Kota Bima,KS.- Masih ingatkah dengan aksi bisu bermodalkan smpaduk bertuliskan #Ganti Kadis Kesehatan#. Ternyata aksi bisu itu terjawab suda...
Kota Bima,KS.-Masih ingatkah dengan aksi bisu bermodalkan smpaduk bertuliskan #Ganti Kadis Kesehatan#. Ternyata aksi bisu itu terjawab sudah. Selama ini Jasa Pelayanan (Jaspel) tahun 2020 sama sekali belum terbayarkan.
Tabir dari aksi bisu ratusan Nakes beberapa waktu lalau, terkuak saat mereka mengadu di Wakil Rakyatnya DPRD Kota Bima, Selasa (11/8) pagi tadi.
Dihadapan wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi 1, dalam kegiatan Rapat Kerja Komisi, ratusan Nakes yang tergabung dalam berbagai organisasi profesi tersebut, buka-bukaan apa yang menjadi inti dari aksi bisu ingin mengganti Kadis Kesehatan Kota Bima tersebut.
Rapat Kerja yang dipimpin langsung Ketua Komisi I DPRD, M Irfan dan didampingi Wakil Ketua, Ryan Kusuma Permadi (RKP) serta Sekretaris Komisi 1, Amirudin beserta seluruh anggota Komisi satu tersebut, berlangsung begitu semangat dan menjadio ajang curhat para Nakes yang menghadiri undangan Raker Komisi 1 dimaksud.
Diawali, Ketua Persatuan perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bima, Kurniadi Pertama, Nakes berterikan dan mengeluh dengan cara aksi bisu, tidak lain karenma realiasi pembayaran dana jaspel tahun 2020 ini tak pernah dibayarkan oleh Pemkot Bima melalui Dinas Kesehatan.
“Bukan masalah seberapa besar Jaspel yang harus diterima Nakes perbulan, tetapi bentuk penghargaan atas jasa pelayanan yang diabdikan Nakes selama ini sebagai penyemangat kerja yang sama sekali tidak dihiraukan,”katanya.
Nakes lain, M Aminullah, sama halnya Jaspel di RSUD Kota. Hingga hari ini atau selama tahun 2020 ini belum sama sekali dibayarkan. Bukan itu saja, di tahun 2018 masih satu bulan tertunggak pembyarannya, kemudian di tahun 2019 pun ada tiga bulan yang ditunggak pula.
“Alasan dari manajemen RSUD Bima kami terima katanya masuk dana Silva untuk tahun-tahun sebelumnya sehingga tak bisa dibayarkan,”ngakunya.
Hj Rosmiati nakes yang juga angkat bicara, mengemukakan, persoalan Jaspel bagi nakes sebenarnya sudah beberapa kali di konsultasikan ke Pemkot Bima, bahkan dirinya pernah menyampaikan juga kepada Kepala Bapedda.
Saat itu katanya akan dibayarkan setelah pembahasan APBD-P, pun kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan perwakilan dikes kota Bima berjanji akan dibayarkan dulu untuk bulan Maret sampai April sisanya setelah APBD-P.
Namun saat pihaknya menyayangkan ke BPPKAD mengatakan bahwa sebenarnya anggaran ada pada dikes yang berwenang membayarkan. “Kalaupun memang nanti tak ada realiasi maka jangan salahkan nakes nanti akan ada aksi mogok besar-besaran,”ancamnya..
Mendengar celoteh para Nakes, Komisi 1 begitu terkejut. “Apa sebenarnya menjadi kendala sampai tak di bayarkan. Ini harus segera disikapi. Ini masalah seirus,”ujar Irfan Ketua Komisi 1.(RED)
COMMENTS