Bima,KS.- Siapapun sudah tidak menampik, hamparan hutan yang begitu luas di pegunungan Parado, tersisa lereng dan pebukitan tanpa pohon, tan...
Bima,KS.-Siapapun sudah tidak menampik, hamparan hutan yang begitu luas di pegunungan Parado, tersisa lereng dan pebukitan tanpa pohon, tandus tersisa bebatuan.
Sederet tanya tak terjawab, apakah semata karena ulah manusia yang membabat hutan ataukah hutan dikawasan itu yang berdempetan langsung dengan bibir pantai dilaut lepas ujung timur Kabupaten Bima yang kini berubah fungsi menjadi petakan-petakan tambak udang ?.
Sepertinya gelitik pertanyaan itu menguak setelah Komisi 3 DPRD Kabupaten Bima, anjang sana berjalan menyusuri alam yang dulu bagai maya pada lukisan indah Sang Kuasa. Lewat kerja Monitoring dan Evaluasi (Monev) selama sepakan lalu.
Menjawab pertanyaan itu, sangatlah sederhana dan tidak perlu dikaji begitu susah. Rusaknya hutan dibelahan Gunung Parado, bukan semata karena warga sekitar yang merubah fungsi hutan apalagi sekedar mengabil kayu yang ada. Lebih dari itu karena adanya muslihat besar mengekploitasi isi dalam pegunungan tersebut karena ada sesuatu didalam gunung itu. “Tambak udang hanyalah tipuan. Dibalik itu ada investor pertambangan yang akan mengekploitasi isi perut gunung di Parado yang tidak lain logam mulia Emas, “begitu dgaan keras disampaikan Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, Senin (20/1) di ruang kerja komisi.
Tambang udang digarisbwahinya hanyalah kamuflase dari muslihat besar yang tengah dimainkan kumpulan mafia pertambangan. Nanti kata singanya Rumah Rakyat DPRD Kabupaten Bima itu, tambang udang akan berubah jadi lahan pertambangan. Bukti lain dari dugaannya, ratusan hektar lahan yang terbentang 15 kilmoeter hingga kebibir pantai Parado Wane, disinyalir telah dimiliki secara pribadi oleh orang-orang tertentu bahkan ditengarainya telah menjadi milik sejumlah pejabat.
“Maraknya pembelian tanah yang dilakukan oleh investor ilegal diduga sebagai rencana terselubung mengeskploitasi sumber daya alam di Parado. Cara mengelabuinya saat ini investor bangun tambak udang. Sangat mungkin kedepan dengan banyaknya tanah yang dibeli investor dan dengan penguasaan atas tanah itu, akan dirubah fungsi sebagai areal ekspolitasi pertambangan,”duga Edi.
Prediksi duta Partai Nasdem ini, dengan alih fugnsi dan penguasaan lahan secara perlahan namun pasti dari investor ilegal ini, tentu berimpilikasi langsung pada kehidupan dan tata perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Parado. Malah tudingnya, penangkapan dan pelarangan warga setempat untuk mengambil dan merusak sumber daya alam di wilayah setempat, bagian dari muslihat atas penguasaan lahan oleh investor ilegal itu.
Mengapa ilegal ?, Edi menimpali, investor itu ilegal karena eksekutif dibawah kepemimpinan Bupati Bima Indah Damayanti Puteri, sama sekali tidak mengkomunikasikan dengan lembaga legislatif dalam kerangka menerima investor dalam bentuk apapun. Dugaan ini katanya, sangat kuat karena mengapa tiba-tiba ada investor yang mengelola lahan di Parado tanpa sepengetahuan lembaga dewan. Sebab sejatinya, semua harus diuji kelayakannya dan seperti apa Amndalnya.”Tidak bisa sepihak dan semubnyi-sembuyi seperti ini dong,”sentilnya.
Lebih aneh lagi sorot Ketua Komisi 3 ini, mengapa gampang sekali investor masuk dan menguasai hutan lindung diparado. Hal yang mengherankan lagi sebutnya, nyaris diatas sejumlah arela di gunung Desa Wane telah dibangun jalan layaknya tol. “Dimana posisi pemerintah pada sejumlah fakta seperti ini,”tanyanya.
Mestinya pada posisi ini sontaknya, pemerinta hadir sebagai pengawas yang jeli mengkaji dan menganalisa ada apa dibangun jalan diatas gunung yang begitu bagus. Apakah di gunung itu ada kandungan logam mulia (emas)-nya, sehingga investor ilegal itu dengan leluasa membangun sara prasarana jalan awalnya dan mungkin kedepan akan membangun sarana prasarana lain.
“Ada rencana jahat yang dilakukan investor dibalik ini semua. Memang awalnya membangun tambak udang. Suatu saat nanti ketika semua lahan telah dikuasai investor ada rencana mengeksploitasi sumber daya alama yang ada di gunung itu,”duganya lagi.
Secara tegas, sebelum dugaan ini menjadi fakta dikemudian hari dan berbuah masalah dan polemik yang berkepanjangan. Meminta Bupati beritndak tegas dan kalau tidak ada sikap teqas dari Bupati, maka patut diduga pula Bupati sebagai dalang dan otak dibalik semua yang terjadi dan kerusakan hutan di Parado. “Kalau Bupati tidak bersikap dan mengambil langkah tegas, berati Bupati dalang dibalik aktivitas tambak ilegal tersebut,”tudingnya.
Dalam waktu dekat, sebagai bagian dari hasil monev itu, kata Ketua Komisi 3 tersebut, akan memanggil dinas terkait semisal BLH, Kepalda Desa Parado Wane, Camat Parado dan pihak lainnya. Panggilan itu katanya sebagai bentuk keseriusan Komisi 3 untuk mengetahui ada apa dibalik sengakrut yang terjadi di Parado.(RED)
COMMENTS