Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc, belum lama ini mengingatkan Bupati Dompu Drs. H Bambang M Yasin, agar tidak bangga dan terlen...
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc, belum lama ini mengingatkan Bupati Dompu Drs. H Bambang M Yasin, agar tidak bangga dan terlena dengan angka statistik yang menyatakan bahwa ekonomi Dompu mengalami kenaikan alias sejatera. Menurut Dia, angka statistik bukan menjadi tolak ukur masyarakat Dompu sejatera.
DOMPU,KS- "Jangan bangga dan terlena dengan angka statistik,sementara kondisi dompu masih banyak persoalan yang memprihatinkan," ujar Zulkieflimansyah, saat bersilaturahmi dengan unsur Pemerintah Kabupaten Dompu, Tokoh Agama, Masyarakat dan Tokoh Pemuda, Sabtu malam (6/10).
Zulkieflimansyah menyebut, saat ini dompu masih banyak persoalan yang perlu menjadi perhatian serius terutama mengenai masalah populasi ternak di Kabupaten Dompu."Di Dompu hampir lahan ternak dikuasai dan ternak susah mendapatkan makanan. Jangan ngaku masyarakat sejatera kalau petani ternak masih susah," katanya.
Tidak hanya itu, Zulkieflimansyah juga menyebut, Dompu bangga dengan adanya Tambang Emas, tapi yang perlu diperhatikan kata Dia, apakah keberadaan emas itu bisa dinikmati oleh masyarakat terutama warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang."Sama saja bohong ada tambang emas, kalau masyarakat tidak bisa menikmati hasil dari tambang itu," tuturnya.
Mengenai pengakuan Dompu adalah daerah yang terkaya nomor satu di NTB, lanjut Zulkieflimansyah, itu tentu harus dibarengi berdasarkan fakta dan realita yang ada. Sebab sepengetahuan Dia, masyarakat Dompu terutama Petani saat ini banyak mengeluhkan mengenai minimnya ketersediaan pupuk dan lainnya."Jangan bangga dengan predikat daerah kaya, sementara masyarakat masih banyak mengeluh mengenai apa yang mereka rasakan sampai saat ini," jelasnya.
Menurut Zulkieflimansyah, daerah dan masyarakat baru bisa dikatakan sejatera tentu harus dibarengi dengan pola pikir dan wawasan yang luas, terutama di tingkat jajaran pemerintahannya.
"Pemerintah (para kepala dinas,Red) harus bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Ya minimal, menuntut ilmu (sekolah) di negara-negara luar agar wawasan dan pola pikir bisa lebih luas," sarannya.
Lebih jauh Zulkieflimansyah mengingatkan, jadilah pejabat yang biasa melayani. Sebalinya kata Dia, jangan jadi pejabat yang biasa dilayani."Kalau jadi pejabat yang biasa dilayani akan jadi apa daerah dan masyarakat," paparnya.(KS-RUL)
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc |
DOMPU,KS- "Jangan bangga dan terlena dengan angka statistik,sementara kondisi dompu masih banyak persoalan yang memprihatinkan," ujar Zulkieflimansyah, saat bersilaturahmi dengan unsur Pemerintah Kabupaten Dompu, Tokoh Agama, Masyarakat dan Tokoh Pemuda, Sabtu malam (6/10).
Zulkieflimansyah menyebut, saat ini dompu masih banyak persoalan yang perlu menjadi perhatian serius terutama mengenai masalah populasi ternak di Kabupaten Dompu."Di Dompu hampir lahan ternak dikuasai dan ternak susah mendapatkan makanan. Jangan ngaku masyarakat sejatera kalau petani ternak masih susah," katanya.
Tidak hanya itu, Zulkieflimansyah juga menyebut, Dompu bangga dengan adanya Tambang Emas, tapi yang perlu diperhatikan kata Dia, apakah keberadaan emas itu bisa dinikmati oleh masyarakat terutama warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang."Sama saja bohong ada tambang emas, kalau masyarakat tidak bisa menikmati hasil dari tambang itu," tuturnya.
Mengenai pengakuan Dompu adalah daerah yang terkaya nomor satu di NTB, lanjut Zulkieflimansyah, itu tentu harus dibarengi berdasarkan fakta dan realita yang ada. Sebab sepengetahuan Dia, masyarakat Dompu terutama Petani saat ini banyak mengeluhkan mengenai minimnya ketersediaan pupuk dan lainnya."Jangan bangga dengan predikat daerah kaya, sementara masyarakat masih banyak mengeluh mengenai apa yang mereka rasakan sampai saat ini," jelasnya.
Menurut Zulkieflimansyah, daerah dan masyarakat baru bisa dikatakan sejatera tentu harus dibarengi dengan pola pikir dan wawasan yang luas, terutama di tingkat jajaran pemerintahannya.
"Pemerintah (para kepala dinas,Red) harus bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Ya minimal, menuntut ilmu (sekolah) di negara-negara luar agar wawasan dan pola pikir bisa lebih luas," sarannya.
Lebih jauh Zulkieflimansyah mengingatkan, jadilah pejabat yang biasa melayani. Sebalinya kata Dia, jangan jadi pejabat yang biasa dilayani."Kalau jadi pejabat yang biasa dilayani akan jadi apa daerah dan masyarakat," paparnya.(KS-RUL)
COMMENTS