Tak henti-hentinya Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri (IDP) melakukan kegiatan Pemerintahan untuk pencitraan, jelang Pilkada Kabupaten ...
Tak henti-hentinya Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri (IDP) melakukan kegiatan Pemerintahan untuk pencitraan, jelang Pilkada Kabupaten Bima Desember 2020. Apa yang dilakukan IDP tersebut, menandakan IDP takut kalah dalam pertarungan Pilkada nantinya. Mestinya, IDP dan Dahlan bekerja maksimal untuk rakyatnya, bukan melakukan kegiatan yang bersifat pencitraan.
BIMA, KS.- “Bukan saatnya untuk pencitraan sekarang b agi IDP-Dahlan. Mereka harusnya bekerja nyata untuk rakyat Kabupaten Bima, karena keduanya telah diberikan kepercayaan untuk memimpin daerah ini selama lima tahun. Tapi, kenapa baru sekarang perlihatkan pada warga sifat kepeduliannya, selama ini apa yang dilakukan IDP-Dahlan,” cetus Anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil III, Rafidin S,Sos menanggapi kegiatan social Dinda dalam beberapa bulan terakhir ini di sejumlah wilayah Kecamatan.
Rafidin juga pertanyakan sikap IDP terkait pemberian bantuan Masjid dan Musholah dengan atasnama pribadi, terlepas benar IDP menggunakan uang pribadinya untuk bantuan social tersebut. Tapi sekali lagi, bukan saatnya IDP memberi bantuan atasnama pribadi, karena Dinda sekarang masih menjabat sebagai Bupati.
”Tidak mudah mendapat kepercayaan warga saat ini, meski diakui bantuan bersumber dari dana pribadi IDP, karena Dinda masih sah sebagai bupati, tentunya anggaran yang diberikan ke rakyat atau tempat ibadah, tetap diyakini sebagai uang daerah,” pungkasnya.
Ia juga meminta Bupati agar tidak lagi melakukan kegiatan pencitraan di tengah masyarakat. Sudah bukan saatnya Dinda memperlihatkan kepeduliannya pada rakyat, tapi berbuatlah secara nyata, agar rakyat bisa mempercayainya untuk keduakali.
“Kalau Dinda merasa telah banyak berbuat untuk rakyat Kabupaten bima selama memimpin daerah, maka yakinlah akan dipercaya kembali. Sebaliknya, jika Dinda baru turun kembali ke rakyat saat ini jelang pilkada, tentu rakyat juga tidak mudah untuk mempercayai kembali,” tandasnya.
Rafidin juga kembali menyinggung soal penggunaan dana Covid19 puluhan Milyar oleh pemerintah Daerah. “Jujurlah menggunakan dana covid tersebut, dan jangan sekalli-kali menyalahgunakan dana covid tersebut. Sebab, akan berhadapan dengan hokum nantinya,” cetusnya.(KS-001)
BIMA, KS.- “Bukan saatnya untuk pencitraan sekarang b agi IDP-Dahlan. Mereka harusnya bekerja nyata untuk rakyat Kabupaten Bima, karena keduanya telah diberikan kepercayaan untuk memimpin daerah ini selama lima tahun. Tapi, kenapa baru sekarang perlihatkan pada warga sifat kepeduliannya, selama ini apa yang dilakukan IDP-Dahlan,” cetus Anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil III, Rafidin S,Sos menanggapi kegiatan social Dinda dalam beberapa bulan terakhir ini di sejumlah wilayah Kecamatan.
Rafidin juga pertanyakan sikap IDP terkait pemberian bantuan Masjid dan Musholah dengan atasnama pribadi, terlepas benar IDP menggunakan uang pribadinya untuk bantuan social tersebut. Tapi sekali lagi, bukan saatnya IDP memberi bantuan atasnama pribadi, karena Dinda sekarang masih menjabat sebagai Bupati.
”Tidak mudah mendapat kepercayaan warga saat ini, meski diakui bantuan bersumber dari dana pribadi IDP, karena Dinda masih sah sebagai bupati, tentunya anggaran yang diberikan ke rakyat atau tempat ibadah, tetap diyakini sebagai uang daerah,” pungkasnya.
Ia juga meminta Bupati agar tidak lagi melakukan kegiatan pencitraan di tengah masyarakat. Sudah bukan saatnya Dinda memperlihatkan kepeduliannya pada rakyat, tapi berbuatlah secara nyata, agar rakyat bisa mempercayainya untuk keduakali.
“Kalau Dinda merasa telah banyak berbuat untuk rakyat Kabupaten bima selama memimpin daerah, maka yakinlah akan dipercaya kembali. Sebaliknya, jika Dinda baru turun kembali ke rakyat saat ini jelang pilkada, tentu rakyat juga tidak mudah untuk mempercayai kembali,” tandasnya.
Rafidin juga kembali menyinggung soal penggunaan dana Covid19 puluhan Milyar oleh pemerintah Daerah. “Jujurlah menggunakan dana covid tersebut, dan jangan sekalli-kali menyalahgunakan dana covid tersebut. Sebab, akan berhadapan dengan hokum nantinya,” cetusnya.(KS-001)
COMMENTS