Bima. KS.- Warga Roka kembali serang Runggu, penyerangan itu berlangsung pagi tadi (Rabu 1/1/2025) Sekita Pukul 05. 45 WITA. Warga Roka men...
Bima. KS.- Warga Roka kembali serang Runggu, penyerangan itu berlangsung pagi tadi (Rabu 1/1/2025) Sekita Pukul 05. 45 WITA. Warga Roka menyerang dengan kekuatan sekitar 7 orang dengan menggunakan senpi, panah dan parang. Ke 7 orang tersebut menyerang sampai depan SDN Runggu, mereka menutup wajah model ninja.
Dari pantauan wartawan Koran Stabilitas di lokasi bentrok, mendengar ada waga Roka yang menyerang warga Runggu berdatangan untuk membalas serangan tersebut. Serangan warga Roka datang dari arah utara desa Runggu menggunakan senpi, panah dan batu dari dua arah yakni di jalan raya diujung utara Desa Runggu dan menggunakan batu dari gunung. Sehingga, banyak rumah warga Runggu rusak akibat serangan batu dari gunung.
“Warga Roka datang sampai depan SDN Runggu pagi tadi dengan kekuatan sekitar tujuh orang menggunakan senpi, panah dan parang, mereka datang dengan menutup wajahnya model ninja,” ungkap Majid warga Runggu di lokasi konflik.
Dari Pantauan, Warga Runggu membuat tameng di tengah jalan dengan menggunakan balai - balai milik warga untuk melindungi diri dan bertahan dari serangan panah dan senpi waga Roka. Warga Runggupun membalas dengan panah dan lemparan batu. Akibat saling serang tersebut, dua orang warga Runggu terluka kena senpi dan panah. “ dalam saling serang tersebut ada dua orang warga Runggu terluka terluka kena panah dan senpi,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ditengah warga saling serang tersebut, aparat Kepolisian Sektor Belo datang sebanyak 3 orang sekitar pukul 6.15 Wita. Ketiganya menghimbau warga Roka untuk mundur sambil memberika tembakan peringatan. Akan tetapi tak di indahkan oleh warga Roka bahkan membalas dengan tembakan pula.
Selain aparat Kepolisian Sektor Belo, datang pula sejumlah anggota TNI dari Komando Rayon Militer Woha, namun sebelum itu sudah ada di lokasi konflik Babinsa Runggu, Cenggu dan Rabakodo.
Kedatangan anggota TNI tidak mengurangi intensitas konflik di jalan raya tersebut. Bahkan konfliknya beralih di persawahan di So Monggo.
Ditengah saling serang tersebut, tanpak anggota TNI mengevakuasi warga Runggu terutama orang tua, dan anak-anak. Pukul 8.30 konflik berhenti, pasalnya pasukan Brimob datang. Warga yang saling tembak di persawahan secara perlahan mundur. “sejumlah anggota TNI dan Brimob masuk areal persawahan sehingga konflik mereda dan mereka mundur ke kampung masing – masing. Warga berkonsentrasi di depan rumah dan jalan raya serta terlihat juga anggota Polisi duduk santai di teras rumah warga,” tutup warga yang enggan disebutkan namanya. (KS-HRS)
COMMENTS