Teka teki pembangunan Jembatan Lewa Mori sampai hari ini belum menuai hasil yang semestinya. Persoalan pembebesan lahan menjadi kendala yang...
Teka teki pembangunan Jembatan Lewa Mori sampai hari ini belum menuai hasil yang semestinya. Persoalan pembebesan lahan menjadi kendala yang cukup serius bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjawab program pembangun Daerah tersebut. Kabarnya, proses pembebasan sejauh ini masih dalam proses dilakukan
BIMA, KS. - Pembebasan lahan jembatan Lewa Mori belum kunjung tuntas. Sejak tahun 2016, jembatan terpanjang di NTB itu sudah diagendakan untuk dikerjakan. Namun, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bima belum juga menuntaskan kewajibannya untuk membebaskan lahan seluas 11 hektare itu. "Sekarang sedang diproses lelang. Kalau sudah selesai pembebasan lahan. Maka proses tender sudah bisa dilakukan," ungkap nggempo kamis (12/04).
Dia mengaku, lahan yang akan dibebaskan mulai dari ruas jalan negara, Desa Sondosia, Kecamatan Bolo sampai di pantai setempat. Berdasarkan ketentuan, lahan yang dibebaskan diatas 5 hektar harus bekerjasama dengan tim appresial. "Saat ini sedang dalam tahap proses oleh tim penilai harga," katanya.
Sementara itu, Kadis PU PR, Ir H Nggempo, menjelaskan, pemkab sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp 4 Miliar. Sejauh ini proses pembebasan lahan masih ditangani tim appresial.Kata dia, proses pembangunan jembatan tersebut dapat direalisasikan tahun ini. sebab, persiapannya sudah disiapkan dari tahun 2017 lalu, baik Daerah maupun Pusat. Hanya saja, ada beberapa kendala terlebih lagi, persoalan pembebasan lahan untuk itu. " Pembebesan lahanlah yang menjadi kendala kita selama ini. Kalau pusat, kesiapannya sudah dari dulu," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, pun mengakui sudah lama mepersiapkan perencanaan pembangunan jembatan Lewa Mori. Kepastiannya, sudah final setelah mendapat Dana bantuan dari Pihak Provinsi. "Jembatan Lewa Mori sudah pasti dibangun. Tahun ini pembebasan lahan dapat kita rampungkan," kata Dinda.
Dinda mengakui, luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 11 hektare. Sedangkan, bantuan anggaran dari provinsi, hanya untuk pembebasan lahan seluas 5 hektare saja. "Pihak Provinsi akan membantu kita seluas Lima hektare, dan mereka sudah siap bantu itu," pungkasnya. (KS–Fik)
 |
| Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri |
BIMA, KS. - Pembebasan lahan jembatan Lewa Mori belum kunjung tuntas. Sejak tahun 2016, jembatan terpanjang di NTB itu sudah diagendakan untuk dikerjakan. Namun, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bima belum juga menuntaskan kewajibannya untuk membebaskan lahan seluas 11 hektare itu. "Sekarang sedang diproses lelang. Kalau sudah selesai pembebasan lahan. Maka proses tender sudah bisa dilakukan," ungkap nggempo kamis (12/04).
Dia mengaku, lahan yang akan dibebaskan mulai dari ruas jalan negara, Desa Sondosia, Kecamatan Bolo sampai di pantai setempat. Berdasarkan ketentuan, lahan yang dibebaskan diatas 5 hektar harus bekerjasama dengan tim appresial. "Saat ini sedang dalam tahap proses oleh tim penilai harga," katanya.
Sementara itu, Kadis PU PR, Ir H Nggempo, menjelaskan, pemkab sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp 4 Miliar. Sejauh ini proses pembebasan lahan masih ditangani tim appresial.Kata dia, proses pembangunan jembatan tersebut dapat direalisasikan tahun ini. sebab, persiapannya sudah disiapkan dari tahun 2017 lalu, baik Daerah maupun Pusat. Hanya saja, ada beberapa kendala terlebih lagi, persoalan pembebasan lahan untuk itu. " Pembebesan lahanlah yang menjadi kendala kita selama ini. Kalau pusat, kesiapannya sudah dari dulu," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, pun mengakui sudah lama mepersiapkan perencanaan pembangunan jembatan Lewa Mori. Kepastiannya, sudah final setelah mendapat Dana bantuan dari Pihak Provinsi. "Jembatan Lewa Mori sudah pasti dibangun. Tahun ini pembebasan lahan dapat kita rampungkan," kata Dinda.
Dinda mengakui, luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 11 hektare. Sedangkan, bantuan anggaran dari provinsi, hanya untuk pembebasan lahan seluas 5 hektare saja. "Pihak Provinsi akan membantu kita seluas Lima hektare, dan mereka sudah siap bantu itu," pungkasnya. (KS–Fik)
COMMENTS