Memiliki senjata api rakitan sepertinya hendak dijadikan budaya oleh warga Bima saat ini, terutama bagi warga yang tinggal di Desa-Desa yang...
Memiliki senjata api rakitan sepertinya hendak dijadikan budaya oleh warga Bima saat ini, terutama bagi warga yang tinggal di Desa-Desa yang acapkali bertikai atau “hoby” perang kampung. Buktinya, Sabtu (18/11) sekitar pukul 16.30 wita bertempat di areal persawahan watasan antara Desa Kalampa dengan Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima telah diamankan oleh gabungan Unit Patmor Polres Bima dengan Unit Patmor Sat Brimob terhadap warga yang membawa senjata api rakitan laras pajang.
BIMA, KS.- Identitas para pelaku yang membawa senjata rakitan beserta peluru tajam sebanyak 19 butir jenis SS1 itu adalah Rustam (30)warga Dusun Rasabou Desa Samili Rtt 09 Rw 05 Kecamatan Woha Kabupate Bima, dan Sunardin Akbar (19)warga Dusun Rangga Jao Desa Samili juga.
Sementara barang bukti yang berhasil disita dari tangan kedua pelaku yaitu, 19 butir peluru tajam SS1, 1 butir peluru V2 Sabhara, Senjata api rakitan laras panjang 1 pucuk, Tas punggung dua buah, satu lembar sarung, satu unit sepeda motor yamaha soul GT warna merah dengan nomor polisi EA 5904 XN, satu unit magasen.
Kapolres Bima Kota, AKBP. Bagus Satriyo Wibowo, S.Ik dalam keterangan persnya membenarkan adanya penangkapan dua orang warga Desa Samili oleh anggota di lapangan. Keduanya ditangkap, karena membawa senjata laras panjang dua peluru tajam 19 butir.
Kronologis kejadian, saat gabungan Unit Patmor Polres Bima dan Unit Patmor Sat Brimob melaksanakan patroli mendapat informasi dari warga Dusun Minte Desa Dadibou bahwa ada orang yang masuk ke areal persawahan . Saat kemudian, terlihat oleh gabungan anggota patmor sekelompok warga kurang lebih 8 orang menggunakan sepeda motor didalam areal persawahan sambil mengibarkan bendera. Kemudian, gabungan patmor menghampiri guna memberikan himbauan agar keluar dari areal persawahan dan untuk tidak memancing situasi namun himbauan tersebut tidak didengarkan malah berusaha ingin melawan dengan berusaha menabrak anggota patmor.
“Sehingga salah satu sepeda motor berhasil diberhentikan ketika ingin kabur lalu anggota melakukan pemeriksaan. Akhirnya mendapatkan senpi rakitan beserta peluru yang berada dibegasi sepeda motor, sementara sepeda motor yang lain berhasil kabur dan pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Bima,” jelas Kapolres.
Lebih lanjut, Bagus menyampaikan, bahwa sekelompok warga yang masuk kedalam areal persawahan berasal dari Desa Samili yang sengaja ingin memancing untuk menciptakan konflik antara Desa Dadibou dan Desa Risa. “Berdasarkan keteranganRustam yang di duga pemilik senpi rakitan adalah Syarifudin ( ustadz Syarif) yang juga warga Desa Samili,” urainya.
Kapolres juga mengkhawatirkan, aksi yang dilakukan oleh warga Desa samili sengaja dilakukan untuk menciptakan konflik antara Desa Dadibou dengan Desa Risa, dan tidak menutup kemungkinan aksi serupa akan yang tetap dilakukan.”Dikhawatirkan juga bahwa teman - teman yang berhasil kabur juga membawa senpi rakitan.”cetusnya.
Kapolres berharap agar kegiatan patroli di Desa Risa dan Desa Dadibou agar ditingkatkan untuk menghindari adanya pihak yang melakukan provokasi. Juga, kiranya melakukan penyelidikan lebih jauh terkait asal senpi dan peluru tersebut.”Harapan besar saya adalah bagaimana Kabupaten Bima ini aman dan terkendali, tentunya harus jaga bersama agar daerah ini kondusif,” pungkasnya.(KS-IB02)
 |
| Ilustrasi |
BIMA, KS.- Identitas para pelaku yang membawa senjata rakitan beserta peluru tajam sebanyak 19 butir jenis SS1 itu adalah Rustam (30)warga Dusun Rasabou Desa Samili Rtt 09 Rw 05 Kecamatan Woha Kabupate Bima, dan Sunardin Akbar (19)warga Dusun Rangga Jao Desa Samili juga.
Sementara barang bukti yang berhasil disita dari tangan kedua pelaku yaitu, 19 butir peluru tajam SS1, 1 butir peluru V2 Sabhara, Senjata api rakitan laras panjang 1 pucuk, Tas punggung dua buah, satu lembar sarung, satu unit sepeda motor yamaha soul GT warna merah dengan nomor polisi EA 5904 XN, satu unit magasen.
Kapolres Bima Kota, AKBP. Bagus Satriyo Wibowo, S.Ik dalam keterangan persnya membenarkan adanya penangkapan dua orang warga Desa Samili oleh anggota di lapangan. Keduanya ditangkap, karena membawa senjata laras panjang dua peluru tajam 19 butir.
Kronologis kejadian, saat gabungan Unit Patmor Polres Bima dan Unit Patmor Sat Brimob melaksanakan patroli mendapat informasi dari warga Dusun Minte Desa Dadibou bahwa ada orang yang masuk ke areal persawahan . Saat kemudian, terlihat oleh gabungan anggota patmor sekelompok warga kurang lebih 8 orang menggunakan sepeda motor didalam areal persawahan sambil mengibarkan bendera. Kemudian, gabungan patmor menghampiri guna memberikan himbauan agar keluar dari areal persawahan dan untuk tidak memancing situasi namun himbauan tersebut tidak didengarkan malah berusaha ingin melawan dengan berusaha menabrak anggota patmor.
“Sehingga salah satu sepeda motor berhasil diberhentikan ketika ingin kabur lalu anggota melakukan pemeriksaan. Akhirnya mendapatkan senpi rakitan beserta peluru yang berada dibegasi sepeda motor, sementara sepeda motor yang lain berhasil kabur dan pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Bima,” jelas Kapolres.
Lebih lanjut, Bagus menyampaikan, bahwa sekelompok warga yang masuk kedalam areal persawahan berasal dari Desa Samili yang sengaja ingin memancing untuk menciptakan konflik antara Desa Dadibou dan Desa Risa. “Berdasarkan keteranganRustam yang di duga pemilik senpi rakitan adalah Syarifudin ( ustadz Syarif) yang juga warga Desa Samili,” urainya.
Kapolres juga mengkhawatirkan, aksi yang dilakukan oleh warga Desa samili sengaja dilakukan untuk menciptakan konflik antara Desa Dadibou dengan Desa Risa, dan tidak menutup kemungkinan aksi serupa akan yang tetap dilakukan.”Dikhawatirkan juga bahwa teman - teman yang berhasil kabur juga membawa senpi rakitan.”cetusnya.
Kapolres berharap agar kegiatan patroli di Desa Risa dan Desa Dadibou agar ditingkatkan untuk menghindari adanya pihak yang melakukan provokasi. Juga, kiranya melakukan penyelidikan lebih jauh terkait asal senpi dan peluru tersebut.”Harapan besar saya adalah bagaimana Kabupaten Bima ini aman dan terkendali, tentunya harus jaga bersama agar daerah ini kondusif,” pungkasnya.(KS-IB02)
COMMENTS