Perang antar dua kubu yakni Warga Desa Risa dengan Warga Dadi Bou, bukan satu atau dua kali terjadi. Melainkan, sudah kerap kali, saking se...
Perang antar dua kubu yakni Warga Desa Risa dengan Warga Dadi Bou, bukan satu atau dua kali terjadi. Melainkan, sudah kerap kali, saking seringya hingga bahkan nyaris tidak terhitung jumlahnya. Terakhir, ketegangan berlangsung pada penghujung akhir Tahun 2017. Prihatin dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Kapolres Bima Kabupaten pun turun tangan. Tujuanya sama, yakni menyelesaikan konflik berkepanjangan antara dua Desa bertetangga di Kecamatan Woha tersebut.
BIMA, KS. – Keseriusan dalam mencarikan jalan keluar terbaik atas persoalan tersebut, terlihat ketika Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti dan Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs.H.Dahlan, M.Noer beserta Kapolres Bima Kabupaten berkunjung di dua desa tersebut Minggu (31/12).”Kunjungan ini demi dan untuk menyelesaikan konflik Risa – Dadi Bou,” kata Bupati Bima.
Istri tercinta mendiang Almarhum Sultan Bima, H.Ferri Zulkarnain, ST itu dengan tegas meminta agar masyarakat dua desa dimaksud mengakhiri konflik tersebut. Masalahnya, hal semacam itu hanya mengakibatkan kerugian, mulai dari tenaga, pikiran dan waktu hingga bahkan menelan korban jiwa. Jadi, tidak ada manfaat dan keuntungan dibalik kejadian tersebut.”Secara akal sehat, tidak ada dampak positif yang kita dapat atas konflik, justru rugi, banyak yang dikorbankan. Karena itu, mari kita sama-sama mencari solusi terbaik guna mengakhiri konflik tersebut. Tanpa harus mencari siapa yang benar dan salah,” ujarnya.
Dinda (sapaan akrab) tidak menampik apabila mengakhiri konflik tidaklah semudah seperti yang dibayangkan. Dibutuhkan peran semua pihak dan kemauan. Namun, dirinya yakin jika masalah tersebut dapat dituntaskan. Salah satu caranya, yakni dengan berada ditengah-tengah m,asyarakat akhir tahun 2017.”Damai sesungguhnya terletak pada hati kita masing-masing, lebih-lebih warga dua desa tersebut,” tuturnya.
Diakuinya, Tahun 2018 pihak pemkab bima akan segera dipindahkan dan menempati Kantor baru di Godo kecamatan Woha. Jadi, sangat dibutuhkan keamanan dan ketertiban diwilayah setempat. Karenanya, besar harapan agar segala macam konflik dapat segera diakhiri.(KS-Anh)
Ilustrasi |
BIMA, KS. – Keseriusan dalam mencarikan jalan keluar terbaik atas persoalan tersebut, terlihat ketika Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti dan Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs.H.Dahlan, M.Noer beserta Kapolres Bima Kabupaten berkunjung di dua desa tersebut Minggu (31/12).”Kunjungan ini demi dan untuk menyelesaikan konflik Risa – Dadi Bou,” kata Bupati Bima.
Istri tercinta mendiang Almarhum Sultan Bima, H.Ferri Zulkarnain, ST itu dengan tegas meminta agar masyarakat dua desa dimaksud mengakhiri konflik tersebut. Masalahnya, hal semacam itu hanya mengakibatkan kerugian, mulai dari tenaga, pikiran dan waktu hingga bahkan menelan korban jiwa. Jadi, tidak ada manfaat dan keuntungan dibalik kejadian tersebut.”Secara akal sehat, tidak ada dampak positif yang kita dapat atas konflik, justru rugi, banyak yang dikorbankan. Karena itu, mari kita sama-sama mencari solusi terbaik guna mengakhiri konflik tersebut. Tanpa harus mencari siapa yang benar dan salah,” ujarnya.
Dinda (sapaan akrab) tidak menampik apabila mengakhiri konflik tidaklah semudah seperti yang dibayangkan. Dibutuhkan peran semua pihak dan kemauan. Namun, dirinya yakin jika masalah tersebut dapat dituntaskan. Salah satu caranya, yakni dengan berada ditengah-tengah m,asyarakat akhir tahun 2017.”Damai sesungguhnya terletak pada hati kita masing-masing, lebih-lebih warga dua desa tersebut,” tuturnya.
Diakuinya, Tahun 2018 pihak pemkab bima akan segera dipindahkan dan menempati Kantor baru di Godo kecamatan Woha. Jadi, sangat dibutuhkan keamanan dan ketertiban diwilayah setempat. Karenanya, besar harapan agar segala macam konflik dapat segera diakhiri.(KS-Anh)
COMMENTS