Sekitar sepuluh tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Gor Mini di Wilayah Rabangodu, atau tepa...
Sekitar sepuluh tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Gor Mini di Wilayah Rabangodu, atau tepatnya di bagian selatan Kantor Dikpora Kota Bima. Namun sayang, bukannya diselesaikan pembangunan gor tersebut, melainkan dibiarkan terlantar, dan di Tahun Anggaran 2017 sekarang baru dialokasikan kembali anggaran senilai Rp.5Milyar. Alhasil, dengan anggaran itu, kini Kini gedung Gor Mini yang dirubah namanya menjadi Gedung Seni dan Budaya (GSB) itu telah berdiri megah, hasil tangan dingin Walikota Bima, HM Qurais H.Abidin bersama pengusaya muda Bima selaku kontraktor proyek, Mulyono alias Baba Nge.
DINAS Pendidikan Olaharga dan Kebudayaan adalah dinas yang bertanggungjawab sepenuhnya pada pembangunan GSB tersebut. Dimana, Tahun ini Dikbud Kota Bima menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar untuk membenahi gedung tersebut. Dana tersebut bersumber dari APBD Kota Bima.
Untuk mempermak Gedung yang sekitar 10 tahun mangkrak. PT. Putra Lintas Raya dipercaya sebagai kontraktor pelaksana. Dengan perbaikan gedung tersebut, warga Kelurahan Rabangodu Utara dan sekitarnya bakal memiliki gedung termegah. Tidak kalah dengan Paruga Na’e Convention Hall Manggemaci.
Menurut Direktur PT Putra Lintas Raya, Mulyono, GSB lebih luas dibanding Paruga Na’e. Dengan diameter 38 meter. Memiliki ruangan di bagian belakang. Sehingga, ketika ada acara pernikahan, pengantin tidak masuk dari arah depan, tetapi dari belakang.
Pria yang akrab disapa Baba Nge ini menjelaskan, rangka atap GSB menggunakan konstruksi baja WF dengan berat 32 ton. Dengan atap Asphalt Butemen, menggunakan lapisan underlayer. Konstruksi atap seperti ini baru pertama digunakan di Kota Bima. ‘’Atap ini cukup kuat dan tahan lama. Selain menggunakan rangka baja, atapnya ada tiga lapis,’’ bebernya.
Diakui, untuk memperbaiki gedung yang sekian lama mangkrak dibutuhkan ketelitian. Supaya gedung benar-benar kuat. Apalagi kata Baba Nge, pembangunan GOR mini awalnya dilakukan secara swakelola. Sehingga kolom tiang banyak tidak simetris. Tembok tidak rata.
‘’Karena kita melanjutkan bangunan yang sudah ada. Banyak kesulitan dibanding bangunan baru,’’ gambarnya.
Malah akunya, di sekliling kolom tiang harus digali sedalam 1,5 meter, agar bisa dibungkus dengan plester setebal 10 cm setiap sisi. Karena kolom tiang yang ada, dikhawatirkan tidak kuat menyangga beban bangunan maupun atap seberat 32 ton.
Kendati demikian, Baba Nge optimis perbaikan GSB dapat dituntaskan hingga Desember mendatang. Karena pekerjaan mayor sudah selesai, tinggal pekerjaan minor. ‘’Saat ini sudah 90 persen, tinggal finishing,’’ katanya.
Sementara Kepala Dinas Dikbud Kota Bima, Alwi Yasin MAP mengaku, perubahan nama gedung dari GOR Mini menjadi GSB, karena luas bangunan tidak layak sebagai GOR. Sehingga didesain untuk kebutuhan public. Terutama untuk kegiatan seni dan budaya, sesuai bidang yang ditangani Dikbud, yakni pendidikan dan kebudayaan.
‘’Perbaikan gedung ini sangat diapresiasi warga sekitar. Apalagi gedung ini sekian tahun mangkrak, kini dipermak menjadi gedung megah,’’ katanya ditemui di GSB, kemarin. Sesuai rancangan Dibud, GSB tidak hanya didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Tapi juga sebagai tempat rekreasi bagi warga Kota Bima. Karena nanti, di halaman GSB akan dibangun running track, jogging area dan taman. (KS-R01-ADV)
HM Qurais H.Abidin |
DINAS Pendidikan Olaharga dan Kebudayaan adalah dinas yang bertanggungjawab sepenuhnya pada pembangunan GSB tersebut. Dimana, Tahun ini Dikbud Kota Bima menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar untuk membenahi gedung tersebut. Dana tersebut bersumber dari APBD Kota Bima.
Untuk mempermak Gedung yang sekitar 10 tahun mangkrak. PT. Putra Lintas Raya dipercaya sebagai kontraktor pelaksana. Dengan perbaikan gedung tersebut, warga Kelurahan Rabangodu Utara dan sekitarnya bakal memiliki gedung termegah. Tidak kalah dengan Paruga Na’e Convention Hall Manggemaci.
Menurut Direktur PT Putra Lintas Raya, Mulyono, GSB lebih luas dibanding Paruga Na’e. Dengan diameter 38 meter. Memiliki ruangan di bagian belakang. Sehingga, ketika ada acara pernikahan, pengantin tidak masuk dari arah depan, tetapi dari belakang.
Pria yang akrab disapa Baba Nge ini menjelaskan, rangka atap GSB menggunakan konstruksi baja WF dengan berat 32 ton. Dengan atap Asphalt Butemen, menggunakan lapisan underlayer. Konstruksi atap seperti ini baru pertama digunakan di Kota Bima. ‘’Atap ini cukup kuat dan tahan lama. Selain menggunakan rangka baja, atapnya ada tiga lapis,’’ bebernya.
Diakui, untuk memperbaiki gedung yang sekian lama mangkrak dibutuhkan ketelitian. Supaya gedung benar-benar kuat. Apalagi kata Baba Nge, pembangunan GOR mini awalnya dilakukan secara swakelola. Sehingga kolom tiang banyak tidak simetris. Tembok tidak rata.
‘’Karena kita melanjutkan bangunan yang sudah ada. Banyak kesulitan dibanding bangunan baru,’’ gambarnya.
Malah akunya, di sekliling kolom tiang harus digali sedalam 1,5 meter, agar bisa dibungkus dengan plester setebal 10 cm setiap sisi. Karena kolom tiang yang ada, dikhawatirkan tidak kuat menyangga beban bangunan maupun atap seberat 32 ton.
Kendati demikian, Baba Nge optimis perbaikan GSB dapat dituntaskan hingga Desember mendatang. Karena pekerjaan mayor sudah selesai, tinggal pekerjaan minor. ‘’Saat ini sudah 90 persen, tinggal finishing,’’ katanya.
Sementara Kepala Dinas Dikbud Kota Bima, Alwi Yasin MAP mengaku, perubahan nama gedung dari GOR Mini menjadi GSB, karena luas bangunan tidak layak sebagai GOR. Sehingga didesain untuk kebutuhan public. Terutama untuk kegiatan seni dan budaya, sesuai bidang yang ditangani Dikbud, yakni pendidikan dan kebudayaan.
‘’Perbaikan gedung ini sangat diapresiasi warga sekitar. Apalagi gedung ini sekian tahun mangkrak, kini dipermak menjadi gedung megah,’’ katanya ditemui di GSB, kemarin. Sesuai rancangan Dibud, GSB tidak hanya didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Tapi juga sebagai tempat rekreasi bagi warga Kota Bima. Karena nanti, di halaman GSB akan dibangun running track, jogging area dan taman. (KS-R01-ADV)
COMMENTS