PJ. Walikota Bima, Drs. Wirajaya Kusuma, melakukan pencanangan Imunisasi Massal Campak dan Rebella untuk anak usia 6-15 tahun. Kegiatan yang...
PJ. Walikota Bima, Drs. Wirajaya Kusuma, melakukan pencanangan Imunisasi Massal Campak dan Rebella untuk anak usia 6-15 tahun. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima tersebut, berlangsung di SMPN 1 Kota Bima, Senin (06/08/2018).
KOTA BIMA, KS.- Dalam sambutannya, Wirajaya menyatakan, bahwa kampaye Imunisasi ini sangat penting karena ini masalah nasib generasi penerus bangsa. Maka diperlukan komitmen bersama untuk mempersiapakan generasi kuat dan handal.
Menurutnya, modal dasar pembangunan itu sangat ditentukan oleh SDM. Semakin baik SDM, maka bangsa tersebut menjadi sangat handal kedepan.
"Makanya sangat penting bagi kita untuk berikhtiar mempersiapkan generasi kita. Imunisasi ini adalah salah satu komintmen kita mempersiapakan generasi emas,"ujarnya.
Pada kesempatan itu, dirinya menitip pesan kepada kepala Dikes, agar targetnya harus tercapai 100 porsen.
"Tolong setelah ini dicanangkan, dilaksanakan sebaik baiknya. Dan harus mencapai target 100 porsen," pesannya.
Dirinya juga masalah halal dan haram yang lagi beredar di media sosial. Menururnya itu tidaklah benar, karena sudah ada fatwa MUI, yang menegaskan bahwa Vaksin yang digunakan sudah dinyatakan halal oleh MUI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs. Azhari dalam sambutannya mengatakan, bahwa program imunisasi ini merupakan program pemerintah pusat, yang sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu, untuk Pulau Jawa. Sementara untuk luar pulau Jawa, tahun 2018 ini mulai dilaksanakan.
"Tahun ini pelaksanaannya khusus diluar pulau Jawa. Bulan Agustus ini, targetnya seluruh selokah TK, SD dan SMP. Sementara untuk usia diluar anak sekolah, yaitu Paud sampai 4 tahun ke bawah di laksanakan di bulan September, loaksinya di tiap layanan kesehatan, seperti Pustu, Polindes dan Puskesmas," jelasnya.
Diakuinya, selama sosialisasi diselenggarakan oleh Dinas kesehatan yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat, pihaknya selalu melibatkan atau menggandeng MUI, Kemenag, dan Dikbud.
"Bulan ini target kita anak usia 4 tahun hingga 15 tahun, dengan jumlah target keseluruhan 44.733 orang, yang pesertanya seluruh anak TK, SD dan SMP se Kota Bima," tambahnya.
Kepala Seksiy Surveilanc, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dikes Kota Bima, Anna Tahfidziyah, S.ST kepada kabarbima.com menjelaskan, bahwa Imunisasi Massal Measles Rubella (MR) ini bertujuan mengingkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rebella secara cepat. Selain itu, dengan imunisasi dini dapat memutus transmisi virus Campak dan Rebella.
Lanjutnya, Campak itu tidak hanya menyerang fisik diluar, tapi juga di dalam termasuk organ tubuh. Kemudian Rubella, jika mengenai ibu hamil maka sasarannya adalah bayinya menjadi cacat.
"Makanya dilakukan imunisasi sejak dini. Ketika wanita di usia subur, yang sudah diimunisasi sejak dini, maka akan terhindar dari kondisi bayi cacat, karena kekebalan tubuhnya sudah meningkat pasca imunisasi," urainya.
Pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan Gong oleh Pj. walikota Bima dan Imunisasi perdana salah seorang siswa SMPN 1 Kota Bima.(KS-Anhar)
PJ. Walikota Bima, Drs. Wirajaya Kusuma saat melakukan pencanangan Imunisasi Massal Campak dan Rebella |
KOTA BIMA, KS.- Dalam sambutannya, Wirajaya menyatakan, bahwa kampaye Imunisasi ini sangat penting karena ini masalah nasib generasi penerus bangsa. Maka diperlukan komitmen bersama untuk mempersiapakan generasi kuat dan handal.
Menurutnya, modal dasar pembangunan itu sangat ditentukan oleh SDM. Semakin baik SDM, maka bangsa tersebut menjadi sangat handal kedepan.
"Makanya sangat penting bagi kita untuk berikhtiar mempersiapkan generasi kita. Imunisasi ini adalah salah satu komintmen kita mempersiapakan generasi emas,"ujarnya.
Pada kesempatan itu, dirinya menitip pesan kepada kepala Dikes, agar targetnya harus tercapai 100 porsen.
"Tolong setelah ini dicanangkan, dilaksanakan sebaik baiknya. Dan harus mencapai target 100 porsen," pesannya.
Dirinya juga masalah halal dan haram yang lagi beredar di media sosial. Menururnya itu tidaklah benar, karena sudah ada fatwa MUI, yang menegaskan bahwa Vaksin yang digunakan sudah dinyatakan halal oleh MUI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs. Azhari dalam sambutannya mengatakan, bahwa program imunisasi ini merupakan program pemerintah pusat, yang sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu, untuk Pulau Jawa. Sementara untuk luar pulau Jawa, tahun 2018 ini mulai dilaksanakan.
"Tahun ini pelaksanaannya khusus diluar pulau Jawa. Bulan Agustus ini, targetnya seluruh selokah TK, SD dan SMP. Sementara untuk usia diluar anak sekolah, yaitu Paud sampai 4 tahun ke bawah di laksanakan di bulan September, loaksinya di tiap layanan kesehatan, seperti Pustu, Polindes dan Puskesmas," jelasnya.
Diakuinya, selama sosialisasi diselenggarakan oleh Dinas kesehatan yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat, pihaknya selalu melibatkan atau menggandeng MUI, Kemenag, dan Dikbud.
"Bulan ini target kita anak usia 4 tahun hingga 15 tahun, dengan jumlah target keseluruhan 44.733 orang, yang pesertanya seluruh anak TK, SD dan SMP se Kota Bima," tambahnya.
Kepala Seksiy Surveilanc, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dikes Kota Bima, Anna Tahfidziyah, S.ST kepada kabarbima.com menjelaskan, bahwa Imunisasi Massal Measles Rubella (MR) ini bertujuan mengingkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rebella secara cepat. Selain itu, dengan imunisasi dini dapat memutus transmisi virus Campak dan Rebella.
Lanjutnya, Campak itu tidak hanya menyerang fisik diluar, tapi juga di dalam termasuk organ tubuh. Kemudian Rubella, jika mengenai ibu hamil maka sasarannya adalah bayinya menjadi cacat.
"Makanya dilakukan imunisasi sejak dini. Ketika wanita di usia subur, yang sudah diimunisasi sejak dini, maka akan terhindar dari kondisi bayi cacat, karena kekebalan tubuhnya sudah meningkat pasca imunisasi," urainya.
Pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan Gong oleh Pj. walikota Bima dan Imunisasi perdana salah seorang siswa SMPN 1 Kota Bima.(KS-Anhar)
COMMENTS