Sikap cepat Hj.Yani Marlina istri Walikota Bima memboyong PDIP untuk menjadi partai pengusung di Pilkada Juni 2018 mendatang, membuat nasib ...
Sikap cepat Hj.Yani Marlina istri Walikota Bima memboyong PDIP untuk menjadi partai pengusung di Pilkada Juni 2018 mendatang, membuat nasib H.Arahman H.Abidin,SE alias H.Man tak menentu. Bagaimana tidak, bila benar PDIP, ditambah Demokrat dan Nasdem menjadi partai koalisi untuk Umi Yani, maka H.Man harus menjadi partai lain sebagai partai pengusung, seperti PAN, PKS, dan sejumlah parpol lainnya.” Kata salah seorang akademisi, Drs.Arif Sukirman, M.Ap saat ditemui di rumahnya kemarin.
KOTA BIMA, KS.- “Saya kasihan saja sama H.Man, begitu besar perjuangan politiknya untuk mendapatkan simpati rakyat Kota Bima, namun bisa sirna dalam sekejap, ketika Umi Yani yang merupakan istri kakak kandungnya muncul di permukaan untuk menjadi calon Walikota Bima. Sementara, rakyat hanya mengenal dekat H.Man, ketimbang nama besar Umi Yani,” ulasnya.
Kondisi politik saat ini memang sangat sulit diprediksi, apalagi yang maju adalah istri Walikota Bima, yang tentunya Walikota Bima sendiri akan mempejuangkan habis-habisan nasib istrinya ke depan, dibandingkan dengan memperjuangkan nasib adiknya.
“Saya lihat Walikota tidak ingin tahta atau kekuasaan itu jatuh ditangan adiknya melainkan istrinya sendiri. Apalagi Walikota punya niat untuk mengajukan anak lakinya untuk menjadi calon Wakil atau Walikota untuk masa akan datang,” jelasnya.
Maksudnya adalah bila H.Man yang diperjuangkan untuk menjadi Walikota Bima, maka untuk lima tahun akan datang anak Walikota tidak bisa sukses dalam berpolitik, karena adik kandung H.Man sendiri banyak yang antri untuk terjun dalam dunia politik.
“Saya rasa, apa yang dilakukan Walikota Bima sekarang dengan menunjuk istrinya menjadi calon Walikota bima sudah tepat, apalagi elektabilitas Umi Yani sekarang jauh lebih tinggi dibandingkan yang lainnya,” pungkasnya.
Masalahnya, bila elektabilitas H.Man lebih tinggi, maka sangat mustahil Walikota Bima memperjuangkan istrinya untuk maju sebagai Calon Walikota Bima, terlepas ini adalah terik politik Walikota Bima untuk melihat gerakan lawan politiknya ke depan.
“Bila demikian yang diinginkan oleh Walikota Bima, maka saya sarankan H.Man mencari partai lain atau melamar calon Wakil yang punya partai, sehingga bisa tampil sebagai peserta pilkada mendatang. Sebab tidak demikian, bisa-bisa H.Man menjadi penonton di pilkada mendatang,” sarannya.(KS-IB02)
Drs.Arif Sukirman, M.Ap |
KOTA BIMA, KS.- “Saya kasihan saja sama H.Man, begitu besar perjuangan politiknya untuk mendapatkan simpati rakyat Kota Bima, namun bisa sirna dalam sekejap, ketika Umi Yani yang merupakan istri kakak kandungnya muncul di permukaan untuk menjadi calon Walikota Bima. Sementara, rakyat hanya mengenal dekat H.Man, ketimbang nama besar Umi Yani,” ulasnya.
Kondisi politik saat ini memang sangat sulit diprediksi, apalagi yang maju adalah istri Walikota Bima, yang tentunya Walikota Bima sendiri akan mempejuangkan habis-habisan nasib istrinya ke depan, dibandingkan dengan memperjuangkan nasib adiknya.
“Saya lihat Walikota tidak ingin tahta atau kekuasaan itu jatuh ditangan adiknya melainkan istrinya sendiri. Apalagi Walikota punya niat untuk mengajukan anak lakinya untuk menjadi calon Wakil atau Walikota untuk masa akan datang,” jelasnya.
Maksudnya adalah bila H.Man yang diperjuangkan untuk menjadi Walikota Bima, maka untuk lima tahun akan datang anak Walikota tidak bisa sukses dalam berpolitik, karena adik kandung H.Man sendiri banyak yang antri untuk terjun dalam dunia politik.
“Saya rasa, apa yang dilakukan Walikota Bima sekarang dengan menunjuk istrinya menjadi calon Walikota bima sudah tepat, apalagi elektabilitas Umi Yani sekarang jauh lebih tinggi dibandingkan yang lainnya,” pungkasnya.
Masalahnya, bila elektabilitas H.Man lebih tinggi, maka sangat mustahil Walikota Bima memperjuangkan istrinya untuk maju sebagai Calon Walikota Bima, terlepas ini adalah terik politik Walikota Bima untuk melihat gerakan lawan politiknya ke depan.
“Bila demikian yang diinginkan oleh Walikota Bima, maka saya sarankan H.Man mencari partai lain atau melamar calon Wakil yang punya partai, sehingga bisa tampil sebagai peserta pilkada mendatang. Sebab tidak demikian, bisa-bisa H.Man menjadi penonton di pilkada mendatang,” sarannya.(KS-IB02)
COMMENTS