Belakangan ini, sorotan soal alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II Kota Bima di rezim kepemimpinan HM.Qurais, H.Abidin – ...
Belakangan ini, sorotan soal alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II Kota Bima di rezim kepemimpinan HM.Qurais, H.Abidin – H.Arahman, H.Abidin, SE, kerap kali disuarakan. Pemicunya, karena menganggap penggunaan anggaran cenderung fokus untuk pembangunan di bagian barat saja. Namun, asumsi itu perlahan-lahan terbantahkan. Bahkan, Anggota DPRD Kota Bima duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H.Armansyah, SE menegaskan pemanfaatan Uang Rakyat sudah ada perimbangan. Buktinya, ketika alokasi anggaran untuk Kota Bima bagian Barat dan Timur.
KOTA BIMA, KS. – Menurutnya,asumsi yang terkesan menganggap tidak adil antara bagian barat dan timur disebabkan karena masyarakat belum memahami kebijakan perihal alokasi anggaran. Namun, Tahun ini sudah ada perimbangan ketimbang sebelumnya. Mengingat, ada penambahan APBD di tahun 2017 ini.”Soal penggunaan APBD, saya kira tidak ada yang berat sebelah. Justru, yang saya amati kebijakan yang diambil sudah tepat dan memihak pada kepentingan banyak orang. Indikatornya, nyata dan terlihat jelas dari perimbangan alokasi anggaran,” tegas H.Armansyah kepada Koran Stabilitas Rabu (25/10).
Sesungguhnya, masalah kebijakan anggaran berpedoman pada tata aturan yang ada. Tentunya, mengacu pada RTRW,Renstra, RPJMD, dan RPJPD serta Visi juga Misi Walikota Bima. Sehingga tak heran, apabila alokasi atau peruntukan anggaran disetiap wilayah mengalami perbedaan.”Ini sebenarnya, yang harus kita pahami secara seksama. Sehingga, tidak ada lagi perbedaan pendapat tentang kebijakan alokasi anggaran,” kata Politisi yang juga dipercayakan menjadi Ketua Gapensi Kota Bima tersebut.
Baginya, sorotan yang mengarah pada kebijakan pembangunan yang fokus di kota bagian barat saja, merupakan asumsi yang tidak memiliki landasan atau indikator. Lanjutnya, harus dipahami jika bagian barat adalah Pintu masuk. Jadi harus ditata dan dikelola dengan baik, terutama Infrastrukturnya. Sehingga, ada nilai estetikanya termasuk Ekonomi, Budaya dan Pariwisata. Apalagi, Kota Bima berfungsi sebagai Kota Perdagangan dan Jasa.”Jadi, wajar kalau saat ini pemerintah lebih memperhatikan pembangunan di wilayah barat. Karena, bagian itu merupakan sentral kegiatan ekonomi. Sementara dibagian Timur dan Utara dititik beratkan pada zona Perkebunan dan Pertanian,” terangnya.
Meski demikian, pemkot tidak mengabaikan persoalan lain yang menjadi aspirasi masyarakat kota di wilayah bagian timur. Seperti, pengaspalan jalan lingkungan, air baku dan penanganan pasca banjir serta permintaan bantuan tunai berikut peralatan untuk Pengusaha kecil menengah.”Selain itu, penerangan Lampu Jalan pun menjadi atensi. Saya yang mewakili masyarakat meminta pada pemkot untuk secepatnya mewujudkan keinginan masyarakat bagian timur,” pintanya. (KS – Anh)
KOTA BIMA, KS. – Menurutnya,asumsi yang terkesan menganggap tidak adil antara bagian barat dan timur disebabkan karena masyarakat belum memahami kebijakan perihal alokasi anggaran. Namun, Tahun ini sudah ada perimbangan ketimbang sebelumnya. Mengingat, ada penambahan APBD di tahun 2017 ini.”Soal penggunaan APBD, saya kira tidak ada yang berat sebelah. Justru, yang saya amati kebijakan yang diambil sudah tepat dan memihak pada kepentingan banyak orang. Indikatornya, nyata dan terlihat jelas dari perimbangan alokasi anggaran,” tegas H.Armansyah kepada Koran Stabilitas Rabu (25/10).
Sesungguhnya, masalah kebijakan anggaran berpedoman pada tata aturan yang ada. Tentunya, mengacu pada RTRW,Renstra, RPJMD, dan RPJPD serta Visi juga Misi Walikota Bima. Sehingga tak heran, apabila alokasi atau peruntukan anggaran disetiap wilayah mengalami perbedaan.”Ini sebenarnya, yang harus kita pahami secara seksama. Sehingga, tidak ada lagi perbedaan pendapat tentang kebijakan alokasi anggaran,” kata Politisi yang juga dipercayakan menjadi Ketua Gapensi Kota Bima tersebut.
Baginya, sorotan yang mengarah pada kebijakan pembangunan yang fokus di kota bagian barat saja, merupakan asumsi yang tidak memiliki landasan atau indikator. Lanjutnya, harus dipahami jika bagian barat adalah Pintu masuk. Jadi harus ditata dan dikelola dengan baik, terutama Infrastrukturnya. Sehingga, ada nilai estetikanya termasuk Ekonomi, Budaya dan Pariwisata. Apalagi, Kota Bima berfungsi sebagai Kota Perdagangan dan Jasa.”Jadi, wajar kalau saat ini pemerintah lebih memperhatikan pembangunan di wilayah barat. Karena, bagian itu merupakan sentral kegiatan ekonomi. Sementara dibagian Timur dan Utara dititik beratkan pada zona Perkebunan dan Pertanian,” terangnya.
Meski demikian, pemkot tidak mengabaikan persoalan lain yang menjadi aspirasi masyarakat kota di wilayah bagian timur. Seperti, pengaspalan jalan lingkungan, air baku dan penanganan pasca banjir serta permintaan bantuan tunai berikut peralatan untuk Pengusaha kecil menengah.”Selain itu, penerangan Lampu Jalan pun menjadi atensi. Saya yang mewakili masyarakat meminta pada pemkot untuk secepatnya mewujudkan keinginan masyarakat bagian timur,” pintanya. (KS – Anh)
COMMENTS