Di hari anti korupsi Senin (10/12) kemarin, sejumlah aktivis LSM menggelar aksi unjukrasa depan Kantor Kejaksaan Negeri Raba Bima, menuntut ...
Di hari anti korupsi Senin (10/12) kemarin, sejumlah aktivis LSM menggelar aksi unjukrasa depan Kantor Kejaksaan Negeri Raba Bima, menuntut sejumlah kasus korupsi yang tengah ditangani lembaga penegak hukum setempat agar di selesaikan secepatnya, terutama kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD se Kota Bima bernilai milyaran rupiah, sejak Tahun 2016-2018.
KOTA BIMA, KS.- Kedatangan tamu tak diundang di Kantor Kejaksaan tersebut mendapat perhatian sejumlah pengguna jalan juga puluhan pegawai Kejaksaan Negeri Raba Bima. Sehingga, sejumlah aktivis yang melakukan aksi diterima baik oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Raba Bima, Ikhawan,SH.
Pada kesempatan itu, Amrin,SE salah satu massa aksi mempertanyakan sejauhmana penanganan kasus korupsi dana PAUD tersebut, karena sudah hampir dua bulan dilakukan penyelidikan oleh pihak Kejaksaan. “Kasusnya lagi ditangani serius oleh teman-teman jaksa di pidana khusus (pidsus). Ya, masih dalam tahap penyelidikan bahkan puluhan saksi telah diperiksa oleh penyidik jaksa atas kasus itu,” kata Ikhawan di depan para delegasi aksi.
Sementara di tempat terpisah, Kasi Pidsus, I Wayan Suriawan,SH,MH menegaskan bahwa kasus PAUD di Dikpora Kota Bima menjadi atensi khusus pihaknya, dan diperkirkan awal bulan di Tahun 2019 sudah ada kejelasan atas kasus itu.
“Kasus BOP PAUD menjadi atensi khusus kami di pidsus. Tenang saja-lah, karena sudah banyak saksi yang kami periksa, yang tentunya kasus itu tidak akan mengecewakan masyarakat Kota Bima,”janjinya.
Disinggung siapa saja yang terlibat dalam kasus itu ?. Secara tegas Wayan mengatakan bahwa kasus itu menggiring banyak pihak, terutama oknum pejabat dan pegawai di Lingkup Dikpora.”Intinya, kasus BOP PAUD menjadi atensi khusu8 kami di pidsus dan segera diselesaikan,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan Amrin,SE setelah mendengar penjelasan dari pihak kejaksaan tersebut ?. Secara tegas Amrin mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan demonstrasi terkait kasus PAUD juga kasus-kasus lain yang ditangani pihak kejaksaan.
“Kasus PAUD itu harus segera diselesaikan. Bila tidak, maka patut dipertanyakan kinerja pihak kejaksaan, apalagi sejumlah barang bukti dan alat bukti sudah banyak disita oleh pihak Kejaksaan setempat,” tegasnya.
Selain itu, Jaksa juga diminta agar memeriksa pihak perbankan yaitu managemen Bank BNI. Karena diduga kuat BNI terindikasi kuat ada konspirasi terselubung dengan pihak Dikpora.”Saya juga meminta jaksa agar tidak saja memeriksa pejabat dan pegawai dikpora dalam kasus itu, tapi pihak bank juga terindikasi melakukan kejahatan bersama=-sama yakni diduga menyalahgunakan jabatan dan kewenangan terkait pemotongan dan pencairan dana BOP tersebut,” tegasnya lagi.(KS-Aaz)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS.- Kedatangan tamu tak diundang di Kantor Kejaksaan tersebut mendapat perhatian sejumlah pengguna jalan juga puluhan pegawai Kejaksaan Negeri Raba Bima. Sehingga, sejumlah aktivis yang melakukan aksi diterima baik oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Raba Bima, Ikhawan,SH.
Pada kesempatan itu, Amrin,SE salah satu massa aksi mempertanyakan sejauhmana penanganan kasus korupsi dana PAUD tersebut, karena sudah hampir dua bulan dilakukan penyelidikan oleh pihak Kejaksaan. “Kasusnya lagi ditangani serius oleh teman-teman jaksa di pidana khusus (pidsus). Ya, masih dalam tahap penyelidikan bahkan puluhan saksi telah diperiksa oleh penyidik jaksa atas kasus itu,” kata Ikhawan di depan para delegasi aksi.
Sementara di tempat terpisah, Kasi Pidsus, I Wayan Suriawan,SH,MH menegaskan bahwa kasus PAUD di Dikpora Kota Bima menjadi atensi khusus pihaknya, dan diperkirkan awal bulan di Tahun 2019 sudah ada kejelasan atas kasus itu.
“Kasus BOP PAUD menjadi atensi khusus kami di pidsus. Tenang saja-lah, karena sudah banyak saksi yang kami periksa, yang tentunya kasus itu tidak akan mengecewakan masyarakat Kota Bima,”janjinya.
Disinggung siapa saja yang terlibat dalam kasus itu ?. Secara tegas Wayan mengatakan bahwa kasus itu menggiring banyak pihak, terutama oknum pejabat dan pegawai di Lingkup Dikpora.”Intinya, kasus BOP PAUD menjadi atensi khusu8 kami di pidsus dan segera diselesaikan,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan Amrin,SE setelah mendengar penjelasan dari pihak kejaksaan tersebut ?. Secara tegas Amrin mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan demonstrasi terkait kasus PAUD juga kasus-kasus lain yang ditangani pihak kejaksaan.
“Kasus PAUD itu harus segera diselesaikan. Bila tidak, maka patut dipertanyakan kinerja pihak kejaksaan, apalagi sejumlah barang bukti dan alat bukti sudah banyak disita oleh pihak Kejaksaan setempat,” tegasnya.
Selain itu, Jaksa juga diminta agar memeriksa pihak perbankan yaitu managemen Bank BNI. Karena diduga kuat BNI terindikasi kuat ada konspirasi terselubung dengan pihak Dikpora.”Saya juga meminta jaksa agar tidak saja memeriksa pejabat dan pegawai dikpora dalam kasus itu, tapi pihak bank juga terindikasi melakukan kejahatan bersama=-sama yakni diduga menyalahgunakan jabatan dan kewenangan terkait pemotongan dan pencairan dana BOP tersebut,” tegasnya lagi.(KS-Aaz)
COMMENTS