Kepergian Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri ke Negara Malaysia menimbulkan reaksi berbagai pihak. Terutama, Wakil Rakyat yang tengah dud...
Kepergian Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri ke Negara Malaysia menimbulkan reaksi berbagai pihak. Terutama, Wakil Rakyat yang tengah duduk di Kursi Lembaga DPRD Kabupaten Bima. Saking bereaksinya atas kunjungan Dinda ke Negara Jiran Malaysia, Sekretaris Komisi II, Edi Mukhlis, S.Sos pun sampai “gerah”.
BIMA, KS. – Rupanya, reaksi Politisi dari Partai Nasdem itu bukan karena kunjungan Politisi Srikandi partai Golkar. Namun, lebih karena hasil kunjungan yang dinilai tidak ada hasilnya. Lebih-lebih, untuk Rakyat dan daerah Kabupaten Bima. Bahkan, anggota dewan dari Desa Laju Kecamatan Langgudu itu menilai hal itu hanya menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.”Dinda hanya menghabiskan Uang Rakyat saja, faktanya tidak ada hasil dari kunjungannya selama ini,” tegas Edi Mukhlis Rabu (4/4) di Ruang Komisi II DPRD.
Terlebih lanjutnya, kunjungan Kepala Daerah itu tidak diketahui oleh pihak Legislatif. Sebab, tidak dilakukan pertemuan sebelum keberangakatan. Semestinya, Eksekutif dan Legislatif harus duduk bersama. Tujuanya, agar diketahui maksud dan tujuan keberangkatan ke Negara Malaysia.Ditambah lagi, biayanya bersumber dari APBD.”Dinda-kan kepala Daerah dan Uang yang digunakan untuk ke Malaysia adalah duit rakyat. Mestinya, kami di Dewan harus tahu soal itu. Faktanya, kami tidak tahu maksud dan tujuan keberangkatan Dinda, termasuk apa misinya ” kata Edi Mukhlis.
Selain itu, Edi juga menyorot soal keberangkatan Ketua Komisi II, Ir Suryadin bersama Bupati.Masalahnya, Sekjen Golkar itu mengatasnamakan Komisi II dan ditambah lagi penggunaan SPPD.”Saya heran, kenapa sampai Pimpinan Dewan sampai memberikan SPPD untuk Suryadin. Saya kurang tahu pasti, apakah Ketua DPRD,Murni Suciyati tidak paham atau pura nggak tahu tentang aturan yang berlaku di lembaga dewan. Salah satunya, menyangkut SPPD. Mestinya, soal itu harus dibahas melalui rapat internal, karena menyangkut penggunaan uang Daerah,” tuturnya.
Pada momen itu, Edi pun membeberkan jumlah kunjungan Dinda selama memimpin Kabupaten Bima. Angkatnya, hingga mencapai 32 Kali, itu pada Tahun pertama memimpin.” Data yang saya peroleh dari Bandara Sultan M.Salahuddin, kunjungan Dinda di Tahun pertama yakni sebanyak 32 kali, belum tahun berikutnya,” terangnya. (KS-Fik)
II, Edi Mukhlis, S.Sos |
BIMA, KS. – Rupanya, reaksi Politisi dari Partai Nasdem itu bukan karena kunjungan Politisi Srikandi partai Golkar. Namun, lebih karena hasil kunjungan yang dinilai tidak ada hasilnya. Lebih-lebih, untuk Rakyat dan daerah Kabupaten Bima. Bahkan, anggota dewan dari Desa Laju Kecamatan Langgudu itu menilai hal itu hanya menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.”Dinda hanya menghabiskan Uang Rakyat saja, faktanya tidak ada hasil dari kunjungannya selama ini,” tegas Edi Mukhlis Rabu (4/4) di Ruang Komisi II DPRD.
Terlebih lanjutnya, kunjungan Kepala Daerah itu tidak diketahui oleh pihak Legislatif. Sebab, tidak dilakukan pertemuan sebelum keberangakatan. Semestinya, Eksekutif dan Legislatif harus duduk bersama. Tujuanya, agar diketahui maksud dan tujuan keberangkatan ke Negara Malaysia.Ditambah lagi, biayanya bersumber dari APBD.”Dinda-kan kepala Daerah dan Uang yang digunakan untuk ke Malaysia adalah duit rakyat. Mestinya, kami di Dewan harus tahu soal itu. Faktanya, kami tidak tahu maksud dan tujuan keberangkatan Dinda, termasuk apa misinya ” kata Edi Mukhlis.
Selain itu, Edi juga menyorot soal keberangkatan Ketua Komisi II, Ir Suryadin bersama Bupati.Masalahnya, Sekjen Golkar itu mengatasnamakan Komisi II dan ditambah lagi penggunaan SPPD.”Saya heran, kenapa sampai Pimpinan Dewan sampai memberikan SPPD untuk Suryadin. Saya kurang tahu pasti, apakah Ketua DPRD,Murni Suciyati tidak paham atau pura nggak tahu tentang aturan yang berlaku di lembaga dewan. Salah satunya, menyangkut SPPD. Mestinya, soal itu harus dibahas melalui rapat internal, karena menyangkut penggunaan uang Daerah,” tuturnya.
Pada momen itu, Edi pun membeberkan jumlah kunjungan Dinda selama memimpin Kabupaten Bima. Angkatnya, hingga mencapai 32 Kali, itu pada Tahun pertama memimpin.” Data yang saya peroleh dari Bandara Sultan M.Salahuddin, kunjungan Dinda di Tahun pertama yakni sebanyak 32 kali, belum tahun berikutnya,” terangnya. (KS-Fik)
COMMENTS