Bima,KS.- Magnet kesahajaan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, H Syafruddin H M Nur-Ady Mahyudi (Syafa'ad), sepertinya ti...
Bima,KS.-Magnet kesahajaan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, H Syafruddin H M Nur-Ady Mahyudi (Syafa'ad), sepertinya tidak saja membius dahaga dan mimpi perubahan pemimpin Kabupaten Bima 5 tahun kedepan.
Lebih dari itu menggeser fanatisme loyalis dari rivalnya balon petahana. Sebab kecewa dan merasa tidak dibutuhkan lagi, membuat Ketua Tim pemenangan IDP - Dahlan periode 2015 - 2021 di Desa Rada Kecamatan Bolo, H Ahmad Jakariah menyambut dengan suka cita kedatangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, H. Syafrudin - Ady Mahyudi di kediamannya, Kamis (27/2).
Bukti menjadi fakta pengalihan dukungan itu, diperlihatkan H Ahmad Jakariah dengan tanpa ragu, mencopot sekaligus menurunkan spanduk bergambar Bupati dan Wakil Bupati yang tertempel di ruangan tamu rumahnya.
"Selama puluhan tahun, saya menyatu dalam kerekatan politik bersama orang- orang pandopo. Dukungan itu saya berikan penuh sejak zaman Ferry Zulkarnain hingga istetinya menjadi Bupati IDP. Sedikit pun tidak ada hasilnya bahkan kita diabaikan,"ucapnya penuh semangat sembari berkeyakinan mengalihkan dukungan pada Balon Syafa'ad.Syafaad.
Mantan Ketua Tim Desa IDP periode Pilkada dulu itu, berkeluh kesah, sejarah panjang perjuangannya mendukung keluarga pendopo tersebut
Bahkan diceritakan H Ahmad Zakaria, mengaku selama berjuang itu pula, tidak sedikit merelakan harta dan uang pribadinya demi kemenangan IDP
"Saya menggunakan uang pribadi untuk akomodasi di desa setempat. Ironisnya, uang yang digunakan saat itu untuk naik haji istri saya,"keluhnya.
Tokoh masyarakat Desa Rada itu, mengaku kecewa berat pada sikap IDP yang diduganya. Harusnya kata dia, IDP berbalas kebaikan dan kepercayaan bagi dirinya dan warga Desa Rada.
"Saya sudah rapat dengan keluarga. Semua harus dukung Syafaad demi perubahan," tegasnya.
Bukti dukungan dan perjbahan dukungan dengan memilih berjuang untuk Syafa"ad, ditutur pula anak kandung H Ahmad Jakariah. Sri Rahayu, membenarkan bahwa semua keluarga sudah diarahkan dukung Syafaad. Hal itu karena IDP tidak pernah membalas jasa.
"Kita masih ingat saat berjuang untuk IDP. Bapak saya keluarkan uang pribadi," ucap Rahayu.
Apalagi sambungnya, H Syafru, putera asli Bolo. Jadi sudah saatnya yakinnya, untuk mendukung penuh Syafa'ad. "Karena tidak dianggap kita membelot. Sekaligus mendukung Syafaad, kebetulan Calon Bupati nya putra kelahiran Sila,"akunya.
Pantauan wartawan, saat pasangan Syafaad masuk ke rumah H. Ahmad Jakariah, tangisan histeris mewarnai seisi rumah. Sepertinya blusukan dari rumah ke rumah, dari belokan ke belokan gang, menjadi magnet mengharukan bagi keluarga mantan loyalis IDP ini. Tampak saat itu, istri dan anak H. Ahmad Jakariah memeluk serta mencium pasangan yang penuh kasih dan sayang itu.(RED)
Lebih dari itu menggeser fanatisme loyalis dari rivalnya balon petahana. Sebab kecewa dan merasa tidak dibutuhkan lagi, membuat Ketua Tim pemenangan IDP - Dahlan periode 2015 - 2021 di Desa Rada Kecamatan Bolo, H Ahmad Jakariah menyambut dengan suka cita kedatangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, H. Syafrudin - Ady Mahyudi di kediamannya, Kamis (27/2).
Bukti menjadi fakta pengalihan dukungan itu, diperlihatkan H Ahmad Jakariah dengan tanpa ragu, mencopot sekaligus menurunkan spanduk bergambar Bupati dan Wakil Bupati yang tertempel di ruangan tamu rumahnya.
"Selama puluhan tahun, saya menyatu dalam kerekatan politik bersama orang- orang pandopo. Dukungan itu saya berikan penuh sejak zaman Ferry Zulkarnain hingga istetinya menjadi Bupati IDP. Sedikit pun tidak ada hasilnya bahkan kita diabaikan,"ucapnya penuh semangat sembari berkeyakinan mengalihkan dukungan pada Balon Syafa'ad.Syafaad.
Mantan Ketua Tim Desa IDP periode Pilkada dulu itu, berkeluh kesah, sejarah panjang perjuangannya mendukung keluarga pendopo tersebut
Bahkan diceritakan H Ahmad Zakaria, mengaku selama berjuang itu pula, tidak sedikit merelakan harta dan uang pribadinya demi kemenangan IDP
"Saya menggunakan uang pribadi untuk akomodasi di desa setempat. Ironisnya, uang yang digunakan saat itu untuk naik haji istri saya,"keluhnya.
Tokoh masyarakat Desa Rada itu, mengaku kecewa berat pada sikap IDP yang diduganya. Harusnya kata dia, IDP berbalas kebaikan dan kepercayaan bagi dirinya dan warga Desa Rada.
"Saya sudah rapat dengan keluarga. Semua harus dukung Syafaad demi perubahan," tegasnya.
Bukti dukungan dan perjbahan dukungan dengan memilih berjuang untuk Syafa"ad, ditutur pula anak kandung H Ahmad Jakariah. Sri Rahayu, membenarkan bahwa semua keluarga sudah diarahkan dukung Syafaad. Hal itu karena IDP tidak pernah membalas jasa.
"Kita masih ingat saat berjuang untuk IDP. Bapak saya keluarkan uang pribadi," ucap Rahayu.
Apalagi sambungnya, H Syafru, putera asli Bolo. Jadi sudah saatnya yakinnya, untuk mendukung penuh Syafa'ad. "Karena tidak dianggap kita membelot. Sekaligus mendukung Syafaad, kebetulan Calon Bupati nya putra kelahiran Sila,"akunya.
Pantauan wartawan, saat pasangan Syafaad masuk ke rumah H. Ahmad Jakariah, tangisan histeris mewarnai seisi rumah. Sepertinya blusukan dari rumah ke rumah, dari belokan ke belokan gang, menjadi magnet mengharukan bagi keluarga mantan loyalis IDP ini. Tampak saat itu, istri dan anak H. Ahmad Jakariah memeluk serta mencium pasangan yang penuh kasih dan sayang itu.(RED)
COMMENTS