BIMA, KS,- Kota Bima adalah daerah yang dulunya jauh dari peredaran banjir. Namu, semenjak 2016 Kota Bima mulai dihantam oleh banjir bandang...
BIMA, KS,- Kota Bima adalah daerah yang dulunya jauh dari peredaran banjir. Namu, semenjak 2016 Kota Bima mulai dihantam oleh banjir bandang hingga masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota H. Muhammad Lutfi, SE dan Fary Sofian, SH saat ini.
Hal itu, disebabkan karena gunung-gunung disekitarnya sudah ditebang semua untuk dimanfaatkan penanaman jagung. Tetapi, tidak memikirkan efek banjir yang akan menghantam batu bata warga pengrajin dipinggiran sungai.
Seperti yang terjadi Jum,at sore (12/11/2021). Ratusan ribu batu bata para pengrajin bata di Lingkungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima rusak diterjang banjir saat hujan dengan intensitas sedang turun di wilayah tesebut selama dua hari berturut turut.
Dari hasil pantauan langsung, memang terlihat batu bata siap pembakaran mengalami kerusakan akibat terjangan banjir di dua titik pembakaran tepat di ujung proyek bronjongnisasi sungai.
"Hujan dua hari berturut-turut sejak kemarin meski intensitasnya sedang dan durasinya sebentar, tapi selalu terjadi banjir. Bersyukur banjir kemarin hari Kamis tidak sampai merusak bata dalam jumlah banyak tapi hari ini bata kami rusak parah. Tidak ada yang bisa diharapkan karena sudah terendam air, semua kembali jadi lumpur," keluh seorang Pengrajin bata, Nurdin.
Lanjut, dia mengakui, sejumlah bata yang dihantam banji ini disiapkna untuk pembakaran Sabtu malam (13/11). Namun musibah datangnya tak bisa ditolak, para pengrajin di dua titik ini hanya bisa mengelus dada dan meratap sedih bata yang dibuat sejak dua bulan lalu, berpeluh keringat berkawan mentari hancur dalam sekejap.
"Penyebab banjir menerjang batu bata kami adalah antara bronjong dengan lokasi tempat kami simpan bata, selisih ketinggiannya sekitar 1,5 meter. Karenanya kami berharap agar bronjong ditambah lagi supaya tanggul sungai bisa sejajar," imbuhnya.
Nurdin menambahkan, rata rata pengrajin bata biasanya menghasilkan batu bata minimal 25 ribu biji, maka kerugian ditaksir akibat musibah itu mencapai Rp150 juta.
"Atas musibah ini kepada Pemerintah Kota Bimas Nurdin berharap bisa melihat langsung kondisi yang terjadi agar dapat merasakan derita rakyatnya," tuturnya (KS.yan06)
COMMENTS