Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bima, Nurdin Amin alias Digon menyampaikan harapannya agar pihak kepolisian...
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bima, Nurdin Amin alias Digon menyampaikan harapannya agar pihak kepolisian Kota Bima segera menetapkan tersangka kasus bocornya kunci jawaban untuk tes seleksi kaur dan sekdes Kabupaten Bima tanggal 15 Mei 2017 kemarin. Dikhawatirkan, kasus tersebut tenggelam seperti penanganan kasus korupsi pengadaan sampan fiberglass yang sudah empat tahun dengan sekarang belum juga diselesaikan oleh Polda NTB.
BIMA, KS.- “Harapan saya agar polisi menuntaskan kasus bocor kunci jawaban tersebut. Karena saya menduga kuat, kasus itu melibatkan oknum pejabat tinggi di lingkup Pemkab, juga penguasa di Kabupaten Bima, sehingga untuk menuntaskan kasus itu, secara priadi saya sangat pesimis,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima yang sudah tiga periode menjadi anggota dewan itu.
Kata Digon, sebagai bentuk keseriusan wakil rakyat di lembaga legislatif sekarang, telah membentuk tim pansus mengenai peristiwa bocornya kunci jawaban tersebut, dengan tujuan agar para pelaku yang membocorkan kunci jawaban diproses secara hukum yang berlaku.
“Di dewan pun saat ini tengah menggalang kekuatan untuk melakukan pansus atas kejadian bocor kunci jawaban itu,” terangnya.
Bahkan kata Digon, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pihak kepolisian Kota Bima selaku pihak yang menangani kasus tersebut, untuk dimintai keterangan tentang sejauhmana kasus itu ditangani, sejak mendapat laporan hingga hari ini.
“Teman teman di dewan juga punya rencana untuk memanggil Kapolres bahkan Kapolda NTB untuk mempertanyakan sejauhmana kasus itu ditangani oleh penyidiknya,” imbuhnya.
Namun digon merasa yakin bahwa Kapolda NTB akan serius menangani kasus tersebut. “Saya yakin Kapolda NTB sekarang serius menangani kasus itu, tidak sebatas panas sementara, ujungnya nanti tidak jelas. Sekali lagi, saya harapkan agar pihak kepolisian segera tetapkan tersangka dan mengungkap siapa saja dibalik bocornya kunci jawaban itu, apalagi kewenangan Bupati atau BPMDES tidak ada sama sekali dalam kaitan pemberhentian atau penangkatan perangkat desa kecuali oleh Kades sendiri,” tandasnya.(KS-IB02)
Nurdin Amin alias Digon |
BIMA, KS.- “Harapan saya agar polisi menuntaskan kasus bocor kunci jawaban tersebut. Karena saya menduga kuat, kasus itu melibatkan oknum pejabat tinggi di lingkup Pemkab, juga penguasa di Kabupaten Bima, sehingga untuk menuntaskan kasus itu, secara priadi saya sangat pesimis,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima yang sudah tiga periode menjadi anggota dewan itu.
Kata Digon, sebagai bentuk keseriusan wakil rakyat di lembaga legislatif sekarang, telah membentuk tim pansus mengenai peristiwa bocornya kunci jawaban tersebut, dengan tujuan agar para pelaku yang membocorkan kunci jawaban diproses secara hukum yang berlaku.
“Di dewan pun saat ini tengah menggalang kekuatan untuk melakukan pansus atas kejadian bocor kunci jawaban itu,” terangnya.
Bahkan kata Digon, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pihak kepolisian Kota Bima selaku pihak yang menangani kasus tersebut, untuk dimintai keterangan tentang sejauhmana kasus itu ditangani, sejak mendapat laporan hingga hari ini.
“Teman teman di dewan juga punya rencana untuk memanggil Kapolres bahkan Kapolda NTB untuk mempertanyakan sejauhmana kasus itu ditangani oleh penyidiknya,” imbuhnya.
Namun digon merasa yakin bahwa Kapolda NTB akan serius menangani kasus tersebut. “Saya yakin Kapolda NTB sekarang serius menangani kasus itu, tidak sebatas panas sementara, ujungnya nanti tidak jelas. Sekali lagi, saya harapkan agar pihak kepolisian segera tetapkan tersangka dan mengungkap siapa saja dibalik bocornya kunci jawaban itu, apalagi kewenangan Bupati atau BPMDES tidak ada sama sekali dalam kaitan pemberhentian atau penangkatan perangkat desa kecuali oleh Kades sendiri,” tandasnya.(KS-IB02)
COMMENTS