Bima,KS.- Cuaca serta iklim yang menerpa Wilayah NTB khususnya Bima dan Dompu, perlu ada atensi dan begitu memprihatinkan. Sebagaimana rilis...
Bima,KS.-Cuaca serta iklim yang menerpa Wilayah NTB khususnya Bima dan Dompu, perlu ada atensi dan begitu memprihatinkan. Sebagaimana rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, perubahan iklim yang terjadi berakibat buruk terhadap Hidrometereologis dan kebakaran lahan.
Sebagaimana rilis yang disampaikan BMKG Bima, disampaikan Kepala BMKG Bima, Topan Primadi. mewarning perubahan iklim di musim kemarau tahun 2020, perlu ada kewaspadaan terhadap bencana Hidrometereologis dan kebakaran lahan.
Saat musim hujan wilayah Bima dan Dompu dihantui oleh ketakutan akan bencana banjir dan tanah longsor. Kini sebutnya, bencana hidrometeorologis yang terjadi saat musim kemarau masyarakat di wilayah Bima dan Dompu perlu waspada adanya bencana kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran lahan pada periode puncak musim kemarau 2020.
“Infomasi pemutakhiran perkembangan musim kemarau 2020, 69 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau dan wilayah Nusa Tenggara Barat 100 persen telah memasuki musim kemarau. Selain infomasi mengenai awal musim kemarau, kami, (BMKG) juga menjelaskan prakiraan puncak musim kemarau 2020,”ujarnya.
Untuk wilayah NTB khususnya wilayah Bima dan Dompu, prakiraan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2020.
Berdasarkan pemutakhiran tersebut, sebagian besar wilayah NTB tergolong dalam zona siaga kekeringan meteorologis.
Begitu pula dengan wilayah Bima dan Dompu, sebagian besar tergolong dalam zona siaga kekeringan secara meteorologis.
Namun, sebagian besar wilayah di Kabupaten Dompu tergolong dalam zona awas kekeringan meteorologis yang tersebar di Kecamatan Pekat, Kempo, Manggalewa, Woja dan Dompu.
Selain dihantui oleh ancaman kekeringan dan kekurangan ketersediaan air bersih, wilayah Bima dan Dompu juga rawan akan bencana kebakaran lahan pada periode puncak musim kemarau 2020.
Berdasarkan data yang di peroleh dari LAPAN, terdapat 1549 titik panas yang tersebar di wilayah NTB dan 916 titik terdeteksi di wilayah Bima dan Dompu selama Juli 2020.
Wilayah Kabupaten Dompu dengan wilayah terbanyak terdeteksi titik panas selama Juli 2020 yaitu 508 titik panas, wilayah Kabupaten Bima terdeteksi 393 titik panas, dan wilayah Kota Bima terdeteksi 15 titik panas.
Namun, perlu diketahui bahwa titik panas yang terdeteksi belum tentu merupakan titik api sehingga perlu dilakukan pengecekan ke lapangan.
Musim kemarau telah tiba dan puncaknya sudah berada di depan mata, masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap bencana atau dampak yang akan di timbulkan seperti kekeringan, kurangnya ketersediaan air bersih, dan kebakaran lahan serta hutan.(RED)
COMMENTS