Hingga Tahun ke Tiga masa kepemimpinan Hj.Indah Damayanti Putri, SE – DRs, H. Dahlan,M.Noer, ternyata masih ada beberapa Sekolah yang kondis...
Hingga Tahun ke Tiga masa kepemimpinan Hj.Indah Damayanti Putri, SE – DRs, H. Dahlan,M.Noer, ternyata masih ada beberapa Sekolah yang kondisisnya sangat memprihatinkan. Salah satunya, SDN Inpres Tonggo Ndoa, Kecamatan Palibelo, Atap sekolah itu mengalami kerusakan tak terbantahkan. Hingga, bahkan nyaris ambruk. Meski, pihak sekolah mengaku sudah beberapa kali melaporkan atas kondisi sekolah itu. Namun, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) seolah cuek.
STABILITAS, WOHA.- Hal itu disampaikan Kepalas Sekolah (Kepsek), M.Hasan, S.Pdi kepada Wartawan Koran Stabilitas. Menurutnya, kondisi semacam itu sudah berlangsung lama. Tapi, tidak juga mendapat perhatian dari Pemerintah.”Sudah beberapa kali dilaporkan, toh tidak juga ada perhatian,” kata M.Hasan.
Kondisi demikian lanjutnya, berimbas terhadap menurunya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di musim hujan, Dua Ruang Belajar sama sekali tidak bisa digunakan untuk KBM. Karena, mengalami kebocoran.”Saat musim hujan, dua ruangan ini tidak dapat digunakan. Sehingga, minat siswa untuk belajar menurun,” ujarnya.
Semestinya, dengan kondisi seperti ini, perhatian pemerintah teramat dibutuhkan. Terlebih, hal ini menyangkut generasi bangsa dalam memperoleh pendidikan yang layak. Faktanya, hal itu justeru berbanding terbalik dengan yang diharapkan.”Buktinya, kerusakan di sekolah ini nyaris tidak diperhatikan. Padahal, itu sudah berlangsung lama,” terangnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah (Pemda) untuk senantiasa memperjuangkan anggaran untuk memperbaiki kerusakan dalam kaitan itu. Sehingga, proses KBM dapat berjalan lancar seperti biasanya.”Kami berharap, agar sekiranya dapat meninjau kembali kondisi sekolah ini,” pintanya. (KS-Aris)
Ilustrasi |
STABILITAS, WOHA.- Hal itu disampaikan Kepalas Sekolah (Kepsek), M.Hasan, S.Pdi kepada Wartawan Koran Stabilitas. Menurutnya, kondisi semacam itu sudah berlangsung lama. Tapi, tidak juga mendapat perhatian dari Pemerintah.”Sudah beberapa kali dilaporkan, toh tidak juga ada perhatian,” kata M.Hasan.
Kondisi demikian lanjutnya, berimbas terhadap menurunya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di musim hujan, Dua Ruang Belajar sama sekali tidak bisa digunakan untuk KBM. Karena, mengalami kebocoran.”Saat musim hujan, dua ruangan ini tidak dapat digunakan. Sehingga, minat siswa untuk belajar menurun,” ujarnya.
Semestinya, dengan kondisi seperti ini, perhatian pemerintah teramat dibutuhkan. Terlebih, hal ini menyangkut generasi bangsa dalam memperoleh pendidikan yang layak. Faktanya, hal itu justeru berbanding terbalik dengan yang diharapkan.”Buktinya, kerusakan di sekolah ini nyaris tidak diperhatikan. Padahal, itu sudah berlangsung lama,” terangnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah (Pemda) untuk senantiasa memperjuangkan anggaran untuk memperbaiki kerusakan dalam kaitan itu. Sehingga, proses KBM dapat berjalan lancar seperti biasanya.”Kami berharap, agar sekiranya dapat meninjau kembali kondisi sekolah ini,” pintanya. (KS-Aris)
COMMENTS