Tahun 2018 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Bima mendapat Alokasi Anggaran Negara sebesar Rp.2 Mi...
Tahun 2018 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Bima mendapat Alokasi Anggaran Negara sebesar Rp.2 Miliar lebih. Anggaran sebesar itu diperuntukan guna dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada Ratusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Kota Bima. Hanya saja, dari total jumlah anggaran tersebut tidak semua bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tapi, juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II Kota Bima. APBN Rp.1 M lebih untuk PAUD berstatus Negeri dan APBD II Rp.1 M lebih untuk PAUD Swasta.
KOTA BIMA, KS. - Namun, alokasi anggaran bernilai Miliaran untuk 125 PAUD se Kota Bima itu diduga telah terjadi praktek memperkaya diri oknum dan atau kelompok tertentu. Masalahnya, dari total anggaran sebesar itu hanya sebagian yang sampai ke tangan Pengelola PAUD. Artinya, anggaran tidak sepenuhnya masuk ke Rekening Lembaga PAUD. Misalnya, dari total Rp.9 Juta per PAUD sesuai SK Walikota Bima, yang diterima hanya Rp.5 Juta lebih.”Mestinya, Rp.9 Juta lebih, tapi yang masuk ke kerening saya hanya Rp.5 Juta lebih,” ungkap Rubi, Pengelola PAUD Ridho Ilahi.
Praktek dalam kaitan itu tergolong sistimatis dan diduga melibatkan pihak diluar Dinas. Sebab, dugaan pemotongan langsung melalui Bank. Fakta itu dibuktikan dengan jumlah Saldo masing-masing Lembaga PAUD. Bahkan, dalam Buku Rekening tercantum Nama Perusahaan Pengadaan berikut Nama Peralatan.”Nama Perusahaan Pengadaan Bahan Bermain, Belajar dan sebagainya yakni CV. Agsiwa. Itu sesuai yang tercantum dalam Buku Rekening saya,” tutur sumber sembari menunjukan Bukti berupa Buku Rekening kepada Wartawan.
Sepertinya, praktek serupa pun berlangsung di Lembaga PAUD lainya. Jadi, bukan hanya satu atau Dua PAUD saja.”Bukan hanya Lembaga saya, tapi hampir semua Lembaga PAUD yang terakomodir mendapat dana Bantuan tersebut. Angkanya, hingga mencapai Jutaan per PAUD, modusnya sama seperti yang saya alami,” beber sumber.
Kepala Dikbudpora Kota Bima, H.Alwi Yasin membantah dengan keras dugaan dalam kaitan itu. Dalihnya, Anggaran BOP ditransfer langsung ke rekening masing-masing lembaga PAUD. Jadi sama sekali tidak ada celah untuk melakukan pemotongan.”Bagaimana bisa dipotong, sementara anggaranya langsung ditransfer ke rekening masing-masing lembaga penerima bantuan,” tegas Alwi Rabu (12/9) di Ruanganya.
Intinya lanjut Alwi, pemanfaatan anggaran Negara dalam kaitan itu sudah sesuai aturan dan mekanisme yang telah ditentukan. Jumlah anggaran yang ditransfer bervariasi sesuai SK Walikota Bima.”Angkanya, mulai dari Rp.9 Juta hingga Puluhan Juta per PAUD dan ditransfer semua ke rekening masing-masing PAUD. Hal itu berdasarkan Aturan berikut SK Walikota Bima. Jadi perlu saya tegaskan, penggunaan anggaran tersebut sudah sesuai aturan yang ada, tidak ada istilah pemotongan atau sejenisnya,” kilahnya. (KS-Anhar)
Kadis Dikbudpora Kota Bima, Drs H Alwi Yasin M.Ap, saat diwawancarai wartawan Koran Stabilitas |
KOTA BIMA, KS. - Namun, alokasi anggaran bernilai Miliaran untuk 125 PAUD se Kota Bima itu diduga telah terjadi praktek memperkaya diri oknum dan atau kelompok tertentu. Masalahnya, dari total anggaran sebesar itu hanya sebagian yang sampai ke tangan Pengelola PAUD. Artinya, anggaran tidak sepenuhnya masuk ke Rekening Lembaga PAUD. Misalnya, dari total Rp.9 Juta per PAUD sesuai SK Walikota Bima, yang diterima hanya Rp.5 Juta lebih.”Mestinya, Rp.9 Juta lebih, tapi yang masuk ke kerening saya hanya Rp.5 Juta lebih,” ungkap Rubi, Pengelola PAUD Ridho Ilahi.
Praktek dalam kaitan itu tergolong sistimatis dan diduga melibatkan pihak diluar Dinas. Sebab, dugaan pemotongan langsung melalui Bank. Fakta itu dibuktikan dengan jumlah Saldo masing-masing Lembaga PAUD. Bahkan, dalam Buku Rekening tercantum Nama Perusahaan Pengadaan berikut Nama Peralatan.”Nama Perusahaan Pengadaan Bahan Bermain, Belajar dan sebagainya yakni CV. Agsiwa. Itu sesuai yang tercantum dalam Buku Rekening saya,” tutur sumber sembari menunjukan Bukti berupa Buku Rekening kepada Wartawan.
Sepertinya, praktek serupa pun berlangsung di Lembaga PAUD lainya. Jadi, bukan hanya satu atau Dua PAUD saja.”Bukan hanya Lembaga saya, tapi hampir semua Lembaga PAUD yang terakomodir mendapat dana Bantuan tersebut. Angkanya, hingga mencapai Jutaan per PAUD, modusnya sama seperti yang saya alami,” beber sumber.
Kepala Dikbudpora Kota Bima, H.Alwi Yasin membantah dengan keras dugaan dalam kaitan itu. Dalihnya, Anggaran BOP ditransfer langsung ke rekening masing-masing lembaga PAUD. Jadi sama sekali tidak ada celah untuk melakukan pemotongan.”Bagaimana bisa dipotong, sementara anggaranya langsung ditransfer ke rekening masing-masing lembaga penerima bantuan,” tegas Alwi Rabu (12/9) di Ruanganya.
Intinya lanjut Alwi, pemanfaatan anggaran Negara dalam kaitan itu sudah sesuai aturan dan mekanisme yang telah ditentukan. Jumlah anggaran yang ditransfer bervariasi sesuai SK Walikota Bima.”Angkanya, mulai dari Rp.9 Juta hingga Puluhan Juta per PAUD dan ditransfer semua ke rekening masing-masing PAUD. Hal itu berdasarkan Aturan berikut SK Walikota Bima. Jadi perlu saya tegaskan, penggunaan anggaran tersebut sudah sesuai aturan yang ada, tidak ada istilah pemotongan atau sejenisnya,” kilahnya. (KS-Anhar)
COMMENTS