Di Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2014 lalu, terdapat lima wartawan yang berhasil masuk di lembaga parlemen (DPRD Kota dan Kabupaten Bim...
Di Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2014 lalu, terdapat lima wartawan yang berhasil masuk di lembaga parlemen (DPRD Kota dan Kabupaten Bima). Antara lain, mantan Pimpinan Redaksi Harian Suara Mandiri, Anwar Arman (Anggota DPRD Kota Bima utusan PKS), Haryadin,SE (Anggota DPRD Kabupaten Bima), Edy Muchlis S,Sos, Masdin Idris,SE dan Drs.H.Mustahid H.Kako (Lombok Post). Sementara di Pileg 2019 mendatang, akan banyak lagi wartawan yang siap merebut kursi wakil rakyat di dua lembaga terhormat tersebut yaitu DPRD Kota dan Kabupaten Bima.
BIMA, KS.- Akankah kelima wartawan tersebut bisa meraih kembali kursi empuk di Pileg 2019 mendatang, ataukah akan banyak lagi wartawan yang bakal masuk di lembaga wakil rakyat di Kota dan Kabupaten Bima nantinya ?. Berikut penjelasan seorang advokat, Dedy Cahyadi,SH ketika mengomentari adanya beberapa wartawan di Bima yang saat ini mulai melakukan blusukan di sejumlah wilayah Kecamatan dan Desa, menjelang pileg 2019 mendatang ?.
Dedy menilai bahwa saatnya wartawan masuk di lembaga dewan, karena nurani wartawan sangat erat dengan kepentingan rakyat jelata, dibandingkan dengan polisi saat ini yang diduga banyak yang tidak paham tentang kepentingan rakyat, melainkan kepentingan personal.
“Di Bima ini banyak wartawan yang berpotensi sekali, dan tidak diragukan kapabilitasnya untuk menjadi wakil rakyat. Namun semuanya tetap kembali kepada pilihan rakyat sendiri. Yang jelas, dimata kami advokat, wartawan itu memiliki segudang pengalaman dan berperan langsung dengan kepentingan rakyat kecil,” kata mantan kontraktor yang selalu dipercaya untuk mengerjakan proyek bernilai milyaran itu.
Dedy mengaku tidak ingin menyebutkan nama wartawan yang layak untuk menjadi Anggota dewan di Periode 201902023 mendatang, karena akan memunculkan kecemburuan sosial. Yang pasti kata Dedy, dengan melihat kondisi kehidupan warga saat ini, baik di Kabupaten maupun di Kota Bima butuh wakil rakyat yang berjiwa merakyat, bukan sosok wakil rakyat yang hanya datang dan duduk di lembaga dewan, lalu pulang kembali ke rumah tanpa memperjuangkan nasib rakyat.
“Saya hanya berdo,a agar di pileg 2019 mendatang banyak teman-teman wartawan lolos menjadi anggota dewan. Sebab, di lembaga dewan sekarang sepertinya marwah lembaga terhormat itu nyaris tak ada, akibat ulah segelintir oknum anggota dewan yang mementingkan kepentingan pribadi, dibandingkan kepentingan rakyat banyak,” harapnya.
Dedy berharap, agar sekitarnya ketika menjadi anggota dewan nantinya, teman-teman wartawan tidak menjadi wakil rakyat yang serakah, tidak kritis, lebih-lebih tidak menjadi bembernya kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.”Saya yakin dan percaya, kalau wartawan masuk di parlemen akan mampu membawa warga baru bagi lembaga dewan,” tandasnya.(KS-Sub)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Akankah kelima wartawan tersebut bisa meraih kembali kursi empuk di Pileg 2019 mendatang, ataukah akan banyak lagi wartawan yang bakal masuk di lembaga wakil rakyat di Kota dan Kabupaten Bima nantinya ?. Berikut penjelasan seorang advokat, Dedy Cahyadi,SH ketika mengomentari adanya beberapa wartawan di Bima yang saat ini mulai melakukan blusukan di sejumlah wilayah Kecamatan dan Desa, menjelang pileg 2019 mendatang ?.
Dedy menilai bahwa saatnya wartawan masuk di lembaga dewan, karena nurani wartawan sangat erat dengan kepentingan rakyat jelata, dibandingkan dengan polisi saat ini yang diduga banyak yang tidak paham tentang kepentingan rakyat, melainkan kepentingan personal.
“Di Bima ini banyak wartawan yang berpotensi sekali, dan tidak diragukan kapabilitasnya untuk menjadi wakil rakyat. Namun semuanya tetap kembali kepada pilihan rakyat sendiri. Yang jelas, dimata kami advokat, wartawan itu memiliki segudang pengalaman dan berperan langsung dengan kepentingan rakyat kecil,” kata mantan kontraktor yang selalu dipercaya untuk mengerjakan proyek bernilai milyaran itu.
Dedy mengaku tidak ingin menyebutkan nama wartawan yang layak untuk menjadi Anggota dewan di Periode 201902023 mendatang, karena akan memunculkan kecemburuan sosial. Yang pasti kata Dedy, dengan melihat kondisi kehidupan warga saat ini, baik di Kabupaten maupun di Kota Bima butuh wakil rakyat yang berjiwa merakyat, bukan sosok wakil rakyat yang hanya datang dan duduk di lembaga dewan, lalu pulang kembali ke rumah tanpa memperjuangkan nasib rakyat.
“Saya hanya berdo,a agar di pileg 2019 mendatang banyak teman-teman wartawan lolos menjadi anggota dewan. Sebab, di lembaga dewan sekarang sepertinya marwah lembaga terhormat itu nyaris tak ada, akibat ulah segelintir oknum anggota dewan yang mementingkan kepentingan pribadi, dibandingkan kepentingan rakyat banyak,” harapnya.
Dedy berharap, agar sekitarnya ketika menjadi anggota dewan nantinya, teman-teman wartawan tidak menjadi wakil rakyat yang serakah, tidak kritis, lebih-lebih tidak menjadi bembernya kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.”Saya yakin dan percaya, kalau wartawan masuk di parlemen akan mampu membawa warga baru bagi lembaga dewan,” tandasnya.(KS-Sub)
COMMENTS