Tak terasa waktu begitu cepat berakhir di Tahun 2017 kemarin, begitupun dengan pembangunan Masjid Terapung di Pantai Amahami oleh Management...
Tak terasa waktu begitu cepat berakhir di Tahun 2017 kemarin, begitupun dengan pembangunan Masjid Terapung di Pantai Amahami oleh Management PT.Mayalia senilai Rp.17 Milyar telah tuntas dikerjakan oleh perusahaan tersebut. Sehingga tak heran, Rabu (3/1) siang Walikota Bima, HM Qurais H.Abidin bersama rombongannya melaksanakan sholat perdana bersama di Masjid yang sempat mendapat penolakan keras dari sejumlah kalangan di Kota Bima waktu itu.
KOTA BIMA, KS.- Walikota Bima HM Qurais H.Abidin usai sholat Dzuhur menyempatkan diri untuk meninjau seluruh sudut pembangunan infrakstruktur masjid tersebut, dan mengakui keberhasilan kontraktor yang mampu mengerjakan masjid sampai batas yang ditentukan. Pasalnya, fisik pembangunan masjid saat ini mencapai 100 persen, dan rencanya tanggal 18 Januari 2018 ini mulai digunakan untuk sholat Jum,at bersama dengan warga sekitarnya.
“Insya Allah, tanggal 18 Januari ini akan mulai digunakan untuk sholat jum,at bersama dengan warga sekitar lokasi ini dan bagi masyarakat yang berkesempatan untuk bersama secara perdana di masjid terapung ini,” kata Walikota dua periode itu.
Walikota juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT terlaksananya pembangunan Masjid tersebut, meski sebelum dibangun masyarakat oknum warga yang menolak pembangunan rumah ibadah bagi umat muslim tersebut. Tapi, setelah melihat berdiri kokohnya masjid sekarang, banyak warga yang menyampaikan rasa bangga dan berterimakasih kepada Pemerintah Kota Bima.
“Saya membangun Masjid ini terinspirasi dengan sebuah masjid yang dibangun oleh seorang Gubernur di Propinsi Batam, hanya saja lebih bagus masjid terapung ini. Dan saya merasa bangga dengan adanya masjid ini, karena ini rumah Allah tempat kita sholat sehari-hari,” tutur Qurais dengan nada sedihnya.
Diakuinya, sebelum dibangun banyak pihak warga Kota Bima yang menolak, selain anggaran dianggap banyak, juga dianggap sia-sia, padahal yang namanya membangun Masjid itu adalah sebuah pengabdian seorang pemimpin terhadap daerah dan rakyatnya, apalagi Kota Bima ini dihuni oleh umat muslim mayoritas.
“Mesti banyak warga yang menolak, tapi saya tetap membangun. Nah, kita lihat sekarang kondisi masjidnya begitu berdiri dengan megah dan siap untuk digunakan sholat oleh warga Bima secara keseluruhan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ustad Adnan selaku imam sholat dzuhur perdana, juga mengungkapkan rasa harunya atas niat baik Walikota Bima yang telah berhasil membangun masjid terapung.”Ini masjid kebanggaan bagi warga Kota Bima khususnya, dan orang bima pada umumnya. Saya merasa yakin, masjid ini akan rame dimanfaatkan untuk kegiatan social terutama kegiatan keagamaan bagi warga Kota Bima ke depan,” katanya.
Kata Ustad, memang membangun rumah ibadah apalagi dengan anggaran banyak pasti mendapat penolakan dari banyak warga. Tapi kembali pada niat baik seorang pemimpin.”Bila pemimpin kita berniat membangun masjid untuk kepentingan umatnya, dan memajukan daerah, pasti Allah SWT akan meridhoinya. Nah, berdirinya masjid ini bukti Allah meridhoi niat baik Walikota Bima,” tandasnya.
Sementara penanggungjawab Pt.Mayalia, Yandi saat ditemui di lokasi pembangunan Masjid Terapung mengatakan, sesuai amanat kontrak, bahwa batas akhir pembangunan masjid terapung tanggal 31 Desember 2017, dan pihaknya menyelesaikan sebelum batas akhir itu.”Fisik pembangunan masjid termasuk kubah bagian depan masjid sudah 100 persen. Hari ini (Rabu kemarin,red) Walikota Bima sudah mulai menggunakan masjid untuk sholat perdananya,” cetus Yandi dengan bangga.(KS-R01)
Walikota Bima HM Qurais H.Abidin usai sholat Dzuhur perdana di Masjid Terapung Kota Bima |
KOTA BIMA, KS.- Walikota Bima HM Qurais H.Abidin usai sholat Dzuhur menyempatkan diri untuk meninjau seluruh sudut pembangunan infrakstruktur masjid tersebut, dan mengakui keberhasilan kontraktor yang mampu mengerjakan masjid sampai batas yang ditentukan. Pasalnya, fisik pembangunan masjid saat ini mencapai 100 persen, dan rencanya tanggal 18 Januari 2018 ini mulai digunakan untuk sholat Jum,at bersama dengan warga sekitarnya.
“Insya Allah, tanggal 18 Januari ini akan mulai digunakan untuk sholat jum,at bersama dengan warga sekitar lokasi ini dan bagi masyarakat yang berkesempatan untuk bersama secara perdana di masjid terapung ini,” kata Walikota dua periode itu.
Walikota juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT terlaksananya pembangunan Masjid tersebut, meski sebelum dibangun masyarakat oknum warga yang menolak pembangunan rumah ibadah bagi umat muslim tersebut. Tapi, setelah melihat berdiri kokohnya masjid sekarang, banyak warga yang menyampaikan rasa bangga dan berterimakasih kepada Pemerintah Kota Bima.
“Saya membangun Masjid ini terinspirasi dengan sebuah masjid yang dibangun oleh seorang Gubernur di Propinsi Batam, hanya saja lebih bagus masjid terapung ini. Dan saya merasa bangga dengan adanya masjid ini, karena ini rumah Allah tempat kita sholat sehari-hari,” tutur Qurais dengan nada sedihnya.
Diakuinya, sebelum dibangun banyak pihak warga Kota Bima yang menolak, selain anggaran dianggap banyak, juga dianggap sia-sia, padahal yang namanya membangun Masjid itu adalah sebuah pengabdian seorang pemimpin terhadap daerah dan rakyatnya, apalagi Kota Bima ini dihuni oleh umat muslim mayoritas.
“Mesti banyak warga yang menolak, tapi saya tetap membangun. Nah, kita lihat sekarang kondisi masjidnya begitu berdiri dengan megah dan siap untuk digunakan sholat oleh warga Bima secara keseluruhan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ustad Adnan selaku imam sholat dzuhur perdana, juga mengungkapkan rasa harunya atas niat baik Walikota Bima yang telah berhasil membangun masjid terapung.”Ini masjid kebanggaan bagi warga Kota Bima khususnya, dan orang bima pada umumnya. Saya merasa yakin, masjid ini akan rame dimanfaatkan untuk kegiatan social terutama kegiatan keagamaan bagi warga Kota Bima ke depan,” katanya.
Kata Ustad, memang membangun rumah ibadah apalagi dengan anggaran banyak pasti mendapat penolakan dari banyak warga. Tapi kembali pada niat baik seorang pemimpin.”Bila pemimpin kita berniat membangun masjid untuk kepentingan umatnya, dan memajukan daerah, pasti Allah SWT akan meridhoinya. Nah, berdirinya masjid ini bukti Allah meridhoi niat baik Walikota Bima,” tandasnya.
Sementara penanggungjawab Pt.Mayalia, Yandi saat ditemui di lokasi pembangunan Masjid Terapung mengatakan, sesuai amanat kontrak, bahwa batas akhir pembangunan masjid terapung tanggal 31 Desember 2017, dan pihaknya menyelesaikan sebelum batas akhir itu.”Fisik pembangunan masjid termasuk kubah bagian depan masjid sudah 100 persen. Hari ini (Rabu kemarin,red) Walikota Bima sudah mulai menggunakan masjid untuk sholat perdananya,” cetus Yandi dengan bangga.(KS-R01)
Propinsi Batam? Baru dengar. Setahu saya, kota batam di propinsi Kepulauan Riau. Itupun ibukota propinsi berada di Tanjungpinang, pulau bintan. Mohon koreksi.
BalasHapus