Keberhasilan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah daerah, baik itu Bupati/Walikota/Gubernur, termasuk pihaknya (TNI), apabila wilayah ters...
Keberhasilan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah daerah, baik itu Bupati/Walikota/Gubernur, termasuk pihaknya (TNI), apabila wilayah tersebut kamtibmasnya kondusif, warganya hidup tenang dan nyaman. Sebaliknya, wilayah yang tengah dikendalikannya itu terjadi konflik yang terus terjadi dimana-mana, berarti itu tanda tidak berhasilnya seorang pemimpin.
BIMA, KS.- Pernyataan itu disampaikan Dandim 1608 Bima, Letkol Infantri Yudil Hendro saat dimiminta komentarnya terkait peristiwa pembunuhan yang terjadi di perbatasan Desa Mpili dengan Desa Kamunti, Kamis kemarin saat duduk bersama sejumlah tokoh masyarakat Donggo di Desa O,o, Jum,at (30/6) siang.
Pada kesempatan itu, Dandim tidak banyak bicara saat ditanya ol,eh wartawan, hanya melempar kalimat sambil tersenyum di depan warga bahwa, jika daerah itu kondusif, berarti itu keberhasilan seorang pemimpin mengendalikan daerahnya. Semua itu katanya, hanya bisa didapat apabila pemimpin tersebut ikhlas dan tidak punya kepentingan lain dalam membangun atau mengamankan daerah tersebut.
“Bagi saya, keberhasilan seorang pemimpin itu dapat dilihat dari nyaman dan amannya kehidupan masyarakat banyak. Nah, kalau daerah itu terjadi konflik atau perang kampung tersebut, berarti kita belum berhasil menjadi pemimpin,” pungkasnya.
Ia berharap kepada warga Bima agar bersama-sama menjaga stabilitas Daerah atau desa masing-masing. Sebab, bila masyarakat tidak merasa memiliki tanggungjawab untuk menjaga bersama stabilitas keamanan di daerah, maka jangan berharap daerah ini bisa kondusif.
“Siapa lagi yang menjaga daerah ini kalau bukan oleh warga sendiri secara bersama-sama,” kata Dandim asal Batam Propinsi Riau itu.
Pada kesempatan itu, Dandim juga berpesan kepada seluruh anggota TNI yang bertugas di Bima agar tetap menjaga keamanan warga, dan terus melakukan pendekatan dengan warga, tanpa harus membedakan status social warga.
“TNI harus tetap berada di tengah rakyat dan menjaga keamanan rakyat,” harapnya.(KS-R01)
Dandim 1608 Bima, Letkol Infantri Yudil Hendro. Foto: Bimakini.com |
BIMA, KS.- Pernyataan itu disampaikan Dandim 1608 Bima, Letkol Infantri Yudil Hendro saat dimiminta komentarnya terkait peristiwa pembunuhan yang terjadi di perbatasan Desa Mpili dengan Desa Kamunti, Kamis kemarin saat duduk bersama sejumlah tokoh masyarakat Donggo di Desa O,o, Jum,at (30/6) siang.
Pada kesempatan itu, Dandim tidak banyak bicara saat ditanya ol,eh wartawan, hanya melempar kalimat sambil tersenyum di depan warga bahwa, jika daerah itu kondusif, berarti itu keberhasilan seorang pemimpin mengendalikan daerahnya. Semua itu katanya, hanya bisa didapat apabila pemimpin tersebut ikhlas dan tidak punya kepentingan lain dalam membangun atau mengamankan daerah tersebut.
“Bagi saya, keberhasilan seorang pemimpin itu dapat dilihat dari nyaman dan amannya kehidupan masyarakat banyak. Nah, kalau daerah itu terjadi konflik atau perang kampung tersebut, berarti kita belum berhasil menjadi pemimpin,” pungkasnya.
Ia berharap kepada warga Bima agar bersama-sama menjaga stabilitas Daerah atau desa masing-masing. Sebab, bila masyarakat tidak merasa memiliki tanggungjawab untuk menjaga bersama stabilitas keamanan di daerah, maka jangan berharap daerah ini bisa kondusif.
“Siapa lagi yang menjaga daerah ini kalau bukan oleh warga sendiri secara bersama-sama,” kata Dandim asal Batam Propinsi Riau itu.
Pada kesempatan itu, Dandim juga berpesan kepada seluruh anggota TNI yang bertugas di Bima agar tetap menjaga keamanan warga, dan terus melakukan pendekatan dengan warga, tanpa harus membedakan status social warga.
“TNI harus tetap berada di tengah rakyat dan menjaga keamanan rakyat,” harapnya.(KS-R01)
COMMENTS