Bima,KS. - Ada potret menarik saat aksi demonstrasi berbagai elemen mahasiswa yang berlangsung Senin kemarin di DPRD Kabupaten Bima. Sa...
Bima,KS. - Ada potret menarik saat aksi demonstrasi berbagai elemen mahasiswa yang berlangsung Senin kemarin di DPRD Kabupaten Bima.
Ketua sementara, Muhammad Putera Feriyandi yang didesak mahasiswa hadir didepan massa aksi memberi jawaban atas tuntutan yang tertera pada lembar pernyataan sikap, dengan sigap mendatangi setiap kelompok mahasiswa. Bahkan tidak segan naik diatas pick up para demonstran menyampaikan tanggapan. Itu terjadi hingga siang hari sampai tuntas dan mahasiswa merasa terpuaskan atas jawaban Ketua Sementara tersebut
Hanya saja fenomena menarik dan terbilang gagah berani itu, mendapat sorotan dari sejumlah rekannya sesama wakil rakyat.
Mengapa ?, saat menghadapi massa aksi, Yandi (sapaannya), terlihat dikelilingi pengawal. Kawalan yang dilakukan cukup ketat. Bukan saja saat menghadapi massa aksi, diruang kerjanya pun dikerumumi para pengawal.
Sentilan pertama datang dari Anggota DPRD dari Partai PAN Rafidin. semestinya saat menanggapi aksi demo, Yandi tidak perlu membawa pengawal untuk melindungi dirinya saat menghadapi para pendemo. apalagi para pengawal itu bukan berkaitan langsung dengan aparatur pegawai di lembaga dewan.
"Saya bangga karena dia punya banyak teman, tapi jangan bawa kesini, kalau mereka berbondong- bondong kesini berarti dia tak menghargai DPRD, " Ujar Anggota DPRD Kabupaten Bima ini.
Mantan wartawan ini menyarankan pada Ketua Sementara itu, saat dan momentum lainnya, tidak lagi membawa serta atau melibatkan banyak pengawal untuk urusan kedinasan apalagi ini lembaga legislatif tempat dan rumahnya rakyat.
"saya sarankan agar tidak perlu dikelilingi banyak pengawal. kita jangan diajak untuk melihat sesuatu yang aneh-aneh, " terangnya.
Senada dengan Rafidin, Dedy MT utusan Partai Demokrat menyorot sikap yang ditunjukan Yandi selaku pilot DPRD Kabupaten Bima. Menurutnya, Ketua DPRD tak perlu membawa bodyguardnya. Sebab ia menilai masih ada anggota dewan yang lain yang bisa mendampinginya. Atau setidaknya banyak aparat Polisi dan Pol PP sebagai instrumen negara yang bertugas mengamankan para pejabat daerah, dalam situasi yang gaduh seperti saat aksi demonstrasi.
"Tindakan yang dipraktekan Ketua itu, sama halnya tidak menunjukan kewibawaan lembaga yang terhormat ini Pula sama halnya melegitimasi diri seorang ketua harus banyak pengawal pribadi. Ini mestinya tidak boleh dilakukan olehnya,"sorotnya.
Hal yang tidak berbeda disorot wakil rakyat dua periode, Saifullah dari PKS.
Apa yang diperlihatkan Yandi, seperti orang mempertontonkan kedigdayaan saja. Karakter penguasa dan mesti dilindungi banyak pengawa menjadi tren kekinian. Padahal itu telah menghianati legitimasi dan kepecayaan rakyat yang mengaggap anggota DPRD adalah representasi dari mereka (rakyat).
Saifullah, Rafidin, Sos, dan Dedy MT |
Ketua sementara, Muhammad Putera Feriyandi yang didesak mahasiswa hadir didepan massa aksi memberi jawaban atas tuntutan yang tertera pada lembar pernyataan sikap, dengan sigap mendatangi setiap kelompok mahasiswa. Bahkan tidak segan naik diatas pick up para demonstran menyampaikan tanggapan. Itu terjadi hingga siang hari sampai tuntas dan mahasiswa merasa terpuaskan atas jawaban Ketua Sementara tersebut
Hanya saja fenomena menarik dan terbilang gagah berani itu, mendapat sorotan dari sejumlah rekannya sesama wakil rakyat.
Mengapa ?, saat menghadapi massa aksi, Yandi (sapaannya), terlihat dikelilingi pengawal. Kawalan yang dilakukan cukup ketat. Bukan saja saat menghadapi massa aksi, diruang kerjanya pun dikerumumi para pengawal.
Sentilan pertama datang dari Anggota DPRD dari Partai PAN Rafidin. semestinya saat menanggapi aksi demo, Yandi tidak perlu membawa pengawal untuk melindungi dirinya saat menghadapi para pendemo. apalagi para pengawal itu bukan berkaitan langsung dengan aparatur pegawai di lembaga dewan.
"Saya bangga karena dia punya banyak teman, tapi jangan bawa kesini, kalau mereka berbondong- bondong kesini berarti dia tak menghargai DPRD, " Ujar Anggota DPRD Kabupaten Bima ini.
Mantan wartawan ini menyarankan pada Ketua Sementara itu, saat dan momentum lainnya, tidak lagi membawa serta atau melibatkan banyak pengawal untuk urusan kedinasan apalagi ini lembaga legislatif tempat dan rumahnya rakyat.
"saya sarankan agar tidak perlu dikelilingi banyak pengawal. kita jangan diajak untuk melihat sesuatu yang aneh-aneh, " terangnya.
Senada dengan Rafidin, Dedy MT utusan Partai Demokrat menyorot sikap yang ditunjukan Yandi selaku pilot DPRD Kabupaten Bima. Menurutnya, Ketua DPRD tak perlu membawa bodyguardnya. Sebab ia menilai masih ada anggota dewan yang lain yang bisa mendampinginya. Atau setidaknya banyak aparat Polisi dan Pol PP sebagai instrumen negara yang bertugas mengamankan para pejabat daerah, dalam situasi yang gaduh seperti saat aksi demonstrasi.
"Tindakan yang dipraktekan Ketua itu, sama halnya tidak menunjukan kewibawaan lembaga yang terhormat ini Pula sama halnya melegitimasi diri seorang ketua harus banyak pengawal pribadi. Ini mestinya tidak boleh dilakukan olehnya,"sorotnya.
Hal yang tidak berbeda disorot wakil rakyat dua periode, Saifullah dari PKS.
Apa yang diperlihatkan Yandi, seperti orang mempertontonkan kedigdayaan saja. Karakter penguasa dan mesti dilindungi banyak pengawa menjadi tren kekinian. Padahal itu telah menghianati legitimasi dan kepecayaan rakyat yang mengaggap anggota DPRD adalah representasi dari mereka (rakyat).
COMMENTS