Bank NTB adalah bank milik warga NTB secara totalitas. Artinya, peran bank NTB sangat dibutuhkan dalam persoalan peningkatan ekonomi rakyat ...
Bank NTB adalah bank milik warga NTB secara totalitas. Artinya, peran bank NTB sangat dibutuhkan dalam persoalan peningkatan ekonomi rakyat di semua daerah Kabupaten/Kota di Propinsi NTB tercinta ini, terutama para petani yang membutuhkan modal usaha seperti untuk penanaman jagung, bawang merah, padi dan lainnya.
BIMA, KS.- Kepala Bank NTB Cabang Bima, I Nyoman Mirka yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (16/1) pagi menjelaskan, bahwa perang bank NTB selama ini telah maksimal untuk warga Bima terutama warga Kabupaten Bima. Buktinya, di tahun 2017, pihaknya telah menyalurkan dana begitu banyak untuk para petani, juga penernak melalui program penggemukan sapi di Kota Bima, seperti di wilayah Rite, Penaraga, Lewirato juga beberapa Kelurahan lainnya, sendangkan di Kabupaten Bima yang menjadi sasaran penyuntikan modal untuk penggemukan sapi di Kecamatan Sape, Monta dan beberapa Desa lainnya.
“Nilai kredit yang diberikan minimal Rp.25Juta hingga Rp.250Juta, tergantung dari besar kecilnya usaha penggemukan sapi tersebut,” jelasnya.
Sementara untuk petani jagung yang menjadi sasaran utama di tahun 2017 di Kecamatan Sanggar meliputi Desa Oi Saro, Desa Kore, Woro dan Desa Piong, termasuk beberapa desa lainnya di Kecamatan Bolo, Donggo dan Soromandi tetap menjadi asaran penyaluran dana KUR juga melalui program produk kredit lainnya.”Target kita adalah merubah taraf hidup petani, dari yang tidak memiliki modal menjadi bisa bermandiri,” pungkasnya seraya mengatakan bahwa NTB akan selalu peduli nasib petani melalui program KUR.
Memang katanya, sedikit mengalami kendala persoalan pemberian kredit ke masyarakat, karena banyak masyarakat yang mau mengajukan kredit tapi tidak m emiliki jaminan usahanya, sehingga itu yang menjadi persoalan lambannya penyaluran kredit melalui dana KUR.
“Kalau pinjaman diatas Rp.25Juta itu harus ada jaminan kreditnya yaitu berupa sertefikat lah. Dibawa itu tidak memiliki jaminan yang membuat calon debitor atau nasabah enggan berurusan dengan bank,” pungkasnya.
Ia berjanji di tahun anggaran 2018 ini, Bank NTB akan jauh lebih banyak lagi menyalurkan kredit bagi petani jagung dan usaha pertanian lainnya. Dengan harapan, agar petani tidak lagi meminjam uang rentenir dengan bunga yang sangat tinggi yaitu bunga mencapai 30 persen.
“Intinya, bank memberikan keringanan bunga yang sangat rendah bagi petani, agar petani atau warga tidak lagi meminjam uang rentenir di sejumlah desa di Kabupaten dan Kota Bima ini,” terangnya.(KS-R01)
Kepala Bank NTB Cabang Bima, I Nyoman Mirka |
BIMA, KS.- Kepala Bank NTB Cabang Bima, I Nyoman Mirka yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (16/1) pagi menjelaskan, bahwa perang bank NTB selama ini telah maksimal untuk warga Bima terutama warga Kabupaten Bima. Buktinya, di tahun 2017, pihaknya telah menyalurkan dana begitu banyak untuk para petani, juga penernak melalui program penggemukan sapi di Kota Bima, seperti di wilayah Rite, Penaraga, Lewirato juga beberapa Kelurahan lainnya, sendangkan di Kabupaten Bima yang menjadi sasaran penyuntikan modal untuk penggemukan sapi di Kecamatan Sape, Monta dan beberapa Desa lainnya.
“Nilai kredit yang diberikan minimal Rp.25Juta hingga Rp.250Juta, tergantung dari besar kecilnya usaha penggemukan sapi tersebut,” jelasnya.
Sementara untuk petani jagung yang menjadi sasaran utama di tahun 2017 di Kecamatan Sanggar meliputi Desa Oi Saro, Desa Kore, Woro dan Desa Piong, termasuk beberapa desa lainnya di Kecamatan Bolo, Donggo dan Soromandi tetap menjadi asaran penyaluran dana KUR juga melalui program produk kredit lainnya.”Target kita adalah merubah taraf hidup petani, dari yang tidak memiliki modal menjadi bisa bermandiri,” pungkasnya seraya mengatakan bahwa NTB akan selalu peduli nasib petani melalui program KUR.
Memang katanya, sedikit mengalami kendala persoalan pemberian kredit ke masyarakat, karena banyak masyarakat yang mau mengajukan kredit tapi tidak m emiliki jaminan usahanya, sehingga itu yang menjadi persoalan lambannya penyaluran kredit melalui dana KUR.
“Kalau pinjaman diatas Rp.25Juta itu harus ada jaminan kreditnya yaitu berupa sertefikat lah. Dibawa itu tidak memiliki jaminan yang membuat calon debitor atau nasabah enggan berurusan dengan bank,” pungkasnya.
Ia berjanji di tahun anggaran 2018 ini, Bank NTB akan jauh lebih banyak lagi menyalurkan kredit bagi petani jagung dan usaha pertanian lainnya. Dengan harapan, agar petani tidak lagi meminjam uang rentenir dengan bunga yang sangat tinggi yaitu bunga mencapai 30 persen.
“Intinya, bank memberikan keringanan bunga yang sangat rendah bagi petani, agar petani atau warga tidak lagi meminjam uang rentenir di sejumlah desa di Kabupaten dan Kota Bima ini,” terangnya.(KS-R01)
COMMENTS