Kota Bima,KS.- Sebagai pamungkas dari rangkaian jaring aspirasi dalam giat reses masa sidang 2 tahun 2020, 10 wakil rakyat wakil dari Dapil ...
Kota Bima,KS.-Sebagai pamungkas dari rangkaian jaring aspirasi dalam giat reses masa sidang 2 tahun 2020, 10 wakil rakyat wakil dari Dapil 1 Rasanae Timur dan Raba, Kelurahan Nitu menjadi bidikan serap aspirasi dimaksud.
10 wakil rakyat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Syamsuri dan 9 rekan anggota dewan lain mulai dari Syahbuddin, M Irfan, H Ridwan Mustakim, Edi Ihwansyah, Dedi Irwan, Muhamad Erwin, Hasnah Madilau, M Amin dan Abdul Haris, Ahad (23/2) sore bertatap muka dengan warga Kelurahan Nitu
Mengawali kegiatan reses, juru bicara Dapil 1 Irfan, membuka jalan reses yang berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Nitu.
Mengawali aspirasi dan harapan pada wakil rakyat Dapil 1, Ketua Karang Taruna Nitu Muhlis, mengusulkan lapangan Voly, pengaspalan dan peningkatan jalan, mobil sampah.
H Ismail mengusulkan peningkatan dan pengaspalan jalan Rontu-Nitu. Pembuatan Talud dibeberapa lokasi di wilayah Nitu yang bersinggungan langsung dengan areal persawahan.
Dahlan warga lain mengusulkan, perbaikan jalan ekonomi yang sudah rusak parah disejumlah titik di wilayah pertanian yang ada di Nitu.
Tajudin berharap pada wakil Dapil 1, peningkatan usaha kerajinan tenun yang menjadi bagian dari pencaharian warga setempat.
Syafruddin menyapaikan pertanyaan, apakah pelebaran jalan yang diusulkan menggunakan anggaran diluar Dana Kelurahan. Hanya saja ia berharap, dimusyawarakan dulu oleh pemerintah Kelurahan dengan pemilik lahan yang dipakai untuk pelebaran jalan dimaksud.
Beberapa warga lain juga mengusulkan hal yang tidak berbeda, baik usulan terkait infrastruktur pun terkait pemberdayaan.
Apa yang menjadi harapan dan usulan warga, diapresiasi wakil rakyat untuk ditindaklanjuti dalam pembahasan lebih lanjut, dalam rapat pembahasan baik di internal lembaga dewan pun dengan elsekutif.
Sebagai ploting dari seluruh usulan, harapan serta aspirasi warga
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Syamsuri meenggambarkan secara menyeluruh akuisisi tatakelola pembangunan dibawah kepemimpinan Lufti-Fery.
Disampaikan Syamsuri, bahwa anggaran Pendapatan Belanja Daeah (APBD) setiap tahunnya berkisar di angka dari Rp 800 Miliar. Sehingga diyakininya seluruh janji politik Lutfi-Feri yang pada prinsipnya telah tetuang dalam RPJMD Kota Bima, ter-realisasi, hingga lima tahun perjalanan pemerintahan ini. .
Menanggapi berbagai usulan warga, beberapa anggota dewan mulai dari irfan, Edi ikhwansyah menjaeab ada yang akan direalisasikan pada tahun 2020 dan ada pula yang diusahakan pada penganggaran tahun berikutnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syamsuri, menutup dengan pernyataan panjang terkait postur dan realisasi pembangunan yang telah terealisasi.
Diawalinya dengan ilustrasi bahwa dari 10 Kota dan kabupaten yang ada di NTB, hanya Kota Bima saja yang tidak memiliki Masjid di kantor Kepala Daerahnya. Dasar itulah kepemimpinan Lutfi-Feri merealisasikan satu masjid megah di pelataran kantor Pemkot Bima tersebut. Untuk pembangunan Masjid Nur Latif itu, sebutnya, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 4 Miliar. “ini semua komitmen pemerintah dalam membangun Kota Bima tercinta,”ujarnya.
Belum lagi urainya, alokasi anggaran besar yang menunjukan keberpihakan pada masyarakat, dinataranya, Rp 7,5 Miliar untuk para wira usaha. Lalu Rp 35 Miliar untuk alokasi BPJS warga tidak mampu. Rp 1 Miliar dana kelurahan untuk 41 kelurahan yang teralokasi tahun 2020 sehingga berjumlah 41 Miliar untuk seluruh kelurahan se-Kota Bima. ditambah lagi peningkatan intensif RT-RW sampai diangka 350 ribu. Rp 7,5 M untuk eks K2 yang masing-masing dibagikan 500 ribu.
Ditambahkannya, soal Handphon android belum direalisasikan, karena menyesuaikan dengan program Smart city yang telah disiapkan anggaran sedikitnya Rp 10 Miliar. Sebabnya program itu akan mengkoneksi berbagai informasi lapangan diseluruh wilayah Kota Bima. didalamnya ada pula sistem ITE yang kesemuanya terkoneksi dengan perangkat yang ada di Walikota Bima. “Nanti Handphon ketua RT-RW akan dikoneksikan dalam program smart city tersebut,”jawabnya.(RED)
10 wakil rakyat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Syamsuri dan 9 rekan anggota dewan lain mulai dari Syahbuddin, M Irfan, H Ridwan Mustakim, Edi Ihwansyah, Dedi Irwan, Muhamad Erwin, Hasnah Madilau, M Amin dan Abdul Haris, Ahad (23/2) sore bertatap muka dengan warga Kelurahan Nitu
Mengawali kegiatan reses, juru bicara Dapil 1 Irfan, membuka jalan reses yang berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Nitu.
Mengawali aspirasi dan harapan pada wakil rakyat Dapil 1, Ketua Karang Taruna Nitu Muhlis, mengusulkan lapangan Voly, pengaspalan dan peningkatan jalan, mobil sampah.
H Ismail mengusulkan peningkatan dan pengaspalan jalan Rontu-Nitu. Pembuatan Talud dibeberapa lokasi di wilayah Nitu yang bersinggungan langsung dengan areal persawahan.
Dahlan warga lain mengusulkan, perbaikan jalan ekonomi yang sudah rusak parah disejumlah titik di wilayah pertanian yang ada di Nitu.
Tajudin berharap pada wakil Dapil 1, peningkatan usaha kerajinan tenun yang menjadi bagian dari pencaharian warga setempat.
Syafruddin menyapaikan pertanyaan, apakah pelebaran jalan yang diusulkan menggunakan anggaran diluar Dana Kelurahan. Hanya saja ia berharap, dimusyawarakan dulu oleh pemerintah Kelurahan dengan pemilik lahan yang dipakai untuk pelebaran jalan dimaksud.
Beberapa warga lain juga mengusulkan hal yang tidak berbeda, baik usulan terkait infrastruktur pun terkait pemberdayaan.
Apa yang menjadi harapan dan usulan warga, diapresiasi wakil rakyat untuk ditindaklanjuti dalam pembahasan lebih lanjut, dalam rapat pembahasan baik di internal lembaga dewan pun dengan elsekutif.
Sebagai ploting dari seluruh usulan, harapan serta aspirasi warga
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Syamsuri meenggambarkan secara menyeluruh akuisisi tatakelola pembangunan dibawah kepemimpinan Lufti-Fery.
Disampaikan Syamsuri, bahwa anggaran Pendapatan Belanja Daeah (APBD) setiap tahunnya berkisar di angka dari Rp 800 Miliar. Sehingga diyakininya seluruh janji politik Lutfi-Feri yang pada prinsipnya telah tetuang dalam RPJMD Kota Bima, ter-realisasi, hingga lima tahun perjalanan pemerintahan ini. .
Menanggapi berbagai usulan warga, beberapa anggota dewan mulai dari irfan, Edi ikhwansyah menjaeab ada yang akan direalisasikan pada tahun 2020 dan ada pula yang diusahakan pada penganggaran tahun berikutnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syamsuri, menutup dengan pernyataan panjang terkait postur dan realisasi pembangunan yang telah terealisasi.
Diawalinya dengan ilustrasi bahwa dari 10 Kota dan kabupaten yang ada di NTB, hanya Kota Bima saja yang tidak memiliki Masjid di kantor Kepala Daerahnya. Dasar itulah kepemimpinan Lutfi-Feri merealisasikan satu masjid megah di pelataran kantor Pemkot Bima tersebut. Untuk pembangunan Masjid Nur Latif itu, sebutnya, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 4 Miliar. “ini semua komitmen pemerintah dalam membangun Kota Bima tercinta,”ujarnya.
Belum lagi urainya, alokasi anggaran besar yang menunjukan keberpihakan pada masyarakat, dinataranya, Rp 7,5 Miliar untuk para wira usaha. Lalu Rp 35 Miliar untuk alokasi BPJS warga tidak mampu. Rp 1 Miliar dana kelurahan untuk 41 kelurahan yang teralokasi tahun 2020 sehingga berjumlah 41 Miliar untuk seluruh kelurahan se-Kota Bima. ditambah lagi peningkatan intensif RT-RW sampai diangka 350 ribu. Rp 7,5 M untuk eks K2 yang masing-masing dibagikan 500 ribu.
Ditambahkannya, soal Handphon android belum direalisasikan, karena menyesuaikan dengan program Smart city yang telah disiapkan anggaran sedikitnya Rp 10 Miliar. Sebabnya program itu akan mengkoneksi berbagai informasi lapangan diseluruh wilayah Kota Bima. didalamnya ada pula sistem ITE yang kesemuanya terkoneksi dengan perangkat yang ada di Walikota Bima. “Nanti Handphon ketua RT-RW akan dikoneksikan dalam program smart city tersebut,”jawabnya.(RED)
COMMENTS