Dunia pendidikan di Kota Bima sampai saat ini terus menunjukan berbagai prestasi yang mampu di ukir oleh para siswa dan siswi sekolah. Namun...
Dunia pendidikan di Kota Bima sampai saat ini terus menunjukan berbagai prestasi yang mampu di ukir oleh para siswa dan siswi sekolah. Namun ditengah prestasi ini pun ternyata masih dalam sisi kelam yang dirasakan dalam dunia pendidikan setempat.
Kota Bima, KS - Sebut saja masyarakat lingkungan Pali RT 09 RW 04 Kecamatan Asakota Kota Bima. Ternyata masih banyak anak - anak yang umurnya berkisar mulai 7 sampai 18 Tahun putus sekolah."Iya benar pak wartawan, anak - anak yang ada di lingkungan pali ini banyak yang putus sekolah," ungkap Wakil Ketua RT 9 lingkungan Pali Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima Marlan (42 tahun), saat diwawancarai wartawan ini, Senin (14/5/2018).
Dikatakan Marlan, banyaknya angka putus sekolah ini selain karena faktor biaya juga terpaksa tidak bersekolah karena membantu kedua orang tua dalam mencari nafkah."Banyak anak anak disini yang mau tidak mau membantu orang tua masing-masing," jelasnya.
Apa aktivitas masyarakat pali setiap harinya...? Kata Marlan, sampai saat ini masyarakat hanya menjalani aktivitas mencari kerang, kepiting dan udang di laut. Sehingga nantinya, semua hasil laut ini pun dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari."Ya bisa dikatakan, masyarakat pali masih berada dalam garis kemiskinan," katanya.
Apakah ada bantuan yang selama ini didapatkan oleh masyarakat pali..? Diakui Marlan, bantuan untuk masyarakat pali terutama pembangunan dan program memang ada. Hanya saja, itu sifatnya belum maksimal dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan."Saya tidak mau berandai andai. Pak wartawan bisa lihat sendiri seperti apa kondisi masyarakat di lingkungan pali," tuturnya.(KS-RUL)
Suasana lingkungan Pali RT 09 RW 04 Kecamatan Asakota Kota Bima |
Kota Bima, KS - Sebut saja masyarakat lingkungan Pali RT 09 RW 04 Kecamatan Asakota Kota Bima. Ternyata masih banyak anak - anak yang umurnya berkisar mulai 7 sampai 18 Tahun putus sekolah."Iya benar pak wartawan, anak - anak yang ada di lingkungan pali ini banyak yang putus sekolah," ungkap Wakil Ketua RT 9 lingkungan Pali Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima Marlan (42 tahun), saat diwawancarai wartawan ini, Senin (14/5/2018).
Dikatakan Marlan, banyaknya angka putus sekolah ini selain karena faktor biaya juga terpaksa tidak bersekolah karena membantu kedua orang tua dalam mencari nafkah."Banyak anak anak disini yang mau tidak mau membantu orang tua masing-masing," jelasnya.
Apa aktivitas masyarakat pali setiap harinya...? Kata Marlan, sampai saat ini masyarakat hanya menjalani aktivitas mencari kerang, kepiting dan udang di laut. Sehingga nantinya, semua hasil laut ini pun dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari."Ya bisa dikatakan, masyarakat pali masih berada dalam garis kemiskinan," katanya.
Apakah ada bantuan yang selama ini didapatkan oleh masyarakat pali..? Diakui Marlan, bantuan untuk masyarakat pali terutama pembangunan dan program memang ada. Hanya saja, itu sifatnya belum maksimal dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan."Saya tidak mau berandai andai. Pak wartawan bisa lihat sendiri seperti apa kondisi masyarakat di lingkungan pali," tuturnya.(KS-RUL)
COMMENTS