Beragam cara dan upaya dilakukan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya, melalui Kegiatan Focus Grou...
Beragam cara dan upaya dilakukan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya, melalui Kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Seperti halnya yang dilakukan Pusat Studi Konflik Agama dan Budaya (PUSKAB) NTB.
KOTA BIMA, KS. - Kegiatan yang berlangsung Kamis (26/4) kemarin di aula Serbaguna, Penato'i Kecamatan Raba, Kota Bima mengangkat tema "Islam dan Bhinneka Tunggal IKA”. Pada momen penting itu hingga bahkan menghadirkan dua narasumber, M. Tahir Irhas S.Ag M.Pd dan Dr. Syarif Ahmad M.Si.
Keduanya merupakan akademisi pada perguruan tinggi Swasta di Bima. M. Tahir sendiri akan menyampaikan materi “Islam dan Bhinneka Tunggal IKA”. Sementara Syarif Ahmad, memaparkan materi tentang “Pancasila sebagai Falsafah Berbangsa dan Bernegara”.
Direktur PUSKAB NTB, Aidin M.Si mengaku terdapat Puluhan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Mulai dari Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Pemuda Kelurahan setempat. "Selain itu, kamo juga mengundang perwakilan Mahasiswa di Kota dan kabupaten Bima. Kita targetkan pesertanya 70 orang," ujarnya.
Menurut Aidin, kegiatan tersebut sebagai upaya agar bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pemuda. Sebab, untuk merawat dan menjadi NKRI dimulai tingkat bawah. “Dengan begitu tidak ada jarak lagi dalam menjaga keutuhan NKRI yang beragam dan majemuk," terangnya. (KS-Anh)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS. - Kegiatan yang berlangsung Kamis (26/4) kemarin di aula Serbaguna, Penato'i Kecamatan Raba, Kota Bima mengangkat tema "Islam dan Bhinneka Tunggal IKA”. Pada momen penting itu hingga bahkan menghadirkan dua narasumber, M. Tahir Irhas S.Ag M.Pd dan Dr. Syarif Ahmad M.Si.
Keduanya merupakan akademisi pada perguruan tinggi Swasta di Bima. M. Tahir sendiri akan menyampaikan materi “Islam dan Bhinneka Tunggal IKA”. Sementara Syarif Ahmad, memaparkan materi tentang “Pancasila sebagai Falsafah Berbangsa dan Bernegara”.
Direktur PUSKAB NTB, Aidin M.Si mengaku terdapat Puluhan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Mulai dari Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Pemuda Kelurahan setempat. "Selain itu, kamo juga mengundang perwakilan Mahasiswa di Kota dan kabupaten Bima. Kita targetkan pesertanya 70 orang," ujarnya.
Menurut Aidin, kegiatan tersebut sebagai upaya agar bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pemuda. Sebab, untuk merawat dan menjadi NKRI dimulai tingkat bawah. “Dengan begitu tidak ada jarak lagi dalam menjaga keutuhan NKRI yang beragam dan majemuk," terangnya. (KS-Anh)
COMMENTS