Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Kabupaten Dompu, kembali mengarahkan sorotannya mengenai penggunaan dana peryertaan modal yang diberikan kepa...
Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Kabupaten Dompu, kembali mengarahkan sorotannya mengenai penggunaan dana peryertaan modal yang diberikan kepada Perusahaan Daerah (Prusda) Dompu senilai Miliaran lebih. Pasalnya, ARM menduga dana tersebut diduga disalahgunakan oleh Prusda Dompu
DOMPU,KS.- Sorotan penggunaan dana pernyataan modal itu pun dilakukan ARM dengan cara melakukan aksi unjuk rasa di dalam kantor Pemda (Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu) Dompu. Unras yang dikoordinir secara langsung oleh Rosihan Gibran selaku Koordinator Lapangan (korlap) aksi bersama beberapa rekannya yang tergabung dalam ARM.
Dalam aksi unjukrasa ini pun, ARM meminta kepada Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin untuk mengevaluasi kembali anggaran pernyataan modal yang sebelumnya diberikan kepada Prusda Dompu.”Kami datang dan melakukan unjukrasa di kantor Pemda ini untuk mempertanyakan penggunaan dana pernyertaan modal oleh Prusda Dompu,” ungkap Rosihan Gibran saat berada di dalam bangunan kantor Pemda Dompu, Rabu (5/9).
Rosihan menyebut, penggunaan dana itu (dana penyertaan modal,Red) oleh Prusda Dompu tidak jelas. Bahkan kata dia, dana itu diduga dikorupsi.”Setahu kami dana itu sampai saat ini belum ada pertanggungjawabanya alias SPJ. Dasar itulah kami menilai bahwa adanya dugaan korupsi dalam penggunaan uang tersebut,” bebernya.
Menurut Rosihan, kasus dugaan penyalahgunaan dana tersebut sudah lama terjadi. Bahkan kasus ini sudah mendapat respon dan perhatian penanganannya oleh Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Dompu.”Tapi sayangnya, penuntasan penanganan kasus ini tidak ada hasil dan masih adem-adem saja,” jelasnya.
Tidak hanya itu lanjut Rosihan, sepengetahuan pihaknya bahwa pihak Prusda pernah dipanggil dan diproses oleh Inspektorat Dompu. Bahkan hasil pemeriksaan pun kata dia, dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diserahkan secara langsung oleh Inspektorat kepada Bupati Dompu.”Tapi sayangnya, Bupati Dompu (Drs H Bambang M Yasin,Red) tidak ada sikap serius untuk menindaklanjuti kaitan persaoalan tersebut,” ungkapnya lagi
Padahal kata Rosihan, kinerja Prusda Dompu salah satunya mengenai keberadaan Pabrik Es untuk nelayan di Manggelewa tidak berjalan secara maksimal. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan dana tersebut telah gagal dimanfaatkan sebagaimana yang tertuang dalam program kerja Prusda,” terangnya.
Berangkat dari persoalan ini, Rosihan berharap kepada Bupati Dompu untuk bisa bersikap tegas dan melakukan pengawasan secara langsung mengenai kinerja Prusda.”Kami minta kepada Bupati untuk menindak secara tegas terhadap jajaran Prusda terkait dugaan korupsi dana pernyertaan modal,” harapnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantuan langsung wartawan ini menyebutkan, unjukrasa yang dilakukan ARM di dalam bangunan kantor Pemda Dompu dengan cara berorasi berlangsung selama beberapa jam. Bahkan aksi ini pun mendapat pengawalan dan penjagaan oleh Sat Pol PP Dompu yang dipimpin secara langsung oleh Kasat Sat Pol PP dibantu oleh aparat Kepolisian dan TNI.
Hanya saja, aksi unras yang dilakukan oleh ARM ini tidak mendapatkan respon dari pihak Pemda Dompu dengan alasan bahwa pihak-pihak terkait terutama Prusda Dompu tidak berada di lokasi. Termasuk Bupati Dompu, Sekda Dompu dan Kabag serta Asisten Bupati.”Semua pihak yang memiliki kewenangan untuk memberikan tanggapan mengenai aksi ini tidak ada di kantor Pemda Dompu. Semua sedang berada di luar,” ujar salah seorang anggota Sat Pol PP Dompu.
Usai mendengar penjelasan itu, akhirnya massa ARM langsung mengakhiri aksi unrasnya dan mengatakan akan kembali melakukan aksi yang sama di kantor Pemda Dompu.(KS-RUL).
Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Kabupaten Dompu saat melakukan aksi unjuk rasa di dalam kantor Pemda (Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu) Dompu |
DOMPU,KS.- Sorotan penggunaan dana pernyataan modal itu pun dilakukan ARM dengan cara melakukan aksi unjuk rasa di dalam kantor Pemda (Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu) Dompu. Unras yang dikoordinir secara langsung oleh Rosihan Gibran selaku Koordinator Lapangan (korlap) aksi bersama beberapa rekannya yang tergabung dalam ARM.
Dalam aksi unjukrasa ini pun, ARM meminta kepada Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin untuk mengevaluasi kembali anggaran pernyataan modal yang sebelumnya diberikan kepada Prusda Dompu.”Kami datang dan melakukan unjukrasa di kantor Pemda ini untuk mempertanyakan penggunaan dana pernyertaan modal oleh Prusda Dompu,” ungkap Rosihan Gibran saat berada di dalam bangunan kantor Pemda Dompu, Rabu (5/9).
Rosihan menyebut, penggunaan dana itu (dana penyertaan modal,Red) oleh Prusda Dompu tidak jelas. Bahkan kata dia, dana itu diduga dikorupsi.”Setahu kami dana itu sampai saat ini belum ada pertanggungjawabanya alias SPJ. Dasar itulah kami menilai bahwa adanya dugaan korupsi dalam penggunaan uang tersebut,” bebernya.
Menurut Rosihan, kasus dugaan penyalahgunaan dana tersebut sudah lama terjadi. Bahkan kasus ini sudah mendapat respon dan perhatian penanganannya oleh Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Dompu.”Tapi sayangnya, penuntasan penanganan kasus ini tidak ada hasil dan masih adem-adem saja,” jelasnya.
Tidak hanya itu lanjut Rosihan, sepengetahuan pihaknya bahwa pihak Prusda pernah dipanggil dan diproses oleh Inspektorat Dompu. Bahkan hasil pemeriksaan pun kata dia, dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diserahkan secara langsung oleh Inspektorat kepada Bupati Dompu.”Tapi sayangnya, Bupati Dompu (Drs H Bambang M Yasin,Red) tidak ada sikap serius untuk menindaklanjuti kaitan persaoalan tersebut,” ungkapnya lagi
Padahal kata Rosihan, kinerja Prusda Dompu salah satunya mengenai keberadaan Pabrik Es untuk nelayan di Manggelewa tidak berjalan secara maksimal. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan dana tersebut telah gagal dimanfaatkan sebagaimana yang tertuang dalam program kerja Prusda,” terangnya.
Berangkat dari persoalan ini, Rosihan berharap kepada Bupati Dompu untuk bisa bersikap tegas dan melakukan pengawasan secara langsung mengenai kinerja Prusda.”Kami minta kepada Bupati untuk menindak secara tegas terhadap jajaran Prusda terkait dugaan korupsi dana pernyertaan modal,” harapnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantuan langsung wartawan ini menyebutkan, unjukrasa yang dilakukan ARM di dalam bangunan kantor Pemda Dompu dengan cara berorasi berlangsung selama beberapa jam. Bahkan aksi ini pun mendapat pengawalan dan penjagaan oleh Sat Pol PP Dompu yang dipimpin secara langsung oleh Kasat Sat Pol PP dibantu oleh aparat Kepolisian dan TNI.
Hanya saja, aksi unras yang dilakukan oleh ARM ini tidak mendapatkan respon dari pihak Pemda Dompu dengan alasan bahwa pihak-pihak terkait terutama Prusda Dompu tidak berada di lokasi. Termasuk Bupati Dompu, Sekda Dompu dan Kabag serta Asisten Bupati.”Semua pihak yang memiliki kewenangan untuk memberikan tanggapan mengenai aksi ini tidak ada di kantor Pemda Dompu. Semua sedang berada di luar,” ujar salah seorang anggota Sat Pol PP Dompu.
Usai mendengar penjelasan itu, akhirnya massa ARM langsung mengakhiri aksi unrasnya dan mengatakan akan kembali melakukan aksi yang sama di kantor Pemda Dompu.(KS-RUL).
COMMENTS