Belum lama ini, warga Desa Dadibou dan warga Desa Risa bertikai. Persoalannya pun tidak jauh dari perkelaihan antar siswa di dua desa terseb...
Belum lama ini, warga Desa Dadibou dan warga Desa Risa bertikai. Persoalannya pun tidak jauh dari perkelaihan antar siswa di dua desa tersebut, namun berujung pada perkelaihan antar kampung. Kejadian yang sama kembali terjadi hari Sabtu 11 November 2017 pukul 15.30 wita, bertempat di areal Persawahan perbatasan antara Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima telah berlangsung aksi saling serang yang dilakukan oleh sekelompok warga di dua desa tersebut.
BIMA, KS.- Peperangan antar kampung tersebut menggunakan parang dan senjata rakitan berjumlah lebih kurang 100 orang. Diduga, aksi penyerangan tersebut terjadi akibat dari kejadian terbakarnya gubuk serta lahan pertanian milik warga Desa Dadibou kecamatan Woha Kabupaten Bima Sabtu dini hari. Adapun kronologis kejadian, Sabtu tanggal 11 November 2017 pukul 00.05 wita di Desa Dadibou telah terjadi pembakaran terhadap sebuah gubuk milik warga Desa Dadibou bernama Mansyur dan kebun milik Adnan juga gubuk milik Abdul Ghani yang berada di tengah sawah yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Selanjutnya pada pukul 00.00 Wita, Mansyur berangkat ke kebunnya karena melihat kobaran api di sekitar gubuknya sampai di TKP ternyata gubuknya sudah terbakar. Selanjutnya, Mansyur segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga Dusun Minte Desa Dadibou dan Babinsa Dadibou ( Serma Junaidin ) bersama warga Dusun Minte Desa Dadibou kec. Woha kab. Bima berusaha memadamkan api yang membakar Kebun Bambu dan Baruga yang dibakar oleh orang tidak dikenal.
Dan pada pukul 00.30 Personel Polsek Woha tiba di TKP dan melakukan penyelidikan akibat pembakaran tersebut, berdasarkan keterangan saksi Sdr. Gajali bahwa sebanyak 10 orang laki-laki dengan membawa botol air mineral tanggung yang diperkirakan berisi bensin dicampur dengan minyak tanah pada saat kegiatan tersebut terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama membakar kebun bambu, Kelompok kedua membakar gubuk, kelompok ketiga mengejar Sdr. Gajali yang sedang memberi makan ternak sapi yang tidak jauh dari TKP, tidak hanya mengejar Sdr. Gazali, para pelaku juga mengeluarkan tembakan kearah Sdr. Gazali namun tidak mengenai Sdr. Gajali kemudian Sdr. Gazali berlari ke arah kampung dan meminta bantuan kepada warga Dusun Minte Desa Dadibou.
Pukul 15.30 Wita sekelompok Warga Desa Dadibou Kec. Woha kab. Bima menggunakan parang melakukan aksi penyerangan terhadap beberapa warga Desa Risa yang sedang bertani di areal persawahan yang berbatasan langsung antar kedua Desa tersebut karena mereka berasumsi bahwa yg melakukan pembakaran gubuk dini hari adalah warga Desa Risa kec. Woha kab. Bima. Pukul 16.00 wita Warga Desa Risa yang mendengar kabar bahwa terjadi penyerangan oleh warga Desa Dadibou sehingga mereka tidak terima dan melakukan aksi balasan dengan menyerang Desa Dadibou menggunakan senjata tajam dan senjata rakitan.
Pukul 17.45 wita kembali terjadi ketegangan antara warga Desa Dadibou vs Desa Risa di tengah persawahan perbatasan Desa Risa dan Desa Dadibou di karenakan Warga Desa Dadibou memancing emosi warga Desa Risa dengan mendatangi,menyerang dan membakar Baruga milik warga Desa Risa hingga menimbulkan teriakan warga Desa Risa dan terjadilah konsentrasi massa sebanyak 70 orang antara kedua Desa di tengah persawahan perbatasan Desa Risa dan Dadibou Kec Woha Kab. Bima. Pukul 17.50 wita warga Desa Dadibou datang menyerang Desa Risa dengan membakar Baruga yang ada di persawahan Desa Risa sehingga menimbulkan teriakan dari warga Desa Risa, dikarenakan teriakan tersebut menimbulkan konsentrasi massa antar kedua Desa dan baku serang sehingga menimbul korban luka tembak pada siku sebelah kanan oleh Dusun Minte Ds. Dadibou An.Aswad umur 50 Thn Rt 07/ Rw 03 Dusun Doro lopi Ds. Risa, korban yang kena tembak langsung di larikan kerumah sakit Sondo Sila Kab. Bima untuk di lakukan perawatan intensif.
Pukul 18.00 wita Polsek Woha tiba di tkp untuk membubarkan kedua warga yang saling serang di pertengahan sawah Desa Risa dan Dadibou tidak juga membuahkan hasil untuk membubarkan kedua masyarakat yang saling serang dikarnakan pihak kepolisian kesulitan mendeteksi warga yang ada di tengah persawahan. Pukul 19.20 wita Kapolres Bima Kabupaten AKBP Bagus S.I.K berserta satu Pleton Dalmas Polres Bima Kabupaten tiba dilokasi .
“Harapan saya agar perkelaihan antar kampung ini segera dihentikan, dan diminta kepada seluruh warga yang bertikai agar saling menjaga stabilitas daerah ini. Siapa lagi yang akan menjaga daerah ini, kalau bukan kita semua, terutama para tokoh masyarakat, tokoh muda dan seluruh elemen masyarakat di desa Dadibou dan Risa agar ikut menjaga konduktivitas daerah ini,” harap Kapolres saat itu.
Selanjutnya, hingga berita ini ditulis, jajaran Polisi dan TNI diturunkan di lokasi kejadian, untuk menjaga secara ketat, dengan harapan tidak terjadi lagi saling serang menyerang antara kedua kelompok warga yang tengah bertikai tersebut.(KS-IB02)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Peperangan antar kampung tersebut menggunakan parang dan senjata rakitan berjumlah lebih kurang 100 orang. Diduga, aksi penyerangan tersebut terjadi akibat dari kejadian terbakarnya gubuk serta lahan pertanian milik warga Desa Dadibou kecamatan Woha Kabupaten Bima Sabtu dini hari. Adapun kronologis kejadian, Sabtu tanggal 11 November 2017 pukul 00.05 wita di Desa Dadibou telah terjadi pembakaran terhadap sebuah gubuk milik warga Desa Dadibou bernama Mansyur dan kebun milik Adnan juga gubuk milik Abdul Ghani yang berada di tengah sawah yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Selanjutnya pada pukul 00.00 Wita, Mansyur berangkat ke kebunnya karena melihat kobaran api di sekitar gubuknya sampai di TKP ternyata gubuknya sudah terbakar. Selanjutnya, Mansyur segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga Dusun Minte Desa Dadibou dan Babinsa Dadibou ( Serma Junaidin ) bersama warga Dusun Minte Desa Dadibou kec. Woha kab. Bima berusaha memadamkan api yang membakar Kebun Bambu dan Baruga yang dibakar oleh orang tidak dikenal.
Dan pada pukul 00.30 Personel Polsek Woha tiba di TKP dan melakukan penyelidikan akibat pembakaran tersebut, berdasarkan keterangan saksi Sdr. Gajali bahwa sebanyak 10 orang laki-laki dengan membawa botol air mineral tanggung yang diperkirakan berisi bensin dicampur dengan minyak tanah pada saat kegiatan tersebut terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama membakar kebun bambu, Kelompok kedua membakar gubuk, kelompok ketiga mengejar Sdr. Gajali yang sedang memberi makan ternak sapi yang tidak jauh dari TKP, tidak hanya mengejar Sdr. Gazali, para pelaku juga mengeluarkan tembakan kearah Sdr. Gazali namun tidak mengenai Sdr. Gajali kemudian Sdr. Gazali berlari ke arah kampung dan meminta bantuan kepada warga Dusun Minte Desa Dadibou.
Pukul 15.30 Wita sekelompok Warga Desa Dadibou Kec. Woha kab. Bima menggunakan parang melakukan aksi penyerangan terhadap beberapa warga Desa Risa yang sedang bertani di areal persawahan yang berbatasan langsung antar kedua Desa tersebut karena mereka berasumsi bahwa yg melakukan pembakaran gubuk dini hari adalah warga Desa Risa kec. Woha kab. Bima. Pukul 16.00 wita Warga Desa Risa yang mendengar kabar bahwa terjadi penyerangan oleh warga Desa Dadibou sehingga mereka tidak terima dan melakukan aksi balasan dengan menyerang Desa Dadibou menggunakan senjata tajam dan senjata rakitan.
Pukul 17.45 wita kembali terjadi ketegangan antara warga Desa Dadibou vs Desa Risa di tengah persawahan perbatasan Desa Risa dan Desa Dadibou di karenakan Warga Desa Dadibou memancing emosi warga Desa Risa dengan mendatangi,menyerang dan membakar Baruga milik warga Desa Risa hingga menimbulkan teriakan warga Desa Risa dan terjadilah konsentrasi massa sebanyak 70 orang antara kedua Desa di tengah persawahan perbatasan Desa Risa dan Dadibou Kec Woha Kab. Bima. Pukul 17.50 wita warga Desa Dadibou datang menyerang Desa Risa dengan membakar Baruga yang ada di persawahan Desa Risa sehingga menimbulkan teriakan dari warga Desa Risa, dikarenakan teriakan tersebut menimbulkan konsentrasi massa antar kedua Desa dan baku serang sehingga menimbul korban luka tembak pada siku sebelah kanan oleh Dusun Minte Ds. Dadibou An.Aswad umur 50 Thn Rt 07/ Rw 03 Dusun Doro lopi Ds. Risa, korban yang kena tembak langsung di larikan kerumah sakit Sondo Sila Kab. Bima untuk di lakukan perawatan intensif.
Pukul 18.00 wita Polsek Woha tiba di tkp untuk membubarkan kedua warga yang saling serang di pertengahan sawah Desa Risa dan Dadibou tidak juga membuahkan hasil untuk membubarkan kedua masyarakat yang saling serang dikarnakan pihak kepolisian kesulitan mendeteksi warga yang ada di tengah persawahan. Pukul 19.20 wita Kapolres Bima Kabupaten AKBP Bagus S.I.K berserta satu Pleton Dalmas Polres Bima Kabupaten tiba dilokasi .
“Harapan saya agar perkelaihan antar kampung ini segera dihentikan, dan diminta kepada seluruh warga yang bertikai agar saling menjaga stabilitas daerah ini. Siapa lagi yang akan menjaga daerah ini, kalau bukan kita semua, terutama para tokoh masyarakat, tokoh muda dan seluruh elemen masyarakat di desa Dadibou dan Risa agar ikut menjaga konduktivitas daerah ini,” harap Kapolres saat itu.
Selanjutnya, hingga berita ini ditulis, jajaran Polisi dan TNI diturunkan di lokasi kejadian, untuk menjaga secara ketat, dengan harapan tidak terjadi lagi saling serang menyerang antara kedua kelompok warga yang tengah bertikai tersebut.(KS-IB02)
COMMENTS