Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima harus bersikap tegas dan serius dalam kasus dugaan amoral yang dilakukan oleh oknum Anggota DPRD Kota B...
Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima harus bersikap tegas dan serius dalam kasus dugaan amoral yang dilakukan oleh oknum Anggota DPRD Kota Bima, Selvy Novia Rahmayani, duta Partai Demokrat. Pasalnya, kasus tersebut selain mencoreng nama baik lembaga DPRD Kota Bima, tapi juga merusak nama Pemerintah Kota Bima.”kata Anggota DPR Kota Bima, Taufik Akarim saat ditemui di Kantor DPRD Kota Bima, Rabu (12/4) siang.
BIMA, KS.- Mantan Ketua DPC PPP Kota Bima tiga periode itu mempertanyakan kinerja BK sekarang. Masalahnya, sejak kasus itu mencuat pada hari Senin kemarin hingga sekarang, keberadaan anggota BK tidak diketahui dimana, sementara publik mendesak BK agar menangani serius kasus dugaan amoral tersebut.
“Saya saja tidak tau, kamana tiga Ketua dan Anggota BK tersebut. Antara lain, H.Ridwan Mustakim (Anggota Dewan utusan Partai Demokrat), H.Boby (PPP) dan Mutmainah,SE utusan partai Nasdem. Ketiga anggota dewan itu sekarang tidak diketahui kemana perginya,” tanya Anggota dewan dua periode utusan warga Rasanae Barat dan Mpunda itu.
Pada kesempatan itu, Taufik juga mengungkapkan kekesalan dan rasa prihatin yang begitu mendalam atas terjadinya penggerebekan oleh istri seorang polisi saat suaminya tengah berdua dengan seorang oknum Anggota dewan Kota Bima.”Ini merusak nama lembaga dewan, terlepas keduanya tidak melakukan apa-apa dalam rumah tersebut, apalagi oknum dewan itu berstatus janda,” ungkapnya.
Karena itu, ia berharap agar tidak ada lagi anggota dewan Kota Bima ke depan yang ditangkap atau di grebek seperti yang terjadi kemarin, dalam kasus apapun. Karena dengan peristiwa kemarin telah merusak nama baik lembaga dewan terhormat ini, akibat ulah seorang oknum.”Kita harus mau menjaga bersama-sama nama baik lembaga in. Ingat, keberadaan 25 anggota dewan saat ini mewakili seratus ribu lebih jiwa warga Kota Bima. Apakah kita harus menghianti kepercayaan rakyat sebanyak itu,” tuturnya sesal.
Senada juga disampaikan oleh Irfan,MM. Anggota Dewan utusan PKB ini juga menngungkapkan keprihatinan yang sangat dalam atas kejadian yang menimpa Selvy kemarin.”Itu musibah dan cobaan bagi Selvy. Mari kita semua ke depan berhati-hati dalam bersikap, dan jangan sekali-kali berprilaku buruk di tengah masyarakat, jika tidak ingin hidup dikucilkan oleh masyarakat banyak,” harapnya.
Secara tegas, Irfan juga meminta kepada BK DPRD Kota Bima agar tidak bermain-main dalam menangani kasus dugaan amoral yang dilakukan oleh oknum Dewan Selvy sekarang.”Kasihan rakyat Kota Bima, sudah meletakan kepercayaan terhadap kita disini (Lembaga dewan), lalu kita menghianati rakyat seperti ini,” cetusnya.
Akhir dari pernyataannya, Irfan juga menyarankan kepada teman-teman dewan lainnya agar tidak terjadi lagi kasus seperti yang dialami oleh Selvy sekarang.”Jauhi kasus semacam itu, jika tidak ingin dihargai oleh rakyat,” harapnya.
Ketua BK dan Anggota BK yang hendak ditemui untuk melakukan konfirmasi atas kasus tersebut, tak satupun berada di Kantornya Rabu kemarin. Namun menurut pengakuan anggota dewan dari PAN, Agus Wirawan bahwa ketiga anggota BK sudah berangkat ke Mataram terkait dalam kasus tersebut.”Saya dapat informasi, bahwa Ketua dan anggota BK sudah ke mataram dalam kasus Selvy,” cetusnya.
Sementara H.Boby yang dikonfirmasi via ponselnya mengakui tengah berada di Lombok saat ini (Rabu kemarin,red), namun ia enggan menanggapi hal itu karena kewenangan Ketua BK.”Saya ini hanya anggota BK saja, yang punya kewenangan untuk komentar itu H.Ridwan selaku Ketua BK,” tukasnya.(KS-R01)
BIMA, KS.- Mantan Ketua DPC PPP Kota Bima tiga periode itu mempertanyakan kinerja BK sekarang. Masalahnya, sejak kasus itu mencuat pada hari Senin kemarin hingga sekarang, keberadaan anggota BK tidak diketahui dimana, sementara publik mendesak BK agar menangani serius kasus dugaan amoral tersebut.
“Saya saja tidak tau, kamana tiga Ketua dan Anggota BK tersebut. Antara lain, H.Ridwan Mustakim (Anggota Dewan utusan Partai Demokrat), H.Boby (PPP) dan Mutmainah,SE utusan partai Nasdem. Ketiga anggota dewan itu sekarang tidak diketahui kemana perginya,” tanya Anggota dewan dua periode utusan warga Rasanae Barat dan Mpunda itu.
Pada kesempatan itu, Taufik juga mengungkapkan kekesalan dan rasa prihatin yang begitu mendalam atas terjadinya penggerebekan oleh istri seorang polisi saat suaminya tengah berdua dengan seorang oknum Anggota dewan Kota Bima.”Ini merusak nama lembaga dewan, terlepas keduanya tidak melakukan apa-apa dalam rumah tersebut, apalagi oknum dewan itu berstatus janda,” ungkapnya.
Karena itu, ia berharap agar tidak ada lagi anggota dewan Kota Bima ke depan yang ditangkap atau di grebek seperti yang terjadi kemarin, dalam kasus apapun. Karena dengan peristiwa kemarin telah merusak nama baik lembaga dewan terhormat ini, akibat ulah seorang oknum.”Kita harus mau menjaga bersama-sama nama baik lembaga in. Ingat, keberadaan 25 anggota dewan saat ini mewakili seratus ribu lebih jiwa warga Kota Bima. Apakah kita harus menghianti kepercayaan rakyat sebanyak itu,” tuturnya sesal.
Senada juga disampaikan oleh Irfan,MM. Anggota Dewan utusan PKB ini juga menngungkapkan keprihatinan yang sangat dalam atas kejadian yang menimpa Selvy kemarin.”Itu musibah dan cobaan bagi Selvy. Mari kita semua ke depan berhati-hati dalam bersikap, dan jangan sekali-kali berprilaku buruk di tengah masyarakat, jika tidak ingin hidup dikucilkan oleh masyarakat banyak,” harapnya.
Secara tegas, Irfan juga meminta kepada BK DPRD Kota Bima agar tidak bermain-main dalam menangani kasus dugaan amoral yang dilakukan oleh oknum Dewan Selvy sekarang.”Kasihan rakyat Kota Bima, sudah meletakan kepercayaan terhadap kita disini (Lembaga dewan), lalu kita menghianati rakyat seperti ini,” cetusnya.
Akhir dari pernyataannya, Irfan juga menyarankan kepada teman-teman dewan lainnya agar tidak terjadi lagi kasus seperti yang dialami oleh Selvy sekarang.”Jauhi kasus semacam itu, jika tidak ingin dihargai oleh rakyat,” harapnya.
Ketua BK dan Anggota BK yang hendak ditemui untuk melakukan konfirmasi atas kasus tersebut, tak satupun berada di Kantornya Rabu kemarin. Namun menurut pengakuan anggota dewan dari PAN, Agus Wirawan bahwa ketiga anggota BK sudah berangkat ke Mataram terkait dalam kasus tersebut.”Saya dapat informasi, bahwa Ketua dan anggota BK sudah ke mataram dalam kasus Selvy,” cetusnya.
Sementara H.Boby yang dikonfirmasi via ponselnya mengakui tengah berada di Lombok saat ini (Rabu kemarin,red), namun ia enggan menanggapi hal itu karena kewenangan Ketua BK.”Saya ini hanya anggota BK saja, yang punya kewenangan untuk komentar itu H.Ridwan selaku Ketua BK,” tukasnya.(KS-R01)
COMMENTS