Salah seorang pegawai Honor Daerah (Honda), Ruslan,SE tidak mau rugi dengan situasi tingginya harga bawang merah dua tahun terakhir ini. Buk...
Salah seorang pegawai Honor Daerah (Honda), Ruslan,SE tidak mau rugi dengan situasi tingginya harga bawang merah dua tahun terakhir ini. Buktinya, Ruslan berhasil menjadi penangkar bibit bawang, juga berhasil memproduksi bawang puluhan ton pertahunnya, dengan lokasi tanam di sejumlah wilayah di Kecamatan Woha dan Monta.
Ilustrasi Bawang Merah
BIMA, KS.- Ketika ditemui di kediamannya di Rabangodu Selatan, Senin (20/3) pagi kemarin, Ruslan mengaku telah lama menjadi petani bawang, bahkan tiap tahun bisa mendapat uang ratusan Juta Rupiah. Lahan yang menjadi sasaran penanaman katanya di Kecamatan Woha dan Monta, karena di dua wilayah Kecamatan tersebut memiliki lahan produktif yang sangat berpotensi memproduksi bawang yang banyak.
“Sebelum menjadi pegawai honor, saya sudah menjadi petani bawang. Saya juga sekarang dipercaya menjadi penangkar bibit bawang. Di Tahun 2016 kemarin, bibit bawang saya diminati oleh pemenang tender, bahkan petani di Woha tidak ingin bibit hasil produksi saya dilepas keluar dari wilayah woha,” gambarnya.
Menjadi petani bawang butuh konsentrasi kerja, dan butuh perhatian secara khusus. Maksudnya, tidak boleh jauh dari lokasi tanam, dan semua pekerja yang dipekerjakan di lokasi penanaman harus diperhatikan secara serius olehnya, sehingga hasil tanam nantinya bisa berlimpah.”Saya dan pekerja di lapangan tetap fokus, setiap hari tetap mengecek perkembangan pertumbuhannya,” tukasnya.
Diakuinya, bahwa bibit bawang tahun kemarin cukup bagus pertumbuhannya. Ia menaman satu ton bibit bisa menghasilkan tiga empat ton, padahal cuaca sangat ekstrim.”Kalau kualitas bibit itu bagus, maka bisa bertahan disaat kondisi cuaca lagi buruk. Semoga saja untuk pengadaan bibit tahun ini, pemerintah bisa mencari kualitas bibit yang jauh lebih baik lagi,” harapnya. (KS-Q05)
Ilustrasi Bawang Merah
BIMA, KS.- Ketika ditemui di kediamannya di Rabangodu Selatan, Senin (20/3) pagi kemarin, Ruslan mengaku telah lama menjadi petani bawang, bahkan tiap tahun bisa mendapat uang ratusan Juta Rupiah. Lahan yang menjadi sasaran penanaman katanya di Kecamatan Woha dan Monta, karena di dua wilayah Kecamatan tersebut memiliki lahan produktif yang sangat berpotensi memproduksi bawang yang banyak.
“Sebelum menjadi pegawai honor, saya sudah menjadi petani bawang. Saya juga sekarang dipercaya menjadi penangkar bibit bawang. Di Tahun 2016 kemarin, bibit bawang saya diminati oleh pemenang tender, bahkan petani di Woha tidak ingin bibit hasil produksi saya dilepas keluar dari wilayah woha,” gambarnya.
Menjadi petani bawang butuh konsentrasi kerja, dan butuh perhatian secara khusus. Maksudnya, tidak boleh jauh dari lokasi tanam, dan semua pekerja yang dipekerjakan di lokasi penanaman harus diperhatikan secara serius olehnya, sehingga hasil tanam nantinya bisa berlimpah.”Saya dan pekerja di lapangan tetap fokus, setiap hari tetap mengecek perkembangan pertumbuhannya,” tukasnya.
Diakuinya, bahwa bibit bawang tahun kemarin cukup bagus pertumbuhannya. Ia menaman satu ton bibit bisa menghasilkan tiga empat ton, padahal cuaca sangat ekstrim.”Kalau kualitas bibit itu bagus, maka bisa bertahan disaat kondisi cuaca lagi buruk. Semoga saja untuk pengadaan bibit tahun ini, pemerintah bisa mencari kualitas bibit yang jauh lebih baik lagi,” harapnya. (KS-Q05)
COMMENTS