Menjelang Pilkada serentak 2020, pasangan Petahana, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer (IDP-Dahlan...
Menjelang Pilkada serentak 2020, pasangan Petahana, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer (IDP-Dahlan) kembali berulah. Sebelumnya pasangan ini menunai kritikan keras dari public terkait pembagian alat masak berupa panci. Namun sekarang pasangan yang masih aktif menjadi Bupati Bima dan Wakil Bupati memperlihatkan politik ‘Cari Muka’ dengan menempelkan stiker Foto keduanya dalam paket beras 5 Kilo.
BIMA, KS.- Kondisi ini membuat anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, S.Sos berang. Mantan Wartawan senior Bima ini mengkritik cara Bupati Bima yang memanfaatkan jabatannya untuk menarik simpati masyarakat saat ini. Menggunakan stiker wajah pasangan calon dalam bantuan menunjukan cara politik yang tidak bermartabat dan melanggar etika politik.
“Pasangan petahana jangan bertindak sembarangan dalam mengelola anggaran negara untuk kepentingan politik mereka. Saya selaku anggota Dewan Kabupaten Bima meminta agar pasangan ini kedepankan etika politik,” ujar Rafidin
Lanjutnya, selain menggunakan stiker dalam beras bantuan covid 19, Rafidin juga mempertanyakan penggunaan anggaran bantuan tersebut sebanyak Rp. 50 M. Duta Dapil III ini mencium adanya aroma tidak sedap dalam penggunaan dana bantuan covid 19 itu. Terutama adanya selisih jauh harga dipasar dengan nilai pembelian bantuan oleh Pemda Kabupaten Bima.
“Saya minta kepada aparat penegak hokum untuk melakukan penyelidikan terkait harga beli oleh pemerintah ke distributor. Saya mencium ada aroma KKN dalam bantuan covid 19 ini. Termasuk kualitas bantuan,” sorotnya
Pria kelahiran Desa Sampungu-Soromandi ini mengajak semua elemen untuk mempertajam fungsi control dimasing-masing wilayah terkait adanya bantuan Pemda ini. Karena bantuan yang diberikan bukan bersifat pribadi namun bersumber dari uang Negara.
“Saya pantau beberapa waktu lalu, IDP membawa misi bantuan pribadi ke sejumlah masjid di Kabupaten Bima. Apa ia, jumlah yang sebanyak itu diberikan dari dana pribadi Bupati? Ini juga menjadi atensi kita untuk mengumpulkan data,” pungkasnya
Bupati Bima melalui Kabag Humas dan Protokol yang hendak dikonfirmasi berkali-kali di telpon, Handphonnya dalam keadaan off.(KS-002)
BIMA, KS.- Kondisi ini membuat anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, S.Sos berang. Mantan Wartawan senior Bima ini mengkritik cara Bupati Bima yang memanfaatkan jabatannya untuk menarik simpati masyarakat saat ini. Menggunakan stiker wajah pasangan calon dalam bantuan menunjukan cara politik yang tidak bermartabat dan melanggar etika politik.
“Pasangan petahana jangan bertindak sembarangan dalam mengelola anggaran negara untuk kepentingan politik mereka. Saya selaku anggota Dewan Kabupaten Bima meminta agar pasangan ini kedepankan etika politik,” ujar Rafidin
Lanjutnya, selain menggunakan stiker dalam beras bantuan covid 19, Rafidin juga mempertanyakan penggunaan anggaran bantuan tersebut sebanyak Rp. 50 M. Duta Dapil III ini mencium adanya aroma tidak sedap dalam penggunaan dana bantuan covid 19 itu. Terutama adanya selisih jauh harga dipasar dengan nilai pembelian bantuan oleh Pemda Kabupaten Bima.
“Saya minta kepada aparat penegak hokum untuk melakukan penyelidikan terkait harga beli oleh pemerintah ke distributor. Saya mencium ada aroma KKN dalam bantuan covid 19 ini. Termasuk kualitas bantuan,” sorotnya
Pria kelahiran Desa Sampungu-Soromandi ini mengajak semua elemen untuk mempertajam fungsi control dimasing-masing wilayah terkait adanya bantuan Pemda ini. Karena bantuan yang diberikan bukan bersifat pribadi namun bersumber dari uang Negara.
“Saya pantau beberapa waktu lalu, IDP membawa misi bantuan pribadi ke sejumlah masjid di Kabupaten Bima. Apa ia, jumlah yang sebanyak itu diberikan dari dana pribadi Bupati? Ini juga menjadi atensi kita untuk mengumpulkan data,” pungkasnya
Bupati Bima melalui Kabag Humas dan Protokol yang hendak dikonfirmasi berkali-kali di telpon, Handphonnya dalam keadaan off.(KS-002)
Bupati tetap jaya selama anaknya menjabat sebagai ketua DPRD hehe.
BalasHapus