangunan dare pemerintah Kabupaten Bima,” tukasnya.
Di tempat terpisah, Kadis PU Kabupaten Bima, Ir.H.Nggempo,MT mengaku akan memperbaiki jembatan itu di Tahun 2017 ini, bahkan banyak jembatan lain yang akan dibangun di Tahun ini, dengan anggaran diperkirakan sekitar Rp.200Milyar, yang bersumber dari Pemerintah Propinsi NTB.”Tetap diperhatikan. Ya, tunggu saja hari pelaksanaannya di tahun ini,” tandasnya. (KS-R01)
BIMA, KS.- Sebanyak empat ribu lebih jiwa warga yang tinggal di Desa Sampungu saat ini, berharap agar Pemerintah Kabupaten Bima tidak tutup mata terkait kerusakan jembatan kawangge yang sudah berjalan setahun lebih. Apalagi saat ini, aktivitas petani mulai intens, menjelang penanaman bawang merah yang serentak dilaksanakan pada April hingga Mei mendatang.
“Saat ini memang sudah banyak petani yang menanam bawang merah, namun belum semuanya karena masih banyak padi, jagung dan kacang tanah yang belum dipanen, sehingga menunda waktu untuk menanam bawang merah,” tutur mantan Kades Sampungu H.Ramli saat berbicang dengan wartawan Koran Stabilitas, Selasa (21/3) sore sekitar pukul 17.00 wita.
Ia menilai bahwa pemerintah sekarang tidak serius memperhatikan nasib petani. Padahal di Desa Sampungu salah satu Desa yang paling banyak memproduksi bawang merah, kacang tanah, jenis tanaman lainnya. Mestinya kata dia, sejak jembatan itu roboh harus ada tindakan nyata dari pihak pemerintah, dengan membangun jembatan alternative, atau berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik bagi rakyat di Sampungu.
“Justeru sekarang, saya melihat pemerintah tidak peduli bahkan terkesan tutup mata,” tuturnya kesal.
Selanjutnya, mantan kades dua periode di era 80an itu menginginkan Bupati dan Wakil Bupati Bima sekarang cepat merespon apa yang menjadi harapan dan tuntutan rakyat, seperti yang dialami warga Sampungu sekarang tidak bisa menikmati pembangunan, setelah jembatan dihantam bencana banjir.
”Sampai kapan jembatan ini dibangun kembali oleh pemerintah. Apakah alasan ruas jalan propinsi atau tanggungjawab pemerintah pusat, yang membuat pemerintah Daerah tidak segera mengambil sikap. Kita ini adalah warga Kabupaten Bima yang menunggu dan berharap perhatian pembangunan dare pemerintah Kabupaten Bima,” tukasnya.
Di tempat terpisah, Kadis PU Kabupaten Bima, Ir.H.Nggempo,MT mengaku akan memperbaiki jembatan itu di Tahun 2017 ini, bahkan banyak jembatan lain yang akan dibangun di Tahun ini, dengan anggaran diperkirakan sekitar Rp.200Milyar, yang bersumber dari Pemerintah Propinsi NTB.”Tetap diperhatikan. Ya, tunggu saja hari pelaksanaannya di tahun ini,” tandasnya. (KS-R01)
COMMENTS