Kota Bima,KS.- Seperti rindu menggelora semua terobati penuh kasih. Sosok ramah tak pernah lekang dihati itu, datang menawar kebersamaan dal...
Kota Bima,KS.-Seperti rindu menggelora semua terobati penuh kasih. Sosok ramah tak pernah lekang dihati itu, datang menawar kebersamaan dalam rajutan cinta.
Prolog itu sangat tergambar, saat H Arahman H Abidin yang biasa disapa.Ajiman, menyambangi warga di Lingkungan Wadumbolo Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) begitu konten pertemuan yang digelar Ajiman dalam rangkain resesnya, sebagai anggota DPRD Provinsi NTB yang terkelompok pada Daerah Pemilihan (Dapil) VI yang meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Kegiatan reses Rabu malam (6/11) tersebut, begitu ramai dN terbingkai kekeluargaan seperti dibalut rasa rindu sosok yang pernah dekat dengan warga Kota Bima, karena sebelumnya Ajiman, mantan Wakil Wali Kota Bima, tentu tidak asing bagi warga setempat khusunya.
Saat jaring asmara itu, hadir pula Lurah Dara, Ketua LPM, tokoh agama, tokoh pemuda dan ratusan warga Kelurahan Dara yang memanfaatkan momentum reses untuk mengemukakan keluhan dan kebutuhan untuk dana ro rasa (kampung,red).
Terpantau saat reses Duta Partai Demokrat itu, problem yang paling utama dan mendesak disampaikan warga yakni krisis air bersih yang selalu terjadi setiap tahunnya. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat hanya dibantu droping air oleh Pemerintah Kota Bima dan membayar air dari Pertamina.
Kehadiran anggota DPRD Provinsi itu, diharapkan warga dapat menyelesaikan masalah krisis air bersih melalui dana aspirasinya. Sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa ketua RT dan RW setempat, bahwa masalah air bersih harus segera dituntaskan.
"Mungkin bisa dilakukan pipanisasi atau bor dalam," ungkap salah satu ketua RT.
Masalah itu pun diperkuat oleh Lurah Dara Buhari, S.Sos. Kepada anggota DRPD Provinsi Lurah mengharapkan agar masalah air bersih dituntaskan. "Ini masalah paling serius yang dihadapi oleh warga Dara dan sekitarnya," jelas Lurah.
Menanggapi hal itu, Ajiman berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut. Sebab, masalah air bersih merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini akan jadi atensi kami di DPRD Provinsi NTB. Apalagi saya memiliki tanggungjawab moral karena mendapat suara terbanyak di Kota Bima," ungkapnya.
Namun untuk masalah itu katanya, bisa ditindaklanjuti dengan catatan, meminta kepada Lurah untuk bersurat ke DPRD Provinsi NTB sebagai dasar untuk ditindaklanjuti.
"Silahkan buat surat sebelum saya balik ke Mataram," sarannya.
Tidak itu saja, sejumlah kebutuhan warga setempat, semisal alat tangkap nelayan, bakulan dan kelompok wira usaha lain diatensi Ajiman untuk diperjuangkan termasuk direalisasikan dalam anggaran aspirasi dewan.
Pula sejumlah peningkatan sarana prasarana yang bisa dibijaki dengan anggaeam provinsi diatensi Ajiman.
"Semua menjadi perhatian saya. Hanya saja tetap mengedepankan skala prioritas. Tidak semua bisa dipenuhi secara langsung, butuh proses. Ini perlu saya sampaikan agar saya tidak dianggap ingkar janji,"ucapnya pada sejumlah waga Wadumbolo. (KS-Aris)
H Arahman H Abidin |
Prolog itu sangat tergambar, saat H Arahman H Abidin yang biasa disapa.Ajiman, menyambangi warga di Lingkungan Wadumbolo Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) begitu konten pertemuan yang digelar Ajiman dalam rangkain resesnya, sebagai anggota DPRD Provinsi NTB yang terkelompok pada Daerah Pemilihan (Dapil) VI yang meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Kegiatan reses Rabu malam (6/11) tersebut, begitu ramai dN terbingkai kekeluargaan seperti dibalut rasa rindu sosok yang pernah dekat dengan warga Kota Bima, karena sebelumnya Ajiman, mantan Wakil Wali Kota Bima, tentu tidak asing bagi warga setempat khusunya.
Saat jaring asmara itu, hadir pula Lurah Dara, Ketua LPM, tokoh agama, tokoh pemuda dan ratusan warga Kelurahan Dara yang memanfaatkan momentum reses untuk mengemukakan keluhan dan kebutuhan untuk dana ro rasa (kampung,red).
Terpantau saat reses Duta Partai Demokrat itu, problem yang paling utama dan mendesak disampaikan warga yakni krisis air bersih yang selalu terjadi setiap tahunnya. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat hanya dibantu droping air oleh Pemerintah Kota Bima dan membayar air dari Pertamina.
Kehadiran anggota DPRD Provinsi itu, diharapkan warga dapat menyelesaikan masalah krisis air bersih melalui dana aspirasinya. Sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa ketua RT dan RW setempat, bahwa masalah air bersih harus segera dituntaskan.
"Mungkin bisa dilakukan pipanisasi atau bor dalam," ungkap salah satu ketua RT.
Masalah itu pun diperkuat oleh Lurah Dara Buhari, S.Sos. Kepada anggota DRPD Provinsi Lurah mengharapkan agar masalah air bersih dituntaskan. "Ini masalah paling serius yang dihadapi oleh warga Dara dan sekitarnya," jelas Lurah.
Menanggapi hal itu, Ajiman berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut. Sebab, masalah air bersih merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini akan jadi atensi kami di DPRD Provinsi NTB. Apalagi saya memiliki tanggungjawab moral karena mendapat suara terbanyak di Kota Bima," ungkapnya.
Namun untuk masalah itu katanya, bisa ditindaklanjuti dengan catatan, meminta kepada Lurah untuk bersurat ke DPRD Provinsi NTB sebagai dasar untuk ditindaklanjuti.
"Silahkan buat surat sebelum saya balik ke Mataram," sarannya.
Tidak itu saja, sejumlah kebutuhan warga setempat, semisal alat tangkap nelayan, bakulan dan kelompok wira usaha lain diatensi Ajiman untuk diperjuangkan termasuk direalisasikan dalam anggaran aspirasi dewan.
Pula sejumlah peningkatan sarana prasarana yang bisa dibijaki dengan anggaeam provinsi diatensi Ajiman.
"Semua menjadi perhatian saya. Hanya saja tetap mengedepankan skala prioritas. Tidak semua bisa dipenuhi secara langsung, butuh proses. Ini perlu saya sampaikan agar saya tidak dianggap ingkar janji,"ucapnya pada sejumlah waga Wadumbolo. (KS-Aris)
COMMENTS