Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri diminta agar segera mencopot Nuraini dari jabatan Kasubag Umum dan Kepegawaian BLUD Kabupaten Bima. B...
Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri diminta agar segera mencopot Nuraini dari jabatan Kasubag Umum dan Kepegawaian BLUD Kabupaten Bima. Bila tidak, maka Fraksi Pejuang Restorasi meliputi PDIP dan Nasdem akan mengeluarkan rekomendasi pemecatan terhadap oknum pejabat eselon IV yang dinilai merusak management BLUD selama ini tersebut.
BIMA, KS.- Nama Nuraini atau biasa di panggil Ibu Nur di BLUD Bima sedikit familier. Bukan karena berhasil menjadi seorang pejabat sukses melaksanakan tugas dengan baik dan benar, tapi diduga karena disegeni oleh semua pejabat dan pegawai BLUD termasuk Direktur BLUD Dokter H.Ikhsan “ketakutan” menghadapi Ibu Nur sejak Hj. Indah Damayanti Putri menjadi Bupati Bima.
Benarkah demikian kondisi di BLUD Bima sekarang ?. Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muchlis S,Sos mengaku banyak mendapat laporan masyarakat terkait kinerja Direktur BLUD dan para pejabat dan pegawainya selama ini yang membuat masyarakat resah, termasuk di internal BLUD sendiri resah dengan adanya Ibu Nuraini selaku Kasubag Umum dan Kepegawain BLUD.
Diduga kuat bahwa Ibu Nuraini selama ini sok berkuasa di BLUD, sehingga Direktur BLUR sendiripun tidak berani mengambil sikap tegas, ketika melihat ada kesalahan yang dilakukan oleh Ibu Nur dan orang dekat Ibu Nur. Artinya, jabatan Direktur oleh Dokter H.Ikhsan itu sebatas nama semata, karena semua kewenangan dan kekuasaan diambil alih oleh Ibu Nur.
“Saya tegaskan kepada Bupati Bima, agar tidak memelihara pegawai yang nakal dan memanfaatkan kedekatannya dengan Bupati. Bila itu terjadi, maka merusak pemerintah yang noto bene bima ramah oleh Bupati Dinda dan Dahlan selama ini,” pungkasnya.
Ia mengaku keberhasilan H.Ikhsan membangun infrakstruktur di Rumah Sakit selama ini. Namun, tidak hanya fisik yang dibangun tapi juga mutu kesehatan yang harus diutamakan oleh seluruh pegawai di BLUD Bima sekarang.”Saya melihat ada semacam keistimewaan khusus untuk pasien kaya di BLUD, sementara yang miskin dilayani begitu saja oleh BLUD setempat,”kata Edy dengan nada tegasnya.
Karena itu, ia meminta Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, agar tidak membiarkan Ibu Nuraini bercokol di BLUD, bila ingin menjaga nama baik BLUD.”BLUD itu tempat pelayanan kesehatan masyarakat di Bima juga warga masyarakat daerah lain. Nah, harus menempatkan pegawai yang bersih dan berwibawa bukan pegawai yang diduga seriang melakukan kejahatan,” duganya.
Sementara Direktur BLUD Dr.H.Iksan yang diminta tanggapannya beberapa waktu lalu enggan berkomentar.”Saya tidak ingi komentar soal copot atau tidaknya pegawai dan pejabat saya. Karena saya pikir BLUD sekarang maju dan berkembang pesat, dibandingkan dengan sebelumnya,” tukasnya.(KS-Sub)
BIMA, KS.- Nama Nuraini atau biasa di panggil Ibu Nur di BLUD Bima sedikit familier. Bukan karena berhasil menjadi seorang pejabat sukses melaksanakan tugas dengan baik dan benar, tapi diduga karena disegeni oleh semua pejabat dan pegawai BLUD termasuk Direktur BLUD Dokter H.Ikhsan “ketakutan” menghadapi Ibu Nur sejak Hj. Indah Damayanti Putri menjadi Bupati Bima.
Benarkah demikian kondisi di BLUD Bima sekarang ?. Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muchlis S,Sos mengaku banyak mendapat laporan masyarakat terkait kinerja Direktur BLUD dan para pejabat dan pegawainya selama ini yang membuat masyarakat resah, termasuk di internal BLUD sendiri resah dengan adanya Ibu Nuraini selaku Kasubag Umum dan Kepegawain BLUD.
Diduga kuat bahwa Ibu Nuraini selama ini sok berkuasa di BLUD, sehingga Direktur BLUR sendiripun tidak berani mengambil sikap tegas, ketika melihat ada kesalahan yang dilakukan oleh Ibu Nur dan orang dekat Ibu Nur. Artinya, jabatan Direktur oleh Dokter H.Ikhsan itu sebatas nama semata, karena semua kewenangan dan kekuasaan diambil alih oleh Ibu Nur.
“Saya tegaskan kepada Bupati Bima, agar tidak memelihara pegawai yang nakal dan memanfaatkan kedekatannya dengan Bupati. Bila itu terjadi, maka merusak pemerintah yang noto bene bima ramah oleh Bupati Dinda dan Dahlan selama ini,” pungkasnya.
Ia mengaku keberhasilan H.Ikhsan membangun infrakstruktur di Rumah Sakit selama ini. Namun, tidak hanya fisik yang dibangun tapi juga mutu kesehatan yang harus diutamakan oleh seluruh pegawai di BLUD Bima sekarang.”Saya melihat ada semacam keistimewaan khusus untuk pasien kaya di BLUD, sementara yang miskin dilayani begitu saja oleh BLUD setempat,”kata Edy dengan nada tegasnya.
Karena itu, ia meminta Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, agar tidak membiarkan Ibu Nuraini bercokol di BLUD, bila ingin menjaga nama baik BLUD.”BLUD itu tempat pelayanan kesehatan masyarakat di Bima juga warga masyarakat daerah lain. Nah, harus menempatkan pegawai yang bersih dan berwibawa bukan pegawai yang diduga seriang melakukan kejahatan,” duganya.
Sementara Direktur BLUD Dr.H.Iksan yang diminta tanggapannya beberapa waktu lalu enggan berkomentar.”Saya tidak ingi komentar soal copot atau tidaknya pegawai dan pejabat saya. Karena saya pikir BLUD sekarang maju dan berkembang pesat, dibandingkan dengan sebelumnya,” tukasnya.(KS-Sub)
COMMENTS