Sebulan ke depan, ruas jalan lingkar Utara di Kecamatan Soromandi, mulai dari ujung Aspal Desa Sai hingga 17 KM ke barat akan dihotmix oleh ...
Sebulan ke depan, ruas jalan lingkar Utara di Kecamatan Soromandi, mulai dari ujung Aspal Desa Sai hingga 17 KM ke barat akan dihotmix oleh Pemerintah Propinsi NTB. Saat ini, tenaga kerja dari PT. Surya Satria Perdana selaku pihak konsultan proyek mulai melakukan pengukuran sepanjang ruas jalan, dengan target pada Mei-Juni mulai dilakukan pekerjaan oleh pihak kontraktor pemenang tender.
SOROMANDI, KS.- Kabar gembira kini tengah dirasakan oleh seluruh warga Kecamatan Soromandi. Bagaimana tidak, mimpi dan harapan agar seluruh ruas jalan lingkar utara dapat dihotmix oleh pemerintah, terjawab di Tahun 2017 ini. Di prediksikan, sekitar bulan Mei sampai Juli, pengerjaan hotmix akan mulai dikerjakan oleh pihak kontraktor pemenang tender, sementara untuk rekanan konsultan sekarang tengah mengukur lebar serta ketebalan pekerjaan sebelumnya, untuk menuju pekerjaan hotmix.
Salah seorang tenaga kerja PT. Surya Satria Perdana, Alman saat diwawancara wartawan Koran Stabilitas, Sabtu (8/4) di sekitar perbatasan desa Sai-Sampungu mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini, ia bersama teman-temannya tengah mengukur menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan jembatan serta hotmix ruas jalan Bajo-Sampungu –Kiwu.
“Kami hanya disuruh menghitung dan mengukur saja. Mengenai kapan kepastian pekerjaan hotmix, itu urusan pimpinan kami di perusahaan,” tukasnya.
Ditanya berapa volume panjang ruas jalan yang akan dihotmix ?. Alman mengaku sepanjang 17 Kilo Meter (KM), mulai dare ujung aspal hingga ujung LPB yang dikerjakan lebih kurang tujuh tahun lalu. “Panjang jalan dihotmix 17KM, kalau mengenai jumlah anggaran, saya tidak tahu,” cetusnya.
Kades Sai, Arifin menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Propinsi NTB, yang begitu serius memperhatikan masa depan warga Soromandi, terutama yang berkaitan dengan transportasi jalan yang selama ini dimarjinalkan. Semoga saja, di Tahun 2017 ini, warga Soromandi merasakan kemerdekaan untuk menikmati sebagian kecil dari pembangunan infrastruktur jalan oleh pemerintah Propinsi.
“Dengan dikerjakannya ruas jalan ini, tentu menambah pendapatan petani, terutama mengenai harga bawang merah yang sedikit berbeda dare harga beli di kecamatan lain yang konon katanya ruas jalan tidak terganggung saat pembeli mengangkut bawang yang dibeli dari petani,” tandasnya. (KS-R01)
SOROMANDI, KS.- Kabar gembira kini tengah dirasakan oleh seluruh warga Kecamatan Soromandi. Bagaimana tidak, mimpi dan harapan agar seluruh ruas jalan lingkar utara dapat dihotmix oleh pemerintah, terjawab di Tahun 2017 ini. Di prediksikan, sekitar bulan Mei sampai Juli, pengerjaan hotmix akan mulai dikerjakan oleh pihak kontraktor pemenang tender, sementara untuk rekanan konsultan sekarang tengah mengukur lebar serta ketebalan pekerjaan sebelumnya, untuk menuju pekerjaan hotmix.
Salah seorang tenaga kerja PT. Surya Satria Perdana, Alman saat diwawancara wartawan Koran Stabilitas, Sabtu (8/4) di sekitar perbatasan desa Sai-Sampungu mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini, ia bersama teman-temannya tengah mengukur menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan jembatan serta hotmix ruas jalan Bajo-Sampungu –Kiwu.
“Kami hanya disuruh menghitung dan mengukur saja. Mengenai kapan kepastian pekerjaan hotmix, itu urusan pimpinan kami di perusahaan,” tukasnya.
Ditanya berapa volume panjang ruas jalan yang akan dihotmix ?. Alman mengaku sepanjang 17 Kilo Meter (KM), mulai dare ujung aspal hingga ujung LPB yang dikerjakan lebih kurang tujuh tahun lalu. “Panjang jalan dihotmix 17KM, kalau mengenai jumlah anggaran, saya tidak tahu,” cetusnya.
Kades Sai, Arifin menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Propinsi NTB, yang begitu serius memperhatikan masa depan warga Soromandi, terutama yang berkaitan dengan transportasi jalan yang selama ini dimarjinalkan. Semoga saja, di Tahun 2017 ini, warga Soromandi merasakan kemerdekaan untuk menikmati sebagian kecil dari pembangunan infrastruktur jalan oleh pemerintah Propinsi.
“Dengan dikerjakannya ruas jalan ini, tentu menambah pendapatan petani, terutama mengenai harga bawang merah yang sedikit berbeda dare harga beli di kecamatan lain yang konon katanya ruas jalan tidak terganggung saat pembeli mengangkut bawang yang dibeli dari petani,” tandasnya. (KS-R01)
COMMENTS