Bima,KS.- Nasib warga Oi Katupa Tambora Kabupaten Bima, betul-betul miris dan menyedihkan. Teriakan dan tangisan ratusan warga yang hidup di...
Bima,KS.-Nasib warga Oi Katupa Tambora Kabupaten Bima, betul-betul miris dan menyedihkan. Teriakan dan tangisan ratusan warga yang hidup ditanah keramat kaki bukit Gunung Tambora, betul-betul dirundung cerita penguasaan para “perampas” kebahagiaan anak negeri.
Fakta peristiwa yang ditakutkan ratusan warga Oi Katupa, kalau jengkal demi jengkal tanah yang dijadikan mata pencaharian puluhan tahun lamanya, kahirnya terjawab sudah. PT Sanggar Agro Karya Persada (SAKP), kini telah menggusur dan mengambil paksa ratusan hektar tanah yang dijadikan kebun jambu mente.
Potret penggusuran yang dilakukan PT SAKP pada lahan kebun jambu mente, dijawab ratusan warga dengan menghadang dan memblokir jalan jalan Lingkar Tambora, tepatnya di Desa Oi Ketupa,Sabtu (4/7). Warga menutup jalan menggunakan kayu balok dan batu, bahkan ratusan Warga juga duduk melingkar di tengah jalan.
Alhasil, giat pengaspalan jalan dari Kantor Kecamatan Tambora hingga Desa Oi Katupa terhambat. Begitupun kendaran roda empat maupun roda dua, saat ini tidak bisa melintas di Desa tersebut.
Suhada satu dari ratusan warga Oi Katupa yang ikut menghadang jalan mengaku, aksi yang dilakukan ratusan warga demi menuntut hak yang telah rampas oleh Perusahaan yang bergerak dipembuatan dan penanaman Minyak Kayu Putih tersebut.
Mewakili ratusan warga, Suhada secara tegas mendesak PT SAKP segera menghentikan kegiatan perusahan yang sedang berlangsung di atas lahan milik warga. "Keinginan warga terkait dengan aksi pemblokiran jalan ini hanya satu. Tuntutan kami, agar pemerintah menghentikan aktivitas perusahaan di atas lahan perkebunan jambu mente dan lahan persawahan milik masyarakat di Desa Oi Katupa," tegasnya.
Kepala Desa Oi Katupa, Syafrin mejawab wartawan, membenarkan adanya pemblokiran jalan oleh ratusan warganya. Menurut Kades, pemblokiran jalan dilakukan warga karena tidak menerima lahan perkebunan mereka digusur oleh pihak perusahaan.
"Karna pihak perusahaan bersikeras melalukan penggusuran, makanya masyarakat memblokir jalan," ujar Kades melalui telpon selurer miliknya.
Tidak itu saja kata Kades Oi Katupa, akibat aksi penghadangan jalan oleh ratusan warganya, pengerjaan pengaspalan jalan lintas Kecamatan Tambora terhambat.
Pihak PT SAKP hinga kini masih diusahakan untuk dikonfirmasi terkait tuntutan warga atas dugaan pencapolkan lahan milik warga Oi Katupa dimaksud.(RED)
COMMENTS