Peredaran pil tramadol di wilayah Kecamatan Asakota semakin merajalela. Di sejumlah lingkungan di beberapa Kelurahan di Wilayah hukum Kecama...
Peredaran pil tramadol di wilayah Kecamatan Asakota semakin merajalela. Di sejumlah lingkungan di beberapa Kelurahan di Wilayah hukum Kecamatan Asakota diduga kuat banyak yang menjual tramadol, seperti di Wilayah Jatibaru, di Melayu Rt 14 dan 15 termasuk di sekitar rumah seorang ustad bagian utara kuburan Belanda, juga terdapat Bandar tramadol, namun tidak pernah tersentuh oleh aparat penegak hukum.
KOTA BIMA, KS.- Mantan Ketua RT di Melayu A.Latif Minggu (3/9) pagi saat mendatangi Kantor Percetakan Koran Stabilitas menuturkan bahwa peredaran tramadol di sekitar tempat tinggalnya di RT 15 sangat meresahkan masyarakat, bahkan di wilayah setempat ibu-ibu rumah tanggapun menelan pil tramadol.”Di Rt 14 dan Rt 15 saja banyak sekali yang menjual tramadol, termasuk ibu-ibu rumah tangga juga ada yang kosumsi tramadol,” tuturnya.
A Latif juga mengungkapkan bahwa ada seorang Bandar tramadol di sekitar kuburan belanda. Di lokasi itu setiap malam menggunakan dus selalu ada yang datang membeli tramadol, tapi tidak pernah ditangkap oleh aparat penegak hukum, padahal ada beberapa warga disitu berkali-kali melaporkan ke polisi, tapi tidak ditanggapi.
“Saya yakin juga polisi tau tempat itu. Diharapkan agar segera menangkap Bandar tramadol tepatnya di belakang rumah ustad Abdurahman itu,” harapnya.
Merajalelanya peredaran pil tramadol sekarang telah membuat banyak generasi muda di Kota Bima rusak masa depannya, bahkan di sekitar lingkungannya ada empat orang sudah masuk kategori gila akibat konsumsi tramadol.”Di lingkungan RT saya saja sudah empat orang yang sudah stress. Anak-anak muda tersebut kadang-kadang ketawa sendiri, bahkan tidur di jalan,” tukasnya.
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menangkap pengedar dan Bandar tramadol di Bima ini. Bila tidak, maka akan banyak generasi muda di Kota bima rusak masa depannya. Sebab, akibat konsumsi tramadol otak dan saraf bagian kepala bagi pengguna akan cepat rusak, bahkan bisa membuat pengguna tersebut stress berat atau gila.
“Ini harus dihindari lebih dulu, tentunya harus ada kerjasama seluruh pihak masyarakat agar pengedar atau Bandar tramadol secepatnya ditangkap,” harapnya. (KS-IB02)
KOTA BIMA, KS.- Mantan Ketua RT di Melayu A.Latif Minggu (3/9) pagi saat mendatangi Kantor Percetakan Koran Stabilitas menuturkan bahwa peredaran tramadol di sekitar tempat tinggalnya di RT 15 sangat meresahkan masyarakat, bahkan di wilayah setempat ibu-ibu rumah tanggapun menelan pil tramadol.”Di Rt 14 dan Rt 15 saja banyak sekali yang menjual tramadol, termasuk ibu-ibu rumah tangga juga ada yang kosumsi tramadol,” tuturnya.
A Latif juga mengungkapkan bahwa ada seorang Bandar tramadol di sekitar kuburan belanda. Di lokasi itu setiap malam menggunakan dus selalu ada yang datang membeli tramadol, tapi tidak pernah ditangkap oleh aparat penegak hukum, padahal ada beberapa warga disitu berkali-kali melaporkan ke polisi, tapi tidak ditanggapi.
“Saya yakin juga polisi tau tempat itu. Diharapkan agar segera menangkap Bandar tramadol tepatnya di belakang rumah ustad Abdurahman itu,” harapnya.
Merajalelanya peredaran pil tramadol sekarang telah membuat banyak generasi muda di Kota Bima rusak masa depannya, bahkan di sekitar lingkungannya ada empat orang sudah masuk kategori gila akibat konsumsi tramadol.”Di lingkungan RT saya saja sudah empat orang yang sudah stress. Anak-anak muda tersebut kadang-kadang ketawa sendiri, bahkan tidur di jalan,” tukasnya.
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menangkap pengedar dan Bandar tramadol di Bima ini. Bila tidak, maka akan banyak generasi muda di Kota bima rusak masa depannya. Sebab, akibat konsumsi tramadol otak dan saraf bagian kepala bagi pengguna akan cepat rusak, bahkan bisa membuat pengguna tersebut stress berat atau gila.
“Ini harus dihindari lebih dulu, tentunya harus ada kerjasama seluruh pihak masyarakat agar pengedar atau Bandar tramadol secepatnya ditangkap,” harapnya. (KS-IB02)
COMMENTS