Keberadaan pengemis yang masih di bawah umur sangat memprihatinkan di wilayah Kota Bima. Bahkan mereka ini kerap beraktivitas menjalankan pr...
Keberadaan pengemis yang masih di bawah umur sangat memprihatinkan di wilayah Kota Bima. Bahkan mereka ini kerap beraktivitas menjalankan profesi tersebut mulai pagi sampai malam hari.
KOTA BIMA, KS.- Pantauan langsung wartawan ini di lokasi lapangan Serasuba Kota Bima. Sebut saja, Ingko (5 Thn) asal daerah Sumba NTT yang saat ini tinggal di rumah kos lingkungan kampung Sumbawa Kelurahan Tanjung Kota Bima.
Kepada wartawan ini, Ingko mengaku sudah lama menjalani profesi sebagai pengemis di jalanan. Hal ini dia lakukan untuk membantu orang tua yang dalam kondisi ekonomi lemah."Saya sudah lama jalani kaya gini (pengemis,Red). Bahkan aktivitas ini saya lakukan setiap hari," ujarnya di lapangan Serasuba Kota Bima, Kamis malam (17/5/2018).
Dikatakan Inko, mengenai hasil yang didapatkan dari profesi mengemis tidak seberapa dan hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuan perut setiap hari."Uang yang dikasih orang pada saat ngemis di jalanan paling terkumpul Rp 20ribu sampai Rp 30ribu perhari. Uangnya pun saya kasih ke orang tua," jelasnya.
Disinggung apakah profesi menjadi pengemis tidak mengganggu aktivitas belajar sekolah..? Ingko mengaku, sudah lama tidak bersekolah. Sehingga kata Dia, orang tuanya terpaksa menyuruhnya untuk menjadi pengemis di jalanan."Dulu saya pernah bersekolah di TK. Tapi sekarang sudah tidak," terangnya.
Inko menegaskan, bahwa dirinya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ingko tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah kos yang berlokasi di lingkungan kampung Sumbawa Keluarahan Tanjung Kota Bima."Saya tinggal kos bersama orang tua," tuturnya.(KS-RUL)
Ingko (5 Thn) |
KOTA BIMA, KS.- Pantauan langsung wartawan ini di lokasi lapangan Serasuba Kota Bima. Sebut saja, Ingko (5 Thn) asal daerah Sumba NTT yang saat ini tinggal di rumah kos lingkungan kampung Sumbawa Kelurahan Tanjung Kota Bima.
Kepada wartawan ini, Ingko mengaku sudah lama menjalani profesi sebagai pengemis di jalanan. Hal ini dia lakukan untuk membantu orang tua yang dalam kondisi ekonomi lemah."Saya sudah lama jalani kaya gini (pengemis,Red). Bahkan aktivitas ini saya lakukan setiap hari," ujarnya di lapangan Serasuba Kota Bima, Kamis malam (17/5/2018).
Dikatakan Inko, mengenai hasil yang didapatkan dari profesi mengemis tidak seberapa dan hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuan perut setiap hari."Uang yang dikasih orang pada saat ngemis di jalanan paling terkumpul Rp 20ribu sampai Rp 30ribu perhari. Uangnya pun saya kasih ke orang tua," jelasnya.
Disinggung apakah profesi menjadi pengemis tidak mengganggu aktivitas belajar sekolah..? Ingko mengaku, sudah lama tidak bersekolah. Sehingga kata Dia, orang tuanya terpaksa menyuruhnya untuk menjadi pengemis di jalanan."Dulu saya pernah bersekolah di TK. Tapi sekarang sudah tidak," terangnya.
Inko menegaskan, bahwa dirinya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ingko tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah kos yang berlokasi di lingkungan kampung Sumbawa Keluarahan Tanjung Kota Bima."Saya tinggal kos bersama orang tua," tuturnya.(KS-RUL)
COMMENTS