Bima,KS.- 4 Kali sudah Panitia Khusus (Pansus) LKPJ tahun anggaran 2019 Bupati Bima, memanggil dan meminta Badan Pendapatan Pengelolaan Keu...
Bima,KS.- 4 Kali sudah Panitia Khusus (Pansus) LKPJ tahun anggaran 2019 Bupati Bima, memanggil dan meminta Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Bima. hingga pada rencana pertemuan membahas penggunaan anggaran di satuan kerja itu, molor, akibat dari tidak hadirnya jajaran BPPKAD yang di kepalai Ade Lingiardi tersebut.
Membadelnya paman dari Bupati Bima itu, menghadiri undangan pertemuan pembahsan oleh Pansus Dewan, tentu mendapat kecaman dan kritikan pedas dari sejumlah anggota Pansus.
Pantauan wartawan, saat pimpinan Pansus, Ilham Yusuf membuka lanjutan rapat Pansus, skors kembali dilakukan. Penyebabnya jadwal pembahasan dengan jajaran BPPKAD, tetap tidak bisa terlaksana sebagaimana jadwal dan harapan Pansus.
Pada momen itu, Ilham, menggarisbawahi, Kepala BPPKAD Ade Lingiardi, tidak saja terkesan membadel dengan mengindahkan panggilan Pansus. Lebih dari itu diketahuinya, surat yang mestinya di disposisi pimpinan dewan, ternyata sama sekali tidak ditandatangani untuk dikirim padsa BPPKAD.”Karena (tidak didiposisi) ini juga penyebab tidak hadirnya Kepala BPPKAD,”sentilnya.
Ulah pejabat BPPKAD yang tak menghargai lembaga legislatif ini, membuat Pansus DPRD geram.”Pejabat BPPKAD sangat bandel karena sama sekali tindak mengindahkan undangan kami,”semprotnya.
Menghindarnya pihak BPPKAD untuk klarifikasi laporan dalam LKPK Bupati Bima, Rafidin menduga ada indikasi kejahatan dalam pengelolaan keuangan negara. Terlebih lagi dalam laporan LKPJ banyak penggunaan uang yang dinilai tidak tepat sasaran.“Makanya pihak BPPKAD takut hadir di lebaga DPRD ini. Mereka tak berani memberikan klarifikasi,”tudingnya.
Mustakim, anggota Pansus lain, mengaku sangat kesal dengan sikap arogansi yang ditunjukan Kepala BPPKAD dengan tidak mau menghadiri undangan Pansus. Pembahasan ini penting menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima. tidak boleh sebutnya, ada sifat ke-egoisan yang ditunjukan dan kidepankan oknum pejabat seperti ini.
“Jangan mentang-mentang paman Bupati Bima, lalu tidak mau menghadiri undangan Pansus. Ini sama halnya telah menghianati martabat dan marwah lembaga dewan sebagai representasi rakyat Kabupaten Bima,”tudingnya.
Senada dengan dua rekan anggota Pansus, Ardiwin juga mencerca sikap apatis dan sombongnya Kepala BPPKAD yang enggan menghadiri undangan Pansus. Nilainya, sikap yang ditunjukan Ade Lingiardi dan jajaran BPPKAD, sama halnya menghianati lembaga dewan yang bekerja baik sebagai mitra eksekutif, lebih-lebih sebagai ejawanta masyarakat Kabupaten Bima.
“Bayangkan sudah 4 kali jadwal pembahasan dengan BPPKAD ini, hingga hari ini belum juga datang menghadiri pembahasan dengan Pansus. Apa maunya dan apa masalahnya Kepala BPPKAD ini,”ketusnya.
Pansus DPRD memastikan tetap memanggil dan menghadirkan BPPKAD untuk membhasa pertanggungjawaban anggaran yang adsa di badan ini. unadang akan dilayangkan kembali untuk hadir pada Senin mendatang. Jika tidak sebut Pansus, akan memanggil dan menjeput paksa Kepala BPPKAD dan jajarannya untuk hadir diruang rapat Pansus.”Kami akan jemput paksa Kepala BPPKAD dan jajarannya,”ancam Pansus.(RED)
Membadelnya paman dari Bupati Bima itu, menghadiri undangan pertemuan pembahsan oleh Pansus Dewan, tentu mendapat kecaman dan kritikan pedas dari sejumlah anggota Pansus.
Pantauan wartawan, saat pimpinan Pansus, Ilham Yusuf membuka lanjutan rapat Pansus, skors kembali dilakukan. Penyebabnya jadwal pembahasan dengan jajaran BPPKAD, tetap tidak bisa terlaksana sebagaimana jadwal dan harapan Pansus.
Pada momen itu, Ilham, menggarisbawahi, Kepala BPPKAD Ade Lingiardi, tidak saja terkesan membadel dengan mengindahkan panggilan Pansus. Lebih dari itu diketahuinya, surat yang mestinya di disposisi pimpinan dewan, ternyata sama sekali tidak ditandatangani untuk dikirim padsa BPPKAD.”Karena (tidak didiposisi) ini juga penyebab tidak hadirnya Kepala BPPKAD,”sentilnya.
Ulah pejabat BPPKAD yang tak menghargai lembaga legislatif ini, membuat Pansus DPRD geram.”Pejabat BPPKAD sangat bandel karena sama sekali tindak mengindahkan undangan kami,”semprotnya.
Menghindarnya pihak BPPKAD untuk klarifikasi laporan dalam LKPK Bupati Bima, Rafidin menduga ada indikasi kejahatan dalam pengelolaan keuangan negara. Terlebih lagi dalam laporan LKPJ banyak penggunaan uang yang dinilai tidak tepat sasaran.“Makanya pihak BPPKAD takut hadir di lebaga DPRD ini. Mereka tak berani memberikan klarifikasi,”tudingnya.
Mustakim, anggota Pansus lain, mengaku sangat kesal dengan sikap arogansi yang ditunjukan Kepala BPPKAD dengan tidak mau menghadiri undangan Pansus. Pembahasan ini penting menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima. tidak boleh sebutnya, ada sifat ke-egoisan yang ditunjukan dan kidepankan oknum pejabat seperti ini.
“Jangan mentang-mentang paman Bupati Bima, lalu tidak mau menghadiri undangan Pansus. Ini sama halnya telah menghianati martabat dan marwah lembaga dewan sebagai representasi rakyat Kabupaten Bima,”tudingnya.
Senada dengan dua rekan anggota Pansus, Ardiwin juga mencerca sikap apatis dan sombongnya Kepala BPPKAD yang enggan menghadiri undangan Pansus. Nilainya, sikap yang ditunjukan Ade Lingiardi dan jajaran BPPKAD, sama halnya menghianati lembaga dewan yang bekerja baik sebagai mitra eksekutif, lebih-lebih sebagai ejawanta masyarakat Kabupaten Bima.
“Bayangkan sudah 4 kali jadwal pembahasan dengan BPPKAD ini, hingga hari ini belum juga datang menghadiri pembahasan dengan Pansus. Apa maunya dan apa masalahnya Kepala BPPKAD ini,”ketusnya.
Pansus DPRD memastikan tetap memanggil dan menghadirkan BPPKAD untuk membhasa pertanggungjawaban anggaran yang adsa di badan ini. unadang akan dilayangkan kembali untuk hadir pada Senin mendatang. Jika tidak sebut Pansus, akan memanggil dan menjeput paksa Kepala BPPKAD dan jajarannya untuk hadir diruang rapat Pansus.”Kami akan jemput paksa Kepala BPPKAD dan jajarannya,”ancam Pansus.(RED)
COMMENTS