Jajaran Koramil Rasanae dan Polsek Rasanae melaksanakan kegiatan reboisasi dengan menanam sejumlah jenis pohon di wilayah pegununan Keluraha...
Jajaran Koramil Rasanae dan Polsek Rasanae melaksanakan kegiatan reboisasi dengan menanam sejumlah jenis pohon di wilayah pegununan Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota Kota Bima, NTB. Jenis pohon yang ditanam Sabtu (15/9) kemarin antara lain, jambu, kemiri, jeruk dan matua berasal dari Propinsi Papua. Kegiatan tersebut bertujuan mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian alam, serta lingkungan sekitar.”ujar Danramil 1608-01 Rasanae, Kapten Inf Nasirudin saat ditemui di Kantornya, Senin (17/9) pagi.
BIMA, KS.- Hubungan baik antara kedua institusi Polri dan TNI tidak hanya sebatas pengakuan belaka, tapi dilakukan secara nyata, seperti halnya kegiatan reboisasi bersama yang dilaksanakan di Jatibaru Sabtu kemarin. Nasirudin mengharapkan agar masyarakat Kota Bima, khususnya warga Jatibaru agar tidak membabat hutan secara liar. Sehingga disaat banjir datang, tidak mendatangkan bencana banjir yang akan merugikan masyarakat sendiri.
“Harus ada kemauan dari masyarakat sendiri untuk menjaga hutan, pemerintah hanya sebatas mengajak masyarakat untuk berinisiatif menjaga kelestarian alam dan hutan sekitar tempat tinggalnya,” kata Koramil seraya mengajak juga teman-teman pers untuk menanam pohon berbagai jenis di wilayah hutan lain di Kota Bima ini.
Kenapa harus mengajak Polri ?. Nasirudin menjelaskan, bahwa antara Polri dan TNI itu sama-sama institusi pemerintah yang harus jalan bersama, termasuk bersama-sama mengajak masyarakat Bima ini untuk berpartisipasi menjaga hutan di Kota Bima ini.
“Banjir tahun 2016 lalu adalah peringatan keras bagi kita semua yang tinggal di Kota Bima ini, tidak lagi melakukan pembabatan hutan secar liar, sehingga hutan yang mestinya dijaga, justru di gundulin,” urainya.
Sementara mengenai jenis tanaman yang ditanam adalah jambu, kemiri, jeruk dan matua berasal dari Propinsi Papua. Khusus pohon matua buahnya bisa dimakan dan bisa bermanfaat untuk obat-obatan.”Kita lagi mencoba tanam pohon matua di Bima ini. Kalau bisa hidup dan bisa berkembang terus, maka tidak tutup kemungkinan pohon matua akan menghijau Bima semuanya,” tukasnya.(KS-R01)
BIMA, KS.- Hubungan baik antara kedua institusi Polri dan TNI tidak hanya sebatas pengakuan belaka, tapi dilakukan secara nyata, seperti halnya kegiatan reboisasi bersama yang dilaksanakan di Jatibaru Sabtu kemarin. Nasirudin mengharapkan agar masyarakat Kota Bima, khususnya warga Jatibaru agar tidak membabat hutan secara liar. Sehingga disaat banjir datang, tidak mendatangkan bencana banjir yang akan merugikan masyarakat sendiri.
“Harus ada kemauan dari masyarakat sendiri untuk menjaga hutan, pemerintah hanya sebatas mengajak masyarakat untuk berinisiatif menjaga kelestarian alam dan hutan sekitar tempat tinggalnya,” kata Koramil seraya mengajak juga teman-teman pers untuk menanam pohon berbagai jenis di wilayah hutan lain di Kota Bima ini.
Kenapa harus mengajak Polri ?. Nasirudin menjelaskan, bahwa antara Polri dan TNI itu sama-sama institusi pemerintah yang harus jalan bersama, termasuk bersama-sama mengajak masyarakat Bima ini untuk berpartisipasi menjaga hutan di Kota Bima ini.
“Banjir tahun 2016 lalu adalah peringatan keras bagi kita semua yang tinggal di Kota Bima ini, tidak lagi melakukan pembabatan hutan secar liar, sehingga hutan yang mestinya dijaga, justru di gundulin,” urainya.
Sementara mengenai jenis tanaman yang ditanam adalah jambu, kemiri, jeruk dan matua berasal dari Propinsi Papua. Khusus pohon matua buahnya bisa dimakan dan bisa bermanfaat untuk obat-obatan.”Kita lagi mencoba tanam pohon matua di Bima ini. Kalau bisa hidup dan bisa berkembang terus, maka tidak tutup kemungkinan pohon matua akan menghijau Bima semuanya,” tukasnya.(KS-R01)
COMMENTS