Sudah dua nyawa manusia melayang akibat konflik horizontal yang terjadi di wilayah Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB yaitu pertikaian antar...
Sudah dua nyawa manusia melayang akibat konflik horizontal yang terjadi di wilayah Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB yaitu pertikaian antar warga desa Wora dan warga Desa Tanggabaru. konflik tersebut sebelumnya berawal dari saling curigai mencurigai mencuri handphone antara pelaku dan korban tewas akibat bacokan tersebut.
Kini kondisi kedua desa memang dalam situasi aman,namun belum adanya langkah damai dari pihak pemerintah dan pihak terkait,maka tidak tutup kemungkinan kejadian saling serang dan membunuh akan kembali dilakukan oleh kedua warga didua desa tersebut.
lantas, apa penyebab dari konflik tersebut sehingga tidak ada langkah persuasif yang dilakukan oleh pemerintah mulai dari tingkat desa,kecamatan hingga kabupaten Bima, sementara warga dibiarkan hidup dalam ketakutan. Masalahnya, warga tanggabaru tidak bisa keluar dari desanya karena ketakutan ada sikap balasdendam dari keluarga kedua korban pembunuhan yang berada di desa waro.
Salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin S.Sos menilai bahwa konflik tersebut memang awalnya karena soal dugaan pencurian handphonen, dan belum didamaikan kedua warga didua desa bertikai tersebut.Namun dibalik kejadian tersebut juga ada penyebab lainnya yang tentunya menjadi harapan bersama yaitu bagaimana warga tidak lagi saling bertikai atau menyerang, dan segera berakhir. Sedangkan peran aktif pemerintah baik sejak Hj.Dinda Damayanti Putri masih menjabat Bupati Bima,lebih-lebih sekarang ada Pjs Bupati tak terlihat langkah menyatukan warga yang tengah betjkai tersebut.
"Sikap pemerintah atas konflik berkepanjangan tersebut nyaris tidak ada.warga tidak lagi percaya pada pemimpin, begitu juga dengan penegakan hukum yang dianggap oleh warga tidak berjalan sesuai harapan,sehingga tak heran pihak manapun memanfaatkan kesempatan konflik tersebut untuk tujuan tertentu,"tegas mantan Ketua PWI Bima NTB ini dengan nada serius.
Rafidin mengkhawatirkan bahwa konflik di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Bima selama ini bagian dari efek prilaku oknum tertentu yang .tengah memanfaatkan kekuasaa dan kewenangannya sekarang, sehingga berimbas pada rakyat yang tidak berdosa.
"Saya menilai bahwa konflik ditengah masyarakat akhir akhir ini bagian dari lemahnya pengawasan internal pihak penegak hukum di lapangan tentang situasi dan kondisi rill yang tengah dirasakan rakyat sekarang.Karena itu, segera selidiki lebih dalam penyebab lain dari konflik tersebut,agar rakya tidak menjadi korban kepentingan sekelompok manusia yang tengah berpestapora dengan kekuasaan hari ini,' harapnya.
Kepada Pjs Bupati Bima agar segera ambil sikap serius untuk menyelesaikan konflik dua warga tanggabaru dan Waro tersebut."koordinasi dengan pihak Polri,TNI, DPRD, tokoh agama,tokoh masyarakat didua desa dan wilayah kecamatan untuk mencari langkah damai."jika tidak didamaikan, maka tidak tutup kemungkinan akan ada korban baru. juga Jangan sampai ada pihak tertentu yang memanfaatkan secara maksimal dengan konlik yang ada sekarang.
'Harapan saya, konflik warga tersebut segera berhenti, dan lakukan penegakan hukum atas kejadian yang telah terjadi sebelumnya, agar keluarga korban yang meninggal bisa menerima dengan ikhlas dari rangkaian kejadian tersebut,"harapnya.
Diakhir penegasannya, Rafidin kembali menyampaikan bahwa masyarakat saat ini menjadi korban kepentingan tertentu,karena warga tidak bisa berbuat sendiri untuk membahas perdamaian,kecuali berharap dari pemerintah Daerah.
"kalau konflik terjadi itu semuanya akibat dari dugaan curi handphone, saya yakin tidak akan tejradi pembunuhan lagi,tapi lantaran dibiarkan berlarut kondisi tersebut oleh pemerintah, rakyat pun muncul mosi tidak percaya pada pemerintah yang mestinya menjadi pelindung dan pengayom bagi rakyat,"pungkasnya. (KS-001)
COMMENTS