Jembatan sepanjang enam meter dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) oleh pemerintah Desa Sai Kecamatan Soromandi. Anggaran yang dib...
Jembatan sepanjang enam meter dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) oleh pemerintah Desa Sai Kecamatan Soromandi. Anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan jembatan selebar 4meter tersebut senilai Rp.70Juta, dengan konstruksi pengecoran menggunakan besi 12mili campuran 10m.” kata Kades Sai, Arifin,SE saat ditemui di Kantor Desa Sai, Rabu (22/3).
SOROMANDI, KS.- Lokasi pembangunan jembatan itu di So Wodi, sebelah utara bentangan jembatan baru yang dibangun di Sungai Sai kemarin. Anggaran digunakan berupa ADD Tahun Anggaran 2016 kemarin, dengan cara bergotong royong seluruh wwarga Desa setempat.
“Kita bangun secara bersama-sama melibatkan warga. Jembatan itu dibangun atas kesepakatan seluruh warga, hasil rapat melibatkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktivis dan mahasiswa di Kantor Desa sebelumnya, dan baru bisa dibangun akhir Tahun 2016,” tuturnya.
Di Tahun 2016 banyak pembangun di Desa yang dibangun menggunakan ADD, selain jembatan juga ada pembuatan talud, bantuan untuk nelayan, juga bantuan secara langsung untuk warga menggunakan ADD. Sementara untuk pembangunan fisik infrastruktur menggunakan DDA yang bersumber dari Pemerintah Pusat.
“Kita berharap dengan ADD dan DDA bisa membantu masyarakat untuk menorehkan sejumlah bidang pembangunan,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Kades juga mengaku ada beberapa kali kritikan mahasiswa, karena terjadi miskomunikasi.”Tapi semuanya diselesaikan secara baik, dan pada akhirnya seluruh mahasiswa mendukung program pemerintah Desa, sehingga banyak pembangunan di Desa sekarang sukses dibangun atas kerjasama semua warga di Sai,” tandasnya. (KS-IB02)
SOROMANDI, KS.- Lokasi pembangunan jembatan itu di So Wodi, sebelah utara bentangan jembatan baru yang dibangun di Sungai Sai kemarin. Anggaran digunakan berupa ADD Tahun Anggaran 2016 kemarin, dengan cara bergotong royong seluruh wwarga Desa setempat.
“Kita bangun secara bersama-sama melibatkan warga. Jembatan itu dibangun atas kesepakatan seluruh warga, hasil rapat melibatkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktivis dan mahasiswa di Kantor Desa sebelumnya, dan baru bisa dibangun akhir Tahun 2016,” tuturnya.
Di Tahun 2016 banyak pembangun di Desa yang dibangun menggunakan ADD, selain jembatan juga ada pembuatan talud, bantuan untuk nelayan, juga bantuan secara langsung untuk warga menggunakan ADD. Sementara untuk pembangunan fisik infrastruktur menggunakan DDA yang bersumber dari Pemerintah Pusat.
“Kita berharap dengan ADD dan DDA bisa membantu masyarakat untuk menorehkan sejumlah bidang pembangunan,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Kades juga mengaku ada beberapa kali kritikan mahasiswa, karena terjadi miskomunikasi.”Tapi semuanya diselesaikan secara baik, dan pada akhirnya seluruh mahasiswa mendukung program pemerintah Desa, sehingga banyak pembangunan di Desa sekarang sukses dibangun atas kerjasama semua warga di Sai,” tandasnya. (KS-IB02)
COMMENTS