Tak hanya politisi Gerindra, Sudirman DJ,SH dan Ketu DPC PKPI Kota Bima, Najamudin S,Sos yang membutuhkan pemimpin baru di Kota Bima lima ta...
Tak hanya politisi Gerindra, Sudirman DJ,SH dan Ketu DPC PKPI Kota Bima, Najamudin S,Sos yang membutuhkan pemimpin baru di Kota Bima lima tahun akan datang. Namun, politisi PKB, Bamang Ismail S.Pd pun menginginkan harapan yang sama, yaitu pemimpin baru bagi rakyat Kota Bima, yang memiliki niat tulus dan ikhlas membangun dan mensejahterakan rakyat di Kota sekecil ini.
KOTA BIMA, KS.- Kondisi Kota Pemerintah Kota Bima pasca banjir melanda Desember 2016 lalu, memunculkan berbagai perspektif miris atas kepemimpinan HM Qurais H.Abidin dan H.Arahman H.Abidin,SE sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bima. Karena dianggap bencana datang, selain musibah dari Allah SWT, tapi juga bagian dari perbuatan tak ikhlas seorang pemimpin dalam memimpin daerah tercinta ini.
Sekretaris Umum DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bima, Bambang Ismail misalnya, menilai bahwa akibat luluh lantahnya Kota Bima lima bulan lalu diduga akibat perbuatan manusia, apalagi di Kota Bima ini katanya, banyak maksiat yang merajalela, sehingga Allah SWT menurunkan bencana besar berupa banjir bandang yang merugikan ratusan milyar harta benda rakyat Kota Bima sendiri.
“Saya tidak mau menjelaskan secara rinci penyebab dan akibat bencana datang itu. Saya hanya berharap saatnya warga Kota Bima butuh pemimpin baru. Sudah hampir 10 Tahun Kota ini dikendalikan seorang kakak beradik, namun perubahan tak kunjung tiba. Justru Kota Bima dalam beberapa tahun terakhir ini semakin terpuruk kondisinya,” paparnya.
Disisi lain kata Bambang, angka pengangguran semakin tinggi, lapangan kerja nyaris tidak diciptakan oleh pemerintah, baik berupa industri maupun lapangan kerja untuk warga agar bisa hidup bermandiri. Ini membuktikan bahwa pemerintah sekarang tidak begitu serius memperhatikan nasib rakyatnya, melainkan sekelompok tertentu, yang justru membuat rakyat semakin miskin.
“Sebanarnya, banyak sumber daya alam yang bisa dikelola di Kota Bima ini, tapi motivasi warga untuk mengelola sumber daya alam yang ada tidak didukung oleh pemerintah, sehingga rakyt hidup bagaikan ayam tak berinduk,” pungkasnya.
Semoga saja, lima tahun akan datang rakyat Kota Bima dapat memilih calon pemimpin yang peduli rakyat, mensejahterakan rakyat dan tidak memilih pemimpin yang membuat Daerah ini murka dimata Allah SWT.”Saya hanya berdo,a agar kita tidak lagi salah menjatuhkan pilihan untuk memilih pemimpin masa depan rakyat ke depannya. Cukuplah yang berlalu, biarlah berlalu, namun jangan mengulangi kesalahan yang sama,” harapnya seraya menegaskan, bahwa sudah saatnya rakyat butuh pemimpin baru,” tambahnya.(KS-Q05)
KOTA BIMA, KS.- Kondisi Kota Pemerintah Kota Bima pasca banjir melanda Desember 2016 lalu, memunculkan berbagai perspektif miris atas kepemimpinan HM Qurais H.Abidin dan H.Arahman H.Abidin,SE sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bima. Karena dianggap bencana datang, selain musibah dari Allah SWT, tapi juga bagian dari perbuatan tak ikhlas seorang pemimpin dalam memimpin daerah tercinta ini.
Sekretaris Umum DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bima, Bambang Ismail misalnya, menilai bahwa akibat luluh lantahnya Kota Bima lima bulan lalu diduga akibat perbuatan manusia, apalagi di Kota Bima ini katanya, banyak maksiat yang merajalela, sehingga Allah SWT menurunkan bencana besar berupa banjir bandang yang merugikan ratusan milyar harta benda rakyat Kota Bima sendiri.
“Saya tidak mau menjelaskan secara rinci penyebab dan akibat bencana datang itu. Saya hanya berharap saatnya warga Kota Bima butuh pemimpin baru. Sudah hampir 10 Tahun Kota ini dikendalikan seorang kakak beradik, namun perubahan tak kunjung tiba. Justru Kota Bima dalam beberapa tahun terakhir ini semakin terpuruk kondisinya,” paparnya.
Disisi lain kata Bambang, angka pengangguran semakin tinggi, lapangan kerja nyaris tidak diciptakan oleh pemerintah, baik berupa industri maupun lapangan kerja untuk warga agar bisa hidup bermandiri. Ini membuktikan bahwa pemerintah sekarang tidak begitu serius memperhatikan nasib rakyatnya, melainkan sekelompok tertentu, yang justru membuat rakyat semakin miskin.
“Sebanarnya, banyak sumber daya alam yang bisa dikelola di Kota Bima ini, tapi motivasi warga untuk mengelola sumber daya alam yang ada tidak didukung oleh pemerintah, sehingga rakyt hidup bagaikan ayam tak berinduk,” pungkasnya.
Semoga saja, lima tahun akan datang rakyat Kota Bima dapat memilih calon pemimpin yang peduli rakyat, mensejahterakan rakyat dan tidak memilih pemimpin yang membuat Daerah ini murka dimata Allah SWT.”Saya hanya berdo,a agar kita tidak lagi salah menjatuhkan pilihan untuk memilih pemimpin masa depan rakyat ke depannya. Cukuplah yang berlalu, biarlah berlalu, namun jangan mengulangi kesalahan yang sama,” harapnya seraya menegaskan, bahwa sudah saatnya rakyat butuh pemimpin baru,” tambahnya.(KS-Q05)
COMMENTS