Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu Dr. Syarief mengatakan, terkait ketersedian stok darah di RSUD Dompu yang bersumber ...
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu Dr. Syarief mengatakan, terkait ketersedian stok darah di RSUD Dompu yang bersumber dari hasil kegiatan Doroh darah selama ini tetap disalurkan untuk para pasien RSUD setempat.
DOMPU,KS - "Bantuan Donor darah dari berbagai kegiatan di Dompu ini tetap diperuntukan untuk kebutuhan para pasien," ujar Syarief yang saat itu didampingi oleh beberapa orang jajaranya dibawah ketika diwawancarai wartawan di kantornya (RSUD) Dompu, Sabtu (2/5/2018).
Dikatakan Syarif, keberadaan darah hasil kegiatan donor darah itu memiliki tenggang waktu terhadap masa penyimpananya."Jadi yang namanya darah tidak boleh tersimpan dalam waktu yang lama. Kalau tersimpan dalam waktu yang lama maka tidak bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Darah yang bersumber dari sumbangan donor narah itu pun kata di, tidak semuanya bisa dimanfaatkan, sebab semuanya harus melalui proses pemeriksaan dan lainya untuk mengetahui apakah bisa darah tersebut layak diperuntukan untuk pasien atau tidak."Intinya darah hasil sumbangan donor itu tetap diperuntukan bagi para pasien," katanya.
Lebih jauh Syarief menegaskan, jika RSUD Dompu dikatakan menjual darah yang bersumber dari kegiatan donor, itu tidak benar adanya. Sebab selama ini, bukan darah yang dijual tapi itu adalah biaya pemeriksaan (produksi,Red) guna untuk mengetahui apakah darah itu layak dan aman untuk para pasien. Termasuk peganti biaya kantong darah.
"Nilai Rp 250ribu yang ditarik dari pasien umum itu memang benar dan itu sesuai dengan Perda. Tapi besar tarif itu bukan harga darah melainkan biaya tindakan pemeriksaan darah dan item lain," terangnya.
Mengenai minimnya ketersediaan darah di RSUD sambung Syarief, itu memang benar adanya. Bahkan kalau pun memang ada darah di RSUD dia mengaku tetap memberitahu pasien yang membutuhkan darah tersebut."Mungkin saja, saat keluarga pasien menanyakan darah di petugas RSUD, memang ketersediaan darah tidak ada," tuturnya.
Terlepas dari hal itu, Syarief berharap semoga kedepan banyak para dermawan yang ingin menyumbang dengan mendonorkan darahnya. Baik itu melalui kegiatan donor darah, maupun secara langsung mendatangi RSUD Dompu."Ya semoga saja kedepan ada banyak yang menyumbangkan darahnya agar bisa memenuhi kebutuhan para pasien di rumah sakit ini," harapnya.(KS-RUL)
Unit Laboraturium RSUD Dompu |
DOMPU,KS - "Bantuan Donor darah dari berbagai kegiatan di Dompu ini tetap diperuntukan untuk kebutuhan para pasien," ujar Syarief yang saat itu didampingi oleh beberapa orang jajaranya dibawah ketika diwawancarai wartawan di kantornya (RSUD) Dompu, Sabtu (2/5/2018).
Dikatakan Syarif, keberadaan darah hasil kegiatan donor darah itu memiliki tenggang waktu terhadap masa penyimpananya."Jadi yang namanya darah tidak boleh tersimpan dalam waktu yang lama. Kalau tersimpan dalam waktu yang lama maka tidak bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Darah yang bersumber dari sumbangan donor narah itu pun kata di, tidak semuanya bisa dimanfaatkan, sebab semuanya harus melalui proses pemeriksaan dan lainya untuk mengetahui apakah bisa darah tersebut layak diperuntukan untuk pasien atau tidak."Intinya darah hasil sumbangan donor itu tetap diperuntukan bagi para pasien," katanya.
Lebih jauh Syarief menegaskan, jika RSUD Dompu dikatakan menjual darah yang bersumber dari kegiatan donor, itu tidak benar adanya. Sebab selama ini, bukan darah yang dijual tapi itu adalah biaya pemeriksaan (produksi,Red) guna untuk mengetahui apakah darah itu layak dan aman untuk para pasien. Termasuk peganti biaya kantong darah.
"Nilai Rp 250ribu yang ditarik dari pasien umum itu memang benar dan itu sesuai dengan Perda. Tapi besar tarif itu bukan harga darah melainkan biaya tindakan pemeriksaan darah dan item lain," terangnya.
Mengenai minimnya ketersediaan darah di RSUD sambung Syarief, itu memang benar adanya. Bahkan kalau pun memang ada darah di RSUD dia mengaku tetap memberitahu pasien yang membutuhkan darah tersebut."Mungkin saja, saat keluarga pasien menanyakan darah di petugas RSUD, memang ketersediaan darah tidak ada," tuturnya.
Terlepas dari hal itu, Syarief berharap semoga kedepan banyak para dermawan yang ingin menyumbang dengan mendonorkan darahnya. Baik itu melalui kegiatan donor darah, maupun secara langsung mendatangi RSUD Dompu."Ya semoga saja kedepan ada banyak yang menyumbangkan darahnya agar bisa memenuhi kebutuhan para pasien di rumah sakit ini," harapnya.(KS-RUL)
Permisi kak mau nanya data yang seperti ini belum di update di profil kesehatan kabupaten Dompu?
BalasHapus