Setiap Tahun, Masyarakat Kabupaten Bima pada sejumlah Desa terus dihadapkan dengan persoalan krisis Air Bersih. Tak terkecuali, Desa Punti ...
Setiap Tahun, Masyarakat Kabupaten Bima pada sejumlah Desa terus dihadapkan dengan persoalan krisis Air Bersih. Tak terkecuali, Desa Punti Kecamatan Soromandi. Prihatin atas masalah tersebut, Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) Wadu Kadera Desa Punti pun bergerak. Bentuknya, melakukan lobi sekaligus memperjuangkan Anggaran Pusat.
BIMA, KS.- Perjuangan KKM Wadu Kadera dalam kaitan itu rupanya tidak sia-sia. Hasilnya, dana bantuan Luar Negeri Rp.140 Juta lebih untuk Program Air Bersih dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pansismas) mampu dihadirkan. Lokasinya, tepat di Mata Air So Wadu Kadera.
"Alhamdulillah, Tahun ini kelompok kami kembali mendapat kepercayaan Pusat untuk pansismas," kata Suryadin S.Pdi, Ketua Saklak Pansismas kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Pria yang akrab disapa Pena Bumi itu menjelaskan, bantuan luar negeri sharing APBN sebesar itu diperuntukan untuk beberapa item pekerjaan. Antara lain, pembuatan Satu Bak Penampungan Air, pembelian Pipa sepanjang 0,5 KM."Saat ini, bak penampungan air tengah dikerjakan. Setelah rampung, dilanjutkan dengan pemasangan Pipa," jelasnya.
Lanjutnya, sasaran program ini diperuntukan untuk pemukiman warga yang kesulitan mendapat air bersih. Sehingga, lokasi pembagunan Bak penampungan air tak jauh dari Pemukiman Warga.
"Program ini intinya adalah untuk membantu masyarakat yang krisis air bersih.,Selain kami yang tergabung dalam KKM Wadu Kadera, juga melibatkan Pemuda Desa setempat untuk memfasilitasi kegiatan tersebut," terangnya.
Ia menambahkan, kepercayaan pemerintah dalam program ini tak hanya Tahun 2018. Tapi, juga tahun 2017 dengan total dana bantuan sebesar Rp 200 Juta."Item pekerjaanya sama, hanya saja ada penambahan sanitasi dan cuci tangan siswa. Lokasinya, di dua sekolah, yakni SDN Sarita dan MIS Punti," pungkasnya. (KS- Anhar)
Proses pembuatan Satu Bak Penampungan Air |
BIMA, KS.- Perjuangan KKM Wadu Kadera dalam kaitan itu rupanya tidak sia-sia. Hasilnya, dana bantuan Luar Negeri Rp.140 Juta lebih untuk Program Air Bersih dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pansismas) mampu dihadirkan. Lokasinya, tepat di Mata Air So Wadu Kadera.
"Alhamdulillah, Tahun ini kelompok kami kembali mendapat kepercayaan Pusat untuk pansismas," kata Suryadin S.Pdi, Ketua Saklak Pansismas kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Pria yang akrab disapa Pena Bumi itu menjelaskan, bantuan luar negeri sharing APBN sebesar itu diperuntukan untuk beberapa item pekerjaan. Antara lain, pembuatan Satu Bak Penampungan Air, pembelian Pipa sepanjang 0,5 KM."Saat ini, bak penampungan air tengah dikerjakan. Setelah rampung, dilanjutkan dengan pemasangan Pipa," jelasnya.
Lanjutnya, sasaran program ini diperuntukan untuk pemukiman warga yang kesulitan mendapat air bersih. Sehingga, lokasi pembagunan Bak penampungan air tak jauh dari Pemukiman Warga.
"Program ini intinya adalah untuk membantu masyarakat yang krisis air bersih.,Selain kami yang tergabung dalam KKM Wadu Kadera, juga melibatkan Pemuda Desa setempat untuk memfasilitasi kegiatan tersebut," terangnya.
Ia menambahkan, kepercayaan pemerintah dalam program ini tak hanya Tahun 2018. Tapi, juga tahun 2017 dengan total dana bantuan sebesar Rp 200 Juta."Item pekerjaanya sama, hanya saja ada penambahan sanitasi dan cuci tangan siswa. Lokasinya, di dua sekolah, yakni SDN Sarita dan MIS Punti," pungkasnya. (KS- Anhar)
COMMENTS