Keberadaan kantor UPT Perikanan terpadu di Desa Darussalam Bolo saat ini sangat memprihatinkan. Selain tidak terurus, juga nyaris tidak pern...
Keberadaan kantor UPT Perikanan terpadu di Desa Darussalam Bolo saat ini sangat memprihatinkan. Selain tidak terurus, juga nyaris tidak pernah digunakan untuk aktivitas kantor sebagaimana biasanya. Warga pun yang hendak melakukan konsultasi mengenai hal tertentu tidak bisa terlaksana, akibat tidak adanya staf atau pegawai yang datang berkantor.
BIMA, KS.- Kantor Unit Pelayan Terpadu dibawah naungan langsung Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima yang terletak di Desa setempat mestinya ditempati oleh pemerintah, terutama staf di Dinas Kantor Perikanan, bukan membiarkan kantor seperti ayam kehilangan induk.
Jika berpijak dari anggaran daerah atau negara yang telah masuk demi sebuah pembangunan tersebut jelas-jelas masuk angka ratusan juta. Hanya saja dinas terkait setelah mendapat kantor UPT baru yang terletak dipasar Sila, justru UPT yang terletak di dekat jalan TPI diabaikan, hingga terkesan menjadi rumah hantu. “Pemerintah membuang-buang uang negara ratusan juta untuk membangun kantor tersebut, tapi tidak dimanfaatkan oleh pemerintah,” kata salah seorang warga Desa Darussalam.
Kepala Dinas perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima Ir. Hj Nurma melalui Sekertaris Dinasnya H.M Natsir tak sanggup memberikan komentar mengingat persoalan yang menyangkut masalah dinas harus melalui satu pintu.” Saya tidak bisa memberikan komentar, karena masih ada kepala Dinas,” tangkisnya.
H. Natsir sangat menyayangkan tidak difungsikan kantor tersebut.”Kalau bisa difungsikan, mengingat masalah yang dihadapai adalah persoalan wilayah laut, nanti kita lihat keberadaan kantor itu, entah bagaimana memfungsikan kita bicarakan dulu dengan kepala Dinas,”tandasnya.(KS-BEK02)
BIMA, KS.- Kantor Unit Pelayan Terpadu dibawah naungan langsung Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima yang terletak di Desa setempat mestinya ditempati oleh pemerintah, terutama staf di Dinas Kantor Perikanan, bukan membiarkan kantor seperti ayam kehilangan induk.
Jika berpijak dari anggaran daerah atau negara yang telah masuk demi sebuah pembangunan tersebut jelas-jelas masuk angka ratusan juta. Hanya saja dinas terkait setelah mendapat kantor UPT baru yang terletak dipasar Sila, justru UPT yang terletak di dekat jalan TPI diabaikan, hingga terkesan menjadi rumah hantu. “Pemerintah membuang-buang uang negara ratusan juta untuk membangun kantor tersebut, tapi tidak dimanfaatkan oleh pemerintah,” kata salah seorang warga Desa Darussalam.
Kepala Dinas perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima Ir. Hj Nurma melalui Sekertaris Dinasnya H.M Natsir tak sanggup memberikan komentar mengingat persoalan yang menyangkut masalah dinas harus melalui satu pintu.” Saya tidak bisa memberikan komentar, karena masih ada kepala Dinas,” tangkisnya.
H. Natsir sangat menyayangkan tidak difungsikan kantor tersebut.”Kalau bisa difungsikan, mengingat masalah yang dihadapai adalah persoalan wilayah laut, nanti kita lihat keberadaan kantor itu, entah bagaimana memfungsikan kita bicarakan dulu dengan kepala Dinas,”tandasnya.(KS-BEK02)
COMMENTS