Jika sebelumnya proyek pengadaan kapal di dinas perhubungan Kabupaten Bima senilai Rp.4.2Milyar ada isu pengambilan fee terhadap salah seora...
Jika sebelumnya proyek pengadaan kapal di dinas perhubungan Kabupaten Bima senilai Rp.4.2Milyar ada isu pengambilan fee terhadap salah seorang warga Desa Sangiang Kecamatan Wera yang mencapai angka Ratusan Juta rupiah.Kini muncul isu baru yaitu diduga uang muka (termin pertama) proyek yang bersumber dari APBN senilai Rp.700juta tersebut disunat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,sehingga kontraktorpun tak utuh menerimanya.
BIMA,KS.- Benarkah terjadi kejahatan yang merugikan daerah, rakyat dan negara tersebut,hingga berani mengambil sepihak dana termin pertama pembuatan empat unit kapal itu yang nilainya sekitar Rp.300juta dari jumlah uang termin Rp.700juta ?.
Berikut penuturan salah seorang sumber terpercaya yang mengaku bahwa pelaksana proyek di lapangan tidak menerima utuh uang muka Rp.700juta tersebut,melainkan hanya Rp.400juta.
"Uang muka proyek hanya diberikan Rp.400juta oleh pihak dinas, sisanya Rp.300juta dari termin pertama Rp.700juta langsung di potong tampa komunikasi dulu dengan pelaksana proyek,"tutur sumber berita tersebut.
Sumber menjelaskan bahwa proyek pengadaan kapal tersebut dikerjakan oleh CV.Sarana Febrian Mandiri yaitu perusahaan dari makasar.
Akibat dari pemotongan uang termin yang tidak jelas tersebut, membuat pekerjaan kapal sekarang terbengkalai,sebab yang dibutuhkan sekarang adalah belanja material kayu dan lainnya,sedangkan uang tidak ada.
"Coba uang kemarin utuh Rp.700juta,bisa digunakan untuk semua kwbutuhan material dasar pembuatan kapal,"pungkasnya.
H.Mahmud yang ditemui sejumlah wartawan Jum,at kemarin di wilayah Desa Sangiang Wera mengaku tidak tau soal adanya pemotongan uang termin sebanyak Rp.300juta itu.
"Jangan bahas soal itu.kita lagi fokus kerja kapal empat unit ini.bahan bakunya juga dalam perjalanan menuju desa sangiang ini yang kami beli diluar daerah,"tuturnya.
H.Mahmud juga meminta agar wartawan tidak mempolemikan dulu soal pekerjaan kapal ini.
"Fisiknya baru sekitar 30 persen dan Insya Allah akan selesaikan sesuai waktu yang ditentukan,"pungkasnya.
Sementara kadishub Kabupaten Bima, H.Masykur mengaku sudah turun cek fisik pekerjaan dan dalam pengawasan serius dari pihaknya.
"Kalau soal isu pemotongan uang termin dan lainnya saya tidak tau soalnya saya baru menjadi kadishub,juga PPKnya baru diganti.Nah,silahkan tanya pejabat sebelumnya,"sarannya.(KS.Ya06)
COMMENTS